free hit counter code Duh! Kasus Covid-19 Melonjak, Akses Masuk ke Kota Cirebon Ditutup 24 Jam Selama PPKM Darurat - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Duh! Kasus Covid-19 Melonjak, Akses Masuk ke Kota Cirebon Ditutup 24 Jam Selama PPKM Darurat
    (Foto: cirebonkota.go.id) Ilustrasi; Akses masuk ke Kota Cirebon ditutup selama 24 jam di akhir pekan selama PPKM Darurat.

    Duh! Kasus Covid-19 Melonjak, Akses Masuk ke Kota Cirebon Ditutup 24 Jam Selama PPKM Darurat

    JuaraNews, Bandung - Kasus Covid-19 yang mengalami lonjakan membuat Pemerintah Kota Cirebon menutup akses ke kota udang tersebut.

     

    Pasalnya, selama pemberlakuan PPKM Darurat polisi menutup akses masuk Kota Cirebon selama 24 jam pada akhir pekan.

     

    "Data Kota Cirebon menunjukkan rekor jumlah terkonfirmasi positif ada di Kelurahan Karyamulya Kecamatan Kesambi, yakni 1.153 orang," kata Anggota DPRD Jabar Zulkifli Chaniago, seperti dikutip dari keterangan resminya.

     

    Dia menyebut, secara keseluruhan di Kota Cirebon sampai 11 Juli 2021, terkonfirmasi positif 8.242 dan yang meninggal dunia sebanyak 313 orang.

     

    "Untuk total rapid tes yang dilakukan sebanyak 9.566 ditemukan hasil reaktif 117," sebutnya.

     

    Sementara itu, dari total tes PCR yang dilakukan sebanyak 38.571 ditemukan 8.242 terkonfirmasi positif.

     

    "Data tersebut dilihat dari segi jenis kelamin yang terpapar sebanyak 3.800 orang (47,25%) laki-laki dan 4.442 orang (52,75%) perempuan," paparnya.

     

    "Kalau dilihat dari perbandingan berdasarkan jenis kelamin, penduduk Kota Cirebonn memang hampir seimbang. Dengan demikian, perbedaan jumlah terpaparnya pun tidak terpaut jauh," tambahnya.

     

    Kendati demikian, kata dia, jika melihat jumlah terpapar dengan klusternya, tampaknya ini lebih masuk akal karena inilah 3 kluster yang paling dominan, yakni rumah tangga 67,02%, unkluster 8,68%, dan perkantoran 7,57%.

     

    Sedangkan jika dilihat dari segi usia, tampaknya memang usia produktif yang logikanya lebih banyak melakukan aktivitaslah yang lebih banyak terpapar.

     

    "Empat kelompok usia kerja yang rata-rata menyumbangkan angka sekitar 1.400-an. Angka di kelompok usia tersebut sangat besar, yakni usia 20-29 tahun 1.446 orang, 30-39 tahun 1.400 orang, 40-49 tahun 1.443 orang, dan 50-59 tahun 1.377 orang," bebernya.

     

    Lebih jauh ia menerangkan, usia anak-anak di bawah 5 tahun ada yang terpapar, tetapi relatif sedikit, yakni 304 orang. Angka ini memang berada di bawah 6-19 tahun yang jumlah terpaparnya mencapai 1.155 orang.

     

    "Bisa dimaklumi karena dalam kelompok usia ini termasuk anak-anak remaja yang bisa jadi mobilitasnya masih cukup tinggi," terangnya.

     

    Kemudian pada kelompok usia 60-69 tahun ditemukan 797 kasus positif, sedangkan pada usia 70-79 tahun 271, dan pada kelompok usia di atas 80 tahun terkonfirmasi 49 kasus positif.

     

    "Entah karena faktor apa sampai-sampai Kelurahan Karyamulya Kecamatan Kesambi yang memegang rekor tertinggi. Padahal, jumlah penduduk di Kecamatan Harjamukti hampir dua kali lipatnya. Namun, tetap saja dengan kondisi seperti itu Kota Cirebon menjadi 'merah parah'. Semoga pandemi cepat berlalu," pungkasnya. (*)

    Oleh: satria negara / stn

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Nota RAPBD Jabar 2024 Puncak Tahapan Musrenbang
    Perda Trantibumlimas Lindungi Rasa Aman Masyarakat
    Johan J Anwari Perda Perlindungan Anak Penting
    Johan J Anwari Sosper Perda Perlindungan Anak
    Cucu Harap Program Listrik Desa tak Tumpang Tindih

    Editorial



      sponsored links