Seperti Sedang Perang, Kita Bertempur Melawan Pasukan Virus Covid-19
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
PJ Gubernur Jabar Bey Machmudin mengimbau masyarakat agar selalu hati-hati dan mewaspadai investasi bodong.
RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.
JuaraNews Bandung - Wakil Ketua Komisi III Jawa Barat, Sugianto Nanggolah mendorong penyelamatan PT BPR Intan Jabar atau Bank Intan Jabar (BIJ).
Alasannya, BIJ merupakan bank yang cukup potensial dan tergolong bank besar. Nasabahnya tercatat tembus 67 ribu lebih.
“Nasabahnya banyak, cash flow (arus kas) juga cukup bagus, dengan nasabah yang banyak. Saya pikir bank ini (BIJ) bisa berjalan kembali,” tutur Sugianto Nanggolah usai acara rapat konsultasi antar Komisi III DPRD Kabupaten Garut dengan DPRD Jawa Barat, Selasa (4/4/2023).
Hanya saja jelas Sugianto Nanggolah, penyelamatan BIJ harus disertai dengan reposisi semua direktur utama dan pekerjanya (yang tidak kompeten). Sebab, yang salah bukanlah BIJ atau nasabah tetapi pengelola BIJ.
“BIJ punya masa depan dan prospek yang baik, dan yang kita menyayangkan kenapa bank (BIJ) yang dikorbankan. Maka, kami berharap DPRD Garut mendorong juga penyelamatan BIJ,” tegas dia.
Hal senada pun disampaikan Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Garut, Cucu Suhendar, S.Pd, M.AP. Pihaknya mendorong BIJ diselamatkan, dan mendorong pula percepatan penyehatan BIJ yang saat ini masih dalam proses.
Progres penyelamatan BIJ, sejauh ini OJK sudah melayangkan surat terkait penyehatan bank. Dimana dalam surat tersebut pada intinya BIJ meminta masing-masing pemegang saham untuk segera merealisasikan setoran modal. Setoran modal tersebut diantaranya; Pemprov Jawa Barat sebagai pemegang saham paling besar yakni 51 persen, harus menyetor Rp24,5 miliar.
Kemudian, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut pun (dalam surat tersebut) yang memiliki saham 39 persen diminta menyetorkan modal untuk BIJ Rp5 miliar, dan BJB yang punya saham 10 persen diminta menyetorkan modal.
“Nah seperti itu, dan alhamdulilah (informasinya) proses menyetorkan modal sedang dilakukan. Insyallah dalam waktu dekat ini BIJ akan kembali beroperasi,” kata dia. (*)
bas
0 KomentarSEKRETARIAT DPRD Jawa Barat menerima kunjungan kerja dari Komisi II Bidang Perekonomian DPRD Selengkapnya..
SEKRETARIAT DPRD Jawa Barat menerima audiensi dari Gerakan Rakyat Anti Komunis Jawa Barat atau GERAK Selengkapnya..
Komisi V DPRD Jawa Barat menerima kunjungan kerja Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Selengkapnya..
SEKRETARIAT DPRD Jabar menerima kunjungan kerja dari Badan Musyawarah dan Bapemperda DPRD Kalimantan Selatan. Selengkapnya..
KOMISI II DPRD Jawa Barat mengapresiasi rangkaian penyelenggaraan kegiatan yang berkaitan dengan upaya peningkatan wisatawan ke DIY. Selengkapnya..
JABAR meraih penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) Wiratama 2024 sebagai pemda provinsi terbaik dalam partisipasi pengelolaan sistem transportasi publik.