free hit counter code Anggota DPR RI Soroti Lonjakan Kasus Covid-19 di Jabar Pasca Lebaran - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Anggota DPR RI Soroti Lonjakan Kasus Covid-19 di Jabar Pasca Lebaran
    Anggota Komisi 1 DPR RI dari Fraksi NasDem, Muhammad Farhan

    Anggota DPR RI Soroti Lonjakan Kasus Covid-19 di Jabar Pasca Lebaran

     

    JuaraNews, Bandung - Perkembangan kasus Covid-19 di Jawa Barat menjadi sorotan DPR RI. Berdasarkan data kasus positif Covid-19 pasca lebaran dan libur panjang bertambah menjadi 1.562 orang.


    Pola pengetatan protokol kesehatan Covid-19-19 terutama pada penggunaan masker dan menghindari kerumunan dinilai wajib dievaluasi.


    Anggota Komisi 1 DPR RI dari Fraksi NasDem, Muhammad Farhan menjelaskan, Jawa Barat meski sudah termasuk dalam daftar sorotan dalam perkembangan kasus Covid-19, masih bisa ditanggulangi dengan massif. Beberapa waktu lalu, Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Ratio (BOR) terdapat di beberapa provinsi di atas 29 persen dan yang masih di atas 50 persen.


    "Jawa Barat masih menghadapi tantangan pandemik yang luar biasa," ujar Farhan dalam keterangan persnya, Kamis (10/6/2021).


    Menurutnya, vaksinasi vaksin Covid-19 di Jawa Barat perlu dorongan kuat agar mempersempit potensi penularan ke daerah - daerah. Terlebih, pasca lebaran dan libur panjang, kasus Covid-19 di daerah menjadi perhatian. "Hal ini direspon dengan vaksinasi yang meluas dan cepat, terasa lebih baik daripada provinsi lain, untuk distribusi vaksinasi Covid-19," katanya.


    Tidak hanya itu, pengetatan untuk mematuhi protokol kesehatan di lapangan terutama menutup celah kerumunan, dinilai masih massif dilakukan di daerah - daerah.


    "Ketersediaan kamar bagi penderita COVID-19 di faskes mulai membaik, tidak ada kekurangan kamar disertai testing dan tracing yang meluas. Sosialisasi dan edukasi 5M sudah menunjukan hasil yang baik walaupun ada beberapa yang kurang patuh," tambahnya.


    Selain itu, jaring pengaman sosial bagi warga kurang mampu yang terdampak masih terjadi di beberapa daerah. "Masih ada masalah dengan distribusi Bansos. Tampaknya masalah data menjadi kendala," terangnya.


    Sebelumnya, Ketua Tim Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Airlangga Hartarto menilai kedisipilinan protokol kesehatan Covid-19 pada beberapa daerah di Jawa Barat rendah di bawah Nasional. Menurutnya, partisipasi masyarakat dalam penggunaan masker abai dan memicu peningkatan kasus positif.


    Airlangga mengimbau kepala daerah di Jabar untuk mendisiplinkan kondisi tersebut karena saat ini masih dalam PPKM. "Bahwa masyarakat Jabar dari segi kedisiplinan menggunakan maskernya relatif di bawah nasional, kami juga berkeliling ke berbagai daerah banyak di antara masyarakat yang tak mengenakan masker," ujarnya.


    "Kalau semua pakai masker maka presentase penularannya adalah lima persen tapi kalau maskernya dilepas itu naik 30 persen dan kalau tidak ada yang pakai masker itu 70 persen kena," katanya.

    bas

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Bey Machmudin: Hati-hati, Marak Investasi Bodong
    UPI Siap Jadi Agen Penggerak Pengelolaan Sampah
    Rutilahu Diharapkan Bisa Dikelola oleh Masyarakat
    Buruh Sosialisasikan Putusan MK soal UU Cipataker
    LPI Gelar Diskusi soal Politik Identitas

    Editorial



      sponsored links