free hit counter code Hadiri KTT G7 2023, Jokowi Tagih Janji Negara Maju - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Hadiri KTT G7 2023, Jokowi Tagih Janji Negara Maju
    (https://betahita.id/) ilustrasi

    Hadiri KTT G7 2023, Jokowi Tagih Janji Negara Maju

    JuaraNews, Bandung – Dalam pertemuan sesi 7 KTT Group of Seven (G7) 2023, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menagih komitmen negara maju dalam mendanai transisi energi negara berkembang. Jokowi mengatakan bahwa negara berkembang mulai meragukan komitmen negara maju dalam mendanai transisi energi untuk mendorong ekonomi berkelanjutan.

     

     

    Komitmen yang dibuat pada KTT G20 di Bali, November 2022 lalu itu, negara-negara maju menjanjikan untuk mengelontorkan dana transisi energi untuk negara-negara berkembang sebesar USD 100 Miliar per tahun atau setaa Rp1.493 triliun dengan asumsi Rp14.963). Namun, dalam pertemuan KTT G7 2023 yang mengusung tema “Common Endeavor for a Resilient and Sustainable Planet” itu Jokowi menyebut hingga kini negara berkembang belum menerima pendanaan konstruktif yang tidak berbentuk utang itu.

     

     

    “Bapak Presiden mengatakan negara berkembang meragukan komitmen negara maju dimana hingga kini pendanaan 100 miliar dolar AS per tahun belum terpenuhi. Pendanaan ini harus konstruktif, bukan dalam bentuk hutang,” ungkap Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi dalam keterangan pers yang disiarkan virtual, Minggu (21/05/2023).

     

     

    Retno menjelaskan, Presiden Jokowi menegaskan kepada setiap negara untuk berkontribusi sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Setiap pihak pun perlu untuk mengubah pendekatan dalam mengatasi perubahan iklim dari bentuk pengalihan beban (burden shifting) menjadi pembagian beban (burden sharing). Sehingga perubahan iklim tidak hanya dibebankan kepada salah satu pihak, khususnya negara berkembang.

     

     

    Indonesia telah memiliki komitmen yang sangat nyata untuk mengatasi perubahan iklim. Di antaranya, meningkatkan target penurunan emisi nasional sebesar 31,89 persen dengan kemampuan sendiri dan 43,2.persen dengan dukungan internasional.

     

     

    “Untuk mewujudkan penurunan emisi sebanyak 43,2.persen dengan dukungan internasional tentunya membutuhkan bantuan pendanaan yang sebelumnya dijanjikan sebesar 100 miliar dolar AS per tahun. Ini belum terpenuhi,” ungkap Retno.

     

     

    Selain itu, komitmen Indonesia juga dapat dilihat melalui upaya untuk menekan deforestasi hingga titik terendah dalam 20 tahun, melakukan rehabilitasi 600.000 hektar hutan mangrove yang akan selesai pada tahun 2024, merehabilitasi 3 juta hektar lahan kritis, menurunkan kebakaran hutan hingga 88 persen, membangun 30.000 hektar kawasan industri hijau dan mendorong pengembangan ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV).

     

     

    “Pertemuan tersebut juga membahas pentingnya kolaborasi, khususnya dalam menjaga keanekaragaman hayati, perlindungan hutan, dan penanganan polusi laut,” urai Retno. (*)

    Aep

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Bey Machmudin: Hati-hati, Marak Investasi Bodong
    UPI Siap Jadi Agen Penggerak Pengelolaan Sampah
    Rutilahu Diharapkan Bisa Dikelola oleh Masyarakat
    Buruh Sosialisasikan Putusan MK soal UU Cipataker
    LPI Gelar Diskusi soal Politik Identitas

    Editorial



      sponsored links