JuaraNews - Pertandingan Liga Premier antara Manchester United dan Liverpool, pada Minggu (2/5/2021) telah resmi ditunda setelah para penggemar masuk ke Old Trafford dan menyerbu lapangan menjelang pertandingan.

Secara resmi, Manchester United telah mengumumkan bahwa pertandingan Premier League yang sedianya akan dilaksanankan pada Minggu (2/5/2021) malam ditunda akibat ratusan penggemar yang masuk ke Old Trafford pada pukul 1 siang waktu setempat, untuk memprotes kepemilikan Glazer dengan spanduk dan suar.

"Setelah diskusi antara polisi, Liga Premier, Dewan Trafford dan klub, pertandingan kami melawan Liverpool telah resmi ditunda karena pertimbangan keselamatan dan keamanan seputar protes hari ini. Diskusi sekarang akan berlangsung dengan Liga Premier untuk penentuan tanggal baru pertandingan tersebut," bunyi pengumuman resmi Manchester United dilansir dari laman resmi mereka, Minggu (2/5/2021).

"Penggemar kami sangat menyukai Manchester United, dan kami sepenuhnya mengakui hak untuk kebebasan berekspresi dan protes damai."

"Namun, kami menyesali gangguan pada tim dan tindakan yang membahayakan penggemar, staf, dan polisi lainnya. Kami berterima kasih kepada polisi atas dukungan mereka dan akan membantu mereka dalam penyelidikan selanjutnya," tutup pernyataan itu.

Protes dipicu oleh proposal Liga Super Eropa yang gagal, dengan para pendukung menunjukkan kemarahan mereka terhadap pemilik klub yaitu keluarga Glazer, dan mencoba mendorong mereka untuk keluar dari Old Trafford. Gerakan Itu adalah protes terencana pertama yang diikuti para penggemar sejak bencana ESL hampir dua minggu lalu.

Penggemar Manchester United telah menentang kepemilikan Glazer sejak keluarga Amerika tersebut membeli klub tersebut pada tahun 2005.

Mereka membeli klub melalui leveraged buyout seharga sekitar £790 juta (Rp18,9 miliar). Uang untuk pembelian tersebut didanai oleh utang yang akan mereka bayar dari keuntungan klub di masa depan. Sejak itu klub telah membayar lebih dari £1 miliar dalam bentuk utang bank dan dividen kepada pemiliknya.

Meskipun ada protes selama bertahun-tahun, protes itu meningkat lagi baru-baru ini karena keterlibatan klub dalam proposal ESL.

Joel Glazer adalah salah satu kekuatan pendorong di balik rencana European Super League itu, yang sekarang gagal dan telah menyalakan kembali kemarahan di antara para pendukung yang ingin keluarga menjual saham mereka di klub.(*)

Oleh: arfan sauki / fan