free hit counter code Gubernur Ridwan Kamil Sebut Tak Ada Lagi Zona Merah di Jabar - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Gubernur Ridwan Kamil Sebut Tak Ada Lagi Zona Merah di Jabar
    (humas pemprov jabar) Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat mengunjungi Kantor MUI Jabar di Jalan RE Martadinata, Kota Bandung, Rabu (18/8/2021

    Gubernur Ridwan Kamil Sebut Tak Ada Lagi Zona Merah di Jabar

    JuaraNews, Bandung - Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyatakan tidak ada lagi kota/kabupaten di Jabar yang masuk kategori zona merah atau risiko tinggi.


    Per Rabu (18/7/2021) ini daerah risiko tinggi sudah turun semua ke risiko sedang.


    "Kita tidak ada lagi zona merah per minggu ini seluruh wilayah di tanah Jawa Barat risiko tinggi sudah turun ke risiko sedang itu berkat kerja keras semua pihak dan juga doa semua pihak," ujar Emil di Kota Bandung, Rabu (18/8/2021). 


    Selain itu, kata Emil, tingkat keterisian rumah sakit (bed occupancy rate/BOR) juga kembali turun. Saat ini, angka BOR di Jawa Barat turun ke 27 persen turun dari sebelumnya yang berada di angka 28,5 persen.


    "Saya laporkan update terakhir pertama alhamdulillah keterisian rumah sakit kita rekor terendah ada di angka 27 persen. Tadi pagi masih saya posting 28,5 persen ternyata sekarang sudah turun lagi 27 koma sekian persen. Itu terendah dalam sejarah Covid di pengendalian  rumah sakit," kata Emil.


    Sejalan dengan rentetan kabar baik, Pemprov Jabar juga akan mempercepat program vaksinasi. Langkah ini dilakukan untuk mengejar kekebalan komunal pada akhir tahun nanti.


    "Ini adalah perjuangan bersama. Setelah ini vaksinasi akan kita kejar setelah di pesantren juga di rumah-rumah ibadah. Di masjid-masjid, di gereja, di vihara, pura, semua tempat yang memadai kita kejar supaya bisa selesai di bulan Desember," jelas Emil.


    Menurut Ridwan Kamil, Jabar sudah menyuntikkan 200.000 dosis per hari. Angka ini meningkat 4 kali lipat dari semula hanya 50.000 dosis per hari.


    "Hari ini sudah pecah rekor 200.000 dosis per hari dari yang tadinya 50.000 hari. Kembali itu adalah kerja keras semua pihak dan doa para guru kita," pungkas Emil. (*)

    Oleh: ude gunadi / jn

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Bey Machmudin: Hati-hati, Marak Investasi Bodong
    UPI Siap Jadi Agen Penggerak Pengelolaan Sampah
    Rutilahu Diharapkan Bisa Dikelola oleh Masyarakat
    Buruh Sosialisasikan Putusan MK soal UU Cipataker
    LPI Gelar Diskusi soal Politik Identitas

    Editorial



      sponsored links