Bandung, Juaranews – Penemuan Lima sumur dengan potensi cadangan minyak dan gas (migas), kembali ditemukan. Kelima sumur ini memiliki cadangan migas hingga 334 barel itu merupakan hasil pengeboran delapan sumur ekplorasi yang dilakukan sejak tahun lalu hingga Agustus 2022.

“Salah satu sumur ditemukan di Blok Anambas, Kepulauan Riau, pada sumur gas Anambas-2X yang dikelola Kuwait Foreign Petroleum Exploration (Kufpec),” ungkap Nga. Kabar penemuan itu dikemukakan Tenaga Ahli Kepala SKK Migas, Ngatijan dalam Media Gathering SKK Migas dan KKKS di Hotel Holiday Inn Bandung, Selasa (4/10/2022).

Disamping itu, menurut Ngatijan, ditemukan pula sumur migas MPT-1X yang dikelola Pertamina Hulu Makaham di Kalimantan Timur dan sumur migas Gasop D South -1 oleh PT Sele Raya di Blok Belida Jambi. Lebh lanjut Ngatijan mengurai, ada juga sumur migas SGET-001 yang dikelola PT Pertamina Eksplorasi dan Produksi (EP) di Sumatera Selatan dan sumur Camelia-001 yang dikelola Pertamina EP Sumatera Utara.

“Lima sumur itu merupakan bagian dari delapan sumur yang pengerjaan ekplorasinya melanjutkan pekerjaan tahun lalu. Dari delapan sumur yang dibor, lima telah mendapatkan temuan, satu sumur dry dan ada 2 sumur MNK," jelas dia

SKK Migas mencatat 18 sumur eksplorasi yang berhasil dibor ini setara 42 persen dari target akhir tahun sebanyak 42. SKK Migas memperkirakan target pengeboran tersebut akan meleset, di mana hanya 38 sumur eksplorasi yang akan dibor hingga akhir tahun ini.

Dari 18 sumur yang ditajak, sembilan sumur di antaranya berpotensi menjadi sumur temuan cadangan migas. Sedangkan dua sumur dry atau tidak ada cadangan, dan tujuh sumur lainnya dalam proses pemboran. Dua sumur dry tersebut adalah sumur BDA-2X yang dikelola PT Pertamina Hulu Energi di Sumetera Selatan dan Sumur SGD-1 yang dibor PT Energi Mega Persada di Blok Bentu Pekanbaru, Riau.

Dalam laporannya disebutkan, sukses rasio pemboran ekplorasi mencapai 82 persen dengan total sumber daya yang tercatat sekitar 508 Juta Barel Setara Minyak atau Barrel Oil Equivalent (BOE).

"Sukses rasio 82 persen sangat mendukung untuk menuju rencana jangka panjang. Kami optimistis akan hasilnya karena potensinya masih bagus," ungkap Ngatijan.

Aep