Bey Machmudin: Hati-hati, Marak Investasi Bodong
- 21 November 2024 | 17:07:00 WIB
PJ Gubernur Jabar Bey Machmudin mengimbau masyarakat agar selalu hati-hati dan mewaspadai investasi bodong.
PJ Gubernur Jabar Bey Machmudin mengimbau masyarakat agar selalu hati-hati dan mewaspadai investasi bodong.
RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.
GUSLIAN si Raja Slow Rock Melayu asal Padang meluncurkan lagu terbaru berjudul Mawar Pengganti.
Lagu tersebut dirilis oleh Guslian Management melalui label musik Ladofa Doredo pada Selasa (27/6/2023) lalu di berbagai platform musik digital. Saat ini, lagu Mawar Pengganti sudah tayang di channel Youtube pribadi Guslian yang sudah diputar lebih dari 900 kali dalam 10 hari terakhir ini.
Guslian mengungkapkan, lagu Mawar Pengganti sarat dengan pesan, mengajak kita agar selalu bersyukur pada setiap keadaan. Selalu ada hikmah di setiap kenyataan hidup.
"Sesuatu yang tidak kita miliki lagi, biarkanlah pergi. Pengganti mungkin yang terbaik untuk menemani, karena setia memang akan selalu diuji," kata Guslian di Padang, Jumat (7/7/20223).
Lagu Mawar Pengganti yang dinyanyikan Guslian sekaligus merupakan karya lagunya sendiri. Mawar Pengganti seakan menjadi kisah lanjutan dari lagu Melati Yang Pergi yang telah melejitkan nama Guslian di industri musik Tanah Air sejak dirilis pada 2004 lalu.
Sebelumnya Amy Search-nya Indonesia tersebut jarang terlihat merilis lagu, tapi bukan berarti vakum di industri musik, hanya karena sibuk menulis lagu dan mengarransemen musik untuk para penyanyi lainnya. Adapun para penyanyi yang telah merilis lagu dari karya lagu Guslian, yaitu Arief, Vanny Vabiola, Ovhie Firsty, Riky Gusnardi, David Iztambul, Ria Romantika, Febian, Iman GM, Rika Sumalia, Aldi Viorell, Eno Viola, Nita Viorell, dan masih banyak yang lainnya.
"Industri musik digital yang tengah berkembang pesat saat ini telah memanggil jiwa saya untuk kembali merilis lagu. Musik sudah jadi penghidupan bagi saya yang harus dipertahankan. Bermacam dan beragam kisah apa saja bisa ditulis menjadi lagu yang patut untuk disimak, dihayati, dan direnungkan," ungkap Guslian.
Guslian mengakui, industri musik digital pada saat ini sangat memanggil semangatnya untuk melanjutkan inspirasi-inspirasi yang harus dikemas sebaik dan serapi mungkin. Ia bersyukur dengan peralihan industri musik ke digital, dan merasa diberi waktu untuk bertahan dan semakin terpicu menulis lagu.
"Industri musik digital sangat memberi peluang dan manfaat bagi para musisi. Pengelolaan hak cipta dan distribusi musik pada era ini seperti mukjizat.," katanya.
Karier Guslian di industri musik telah dibangun sejak 1996 silam. Bermula saat dia meluncurkan album lagu perdana bertajuk Sabuah Namo. Pada album berformat kaset pita tersebut Guslian berkolaborasi dengan Lastri.
Empat dekade sudah Guslian berkarya di industri musik Tanah Air yang telah melahirkan 9 album lagu VCD. Selain Melati Yang Pergi, beberapa judul lagu Guslian yang sangat melegenda bagi para penikmat lagu slow rock Melayu di Tanah Air hingga Malaysia, yaitu Dalam Pasrah Yang Tak Rela, Debu di Atas Kaca, Akhir Cinta Luka, Mengulang Cinta, Lembaran Terakhir, Kuhapus Jejakmu dengan Air Mata, Walau Seribu Tahun, dan masih banyak hits lainnya.
"Tetaplah menjadi bagian dari Guslian selamanya. Tanpa penggemar, Guslian tidak akan bisa bertahan sampai hari ini. Semoga saya selalu mampu mempersembahkan yang terbaik untuk seluruh teman, sahabat, dan hadai taulan Guslian dimanapun berada. Terimakasih," kata Guslian. (*/m fadhli)
den
0 KomentarTERLETAK di jantung kota dekat Gedung Sate, Plataran Bandung menjadi destinasi utama untuk menyelenggarakan acara dan Selengkapnya..
SMARTFREN memperkuat posisinya sebagai rajanya paket internet Unlimited dengan meluncurkan paket terbaru Unlimited Selengkapnya..
KEJUARAAN adventure offroad bertajuk Superadventure Prima 4x4 Challenge Piala Panglima TNI Cup 2024. Selengkapnya..
The Papandayan Jazz Fest (TPJF) 2024 sukses digelar pada tanggal 26-27 Oktober 2024 di The Papandayan Hotel, Selengkapnya..
APAKAH kamu pernah mendengar tentang JINISO? Jika belum, inilah saatnya untuk mengenal lebih jauh tentang merek yang semakin populer Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.