Kawal Pengiriman 16 Ton RDF ke Pabrik Semen
- 23 April 2024 | 12:15:00 WIB
PJ Gubernur Bey Machmudin ikut mengantar pengiriman perdana 16 ton refused derived fuel terbuat dari sampah di TPST Santiong, Kota Cimahi.
PJ Gubernur Bey Machmudin ikut mengantar pengiriman perdana 16 ton refused derived fuel terbuat dari sampah di TPST Santiong, Kota Cimahi.
JABAR merupakan provinsi yang terdepan di Indonesia dalam penerapan sistem merit dengan menetapkan kebijakan manajemen ASN..
PEMILIHAN Umum Legislatif (Pileg) 2024 di Provinsi Jawa Barat (Jabar) telah menghasilkan sejarah baru.
JuaraNews, Tasikmalaya - Wakil Gubernur (Wagub) Jabar Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, Pemprov Jabar terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jabar Selatan untuk mengurangi kesenjangan di wilayah tengah dan selatan Jabar.
Saat mendampingi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa dalam kunjungan kerja (kunker) di Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (23/10/20), Uu menyampaikan bahwa kemiskinan masih menjadi tantangan utama di Jabar Selatan.
Masalah lain adalah infrastruktur wilayah yang belum terkoneksi dengan baik. Untuk itu, Pemprov Jabar fokus terhadap peta Jalur Tengah Selatan (JTS) yang menghubungkan jalan lama di kawasan perkotaan (tengah) dan jalur pantai selatan (pansela).
"Apa yang disampaikan oleh masyarakat tentang konektivitas jalan, termasuk JTS salah satu solusinya, sekarang tengah dimatangkan oleh Pemda Provinsj Jabar dan segera terealisasi," ucap Uu.
Selain itu, lokasi pusat pemerintahan di Jabar Selatan dinilai terlalu jauh dengan masyarakat, sehingga percepatan peningkatan kesejahteraan kurang optimal. Solusinya, lanjut Uu, adalah Daerah Otonomi Baru (DOB) termasuk di Jabar Selatan.
"Diharapkan Daerah Otonomi Baru di Jabar segera disetujui dan direalisasikan (oleh pemerintah pusat). Karena masyarakat di Jabar Selatan masih kesulitan menuju pusat pemerintahan masing-masing," kata Uu.
Terhadap masyarakat Jabar Selatan yang wilayahnya identik dengan pantai, Uu pun mendorong adanya dukungan kepada nelayan dan UMKM. "Karena Jabar Selatan identik dengan pantai, mulai dari Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, hingga Pangandaran," ujar Uu.
Dia pun menilai, perlu badan otorita yang khusus mengurus pengembangan ekonomi dan pengentasan kemiskinan di Jabar Selatan.
Sementara itu, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, kunjungan kerja di Kabupaten Tasikmaya ini bertujuan meninjau 5 hal yang menjadi fokus permasalahan di Jabar Selatan.
"Pertama, kami melihat (masalah) kemiskinan di wilayah selatan (Jabar) ini. Kedua, infrastruktur. Ketiga, kebencanaan," ujar Suharso.
"Keempat, terkait UMKM, karena yang mendorong industri di sini (Jabar Selatan) itu UMKM, tapi masih kurang (optimal). Lalu yang terakhir (kelima) adalah Sustainable Development Goals atau tujuan pembangunan berkelanjutan," ucapnya.
Setelah meninjau 5 hal tersebut, pihaknya akan menyampaikan hasil penilaian kepada gubernur dalam pertemuan lanjutan dengan Kementerian PPN/Bappenas akhir Oktober mendatang.
Sebelumnya, Suharso telah melakukan kunjungan kerja ke beberapa provinsi di Indonesia, antara lain Nusa Tenggara Timur, Bali, Gorontalo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kepulauan Bangka Belitung, Jawa Tengah, juga direncanakan ke Papua.
Dari hasil tinjauan ke berbagai daerah itu, Suharso berujar banyak kendala yang ditemui, antara lain pembangunan pelabuhan yang pada akhirnya tidak terpakai. "Tetapi cerita itu belum saya temukan di Jawa Barat," ujar Suharso. (*)
Oleh: JuaraNews / jar
0 KomentarPJ Gubernur Bey Machmudin berharap Kabupaten Sumedang bisa kembali menjadi 'Paradijs van Java' atau surga dari Selengkapnya..
MUSYAWARAH Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat digelar di Kota Bandung, Senin Selengkapnya..
TARGET prevalansi stunting masih jauh dari angka yang ditetapkan. Kementerian kesehatan menetapkan targat prevalansi stunting pada 2024 sebesar 14 Selengkapnya..
BEY Machmudin melantik Pj Wali Kota Bogor, Pj Bupati Ciamis, dan Pj Bupati Sumedang di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, Sabtu Selengkapnya..
PERMASALAHAN sarana prasarana ruang kelas baru yang masih kurang di berbagai Sekolah Menengah Atas (SMA) di Jawa Barat. Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
TARGET prevalansi stunting masih jauh dari angka yang ditetapkan. Kementerian kesehatan menetapkan targat prevalansi stunting pada 2024 sebesar 14 persen.
PERMASALAHAN sarana prasarana ruang kelas baru yang masih kurang di berbagai Sekolah Menengah Atas (SMA) di Jawa Barat.