free hit counter code Petani Milenial Diharapkan Menjadi Solusi Ekonomi yang Terdampak Pandemi - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter
Petani Milenial Diharapkan Menjadi Solusi Ekonomi yang Terdampak Pandemi
Anggota Komisi I DPRD Jawa Barat, Reynaldy Putra Andita Budi Raemi

Petani Milenial Diharapkan Menjadi Solusi Ekonomi yang Terdampak Pandemi

 

JuaraNews, Bandung – Anggota DPRD Jabar dari Fraksi Partai Golkar, Reynaldi Putra Andita Budi mengapreasiasi langkah Pemprov Jabar terkait program Petani Milenial.

 

“Diharapkan langkah ini bisa menjadi pemecah masalah krisis ekonomi yang terdampak pandemic Covid-19 serta menekan urbanisasi,” kata Reynaldi, di Bandung, Kamis (11/3/2021).

 

Seperti diketahui, Pemprov Jawa Barat mecatat, hingga kini sudah ada sekitar 6.000 calon Petani Milenial yang sudah mendaftar melalui situs https://petanimilenial.jabarprov.go.id/.

 

Pemprov Jabar melalui Biro Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) merilis, pendaftaran Petani Milenial Juara masih dibuka, dengan target program sebanyak 5.000 Petani Milenial.

 

"Semoga program ini berjalan dengan baik karena bisa meminimalisasi jumlah pengangguran di Jawa Barat,” karanya.

 

Jika Petani Milenial benar-benar berhasil, lanjut dia, tentu akan tercipta lapangan pekerjaan bagi banyak orang, yang bukan hanya bagi para peserta Petani Milenial itu sendiri.

 

“Pastinya akan menyerap banyak tenaga kerja, seperti petani penggarap, tenaga pemasaran, supiler pupuk, dan banyak lagi SDM lain yang dibutuhkan,” katanya.

 

Dari laporan Setda Provinsi Jawa Barat, kaum milenial yang paling banyak mendaftar berasal dari kawasan Bandung Raya seperti Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, serta Kabupaten Sumedang dan Garut.

 

Para pendaftar ini sekitar 45 persennya berumur 20-24 tahun dan 28 persen berumur 25-29 tahun. Pendaftar didominasi laki-laki sekitar 87 persen sedangkan perempuan 13 persen. 

 

Para calon petani muda ini akan disaring secara administrasi, salah satunya terkait pemenuhan syarat bila diperlukan kredit dari lembaga keuangan. Kemudian, calon petani akan menjalani skrining teknis di perangkat daerah. Setelah lolos, pemuda ini akan dilatih lebih dalam sebelum terjun ke lapangan.

 

Selain bidang pertanian, para peserta yang lolos juga bisa memilih bidang peternakan, perikanan, dan perkebunan. Komoditas yang akan digarap sangat variatif. Untuk pertanian mulai dari jagung, jahe, ubi-ubian, sampai tanaman holtikultura. Sedangkan sektor perkebunan adalah serahwangi, madu dan jamur tiram.

 

Selain itu, budidaya penggemukan domba, ayam boiler, ayam petelur dan ternak puyuh. Sedangkan di sektor perikanan yakni budidaya ikan tawar lewat kolam plastik. (*)

Oleh: atep kurniawan / tep

0 Komentar

Tinggalkan Komentar


Cancel reply

0 Komentar


Tidak ada komentar

Berita Lainnya


Johan J Anwari Perda Perlindungan Anak Penting
Johan J Anwari Sosper Perda Perlindungan Anak
Cucu Harap Program Listrik Desa tak Tumpang Tindih
Komisi IV Sesalkan Konstruksi Legok Nangka di 2025
Cucu: Penyediaan Listrik Penting bagi Warga Jabar

Editorial



    sponsored links