free hit counter code Libur Panjang Akhir Pekan, Gubernur Jabar Imbau Warga Tidak Pergi ke Luar Kota - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter
Libur Panjang Akhir Pekan, Gubernur Jabar Imbau Warga Tidak Pergi ke Luar Kota
(istimewa/humas pemprov jabar) Emil saat konferensi pers di Puskesmas Tapos Depok

Libur Panjang Akhir Pekan, Gubernur Jabar Imbau Warga Tidak Pergi ke Luar Kota

  • Kamis, 22 Oktober 2020 | 21:13:00 WIB
  • 0 Komentar

JuaraNews, Depok - Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengimbau masyarakat untuk menahan diri berlibur atau bepergian ke luar kota di momen libur panjang pada akhir Oktober mendatang.

 

Hal itu memperhatikan kondisi pandemi Covid-19 dan penularan virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit Covid-19 yang masih terjadi.

 

Merujuk Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 menteri, hari libur nasional di Oktober 2020 jatuh pada tanggal 29, yakni Maulid Nabi Muhammad Saw. Sementara libur cuti bersama pada 28 dan 30 Oktober. Tiga hari libur mulai Rabu hingga Jumat itu pun merangkai dengan akhir pekan.

 

"Terkait libur panjang di akhir Oktober, saya imbau warga dalam situasi pandemi Covid-19 ini bisa menahan diri (berlibur atau bepergian ke luar kota)," ujar Emil dalam konferensi pers di Puskesmas Tapos, Kota Depok, Kamis (22/10/2020).

 

Emil pun menyarankan warga untuk memanfaatkan libur panjang di akhir Oktober ini dengan berkumpul di rumah bersama keluarga atau mencari hiburan di sekitar tempat tinggalnya.

 

"Berinteraksi dekat rumah saja. Meski tidak dilarang (berlibur atau bepergian ke luar kota) karena pariwisata dibuka, tapi lebih baik menghindari kerumunan," tambahnya.

 

Pemprov Jabar sendiri berkaca pada libur panjang Idul Adha akhir Juli lalu, di mana terjadi peningkatan kasus karena banyak warga berlibur ke tempat wisata dan bepergian ke kampung halaman.

 

Untuk itu, Pemprov tetap mengantisipasi lonjakan kerumunan warga di momen libur panjang akhir Oktober ini, salah satunya dengan mengidentifikasi tempat-tempat wisata di seluruh Jabar dan memaksimalkan protokol kesehatan serta kapasitas tempat wisata.

 

"Petugas pariwisata sudah kami tugaskan menjaga hal itu (protokol kesehatan dan kapasitas). Jika melebihi kapasitas 50 persen, akan kami berikan sanksi," tegas Emil.

 

"Dan kepada (warga) yang terpaksa harus pergi (berlibur atau ke luar kota), tetap harus melaksanakan protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan)," ujarnya.

 

Selain menjaga protokol kesehatan dan kapasitas tempat wisata, Emil menjelaskan, pihaknya juga mengantisipasi keramaian di jalur Puncak dan Cianjur yang kerap menjadi destinasi berlibur bagi warga Jakarta.

 

Meski tidak menutup 100 persen, pihaknya akan melakukan beberapa tindakan penyekatan jika dirasa volume pergerakan warga sudah melebihi kapasitas yang diperkirakan.

 

"Pengalaman sebelumnya, memang ada penutupan tapi tidak 100 persen, hanya di jam-jam tertentu. (Penutupan) itu pasti kami ulangi, apalagi long weekend ini terdeteksi potensi (orang berlibur) yang sangat besar," sebut Emil.

 

"Jadi saya juga imbau kepada warga Jakarta, ikuti imbauan pemerintah, kalau bisa tidak dulu memaksakan diri ke Puncak atau Cianjur. Maksimalkan berekreasi di wilayah dekat rumah masing-masing. (Berlibur atau ke luar kota) tidak dilarang, tapi kami punya kapasitasnya. Jika sudah berlebih, pasti kami tutup," tuturnya.

 

Emil pun berharap, antisipasi-antisipasi tersebut bisa membuahkan hasil yang diharapkan, yakni tidak adanya lonjakan kasus Covid-19, dalam hasil analisis data 2 minggu setelah momen libur panjang akhir Oktober ini. (*)

Oleh: JuaraNews / jar

0 Komentar

Tinggalkan Komentar


Cancel reply

0 Komentar


Tidak ada komentar

Berita Lainnya


Prodi AP UNIBA Outing Class ke Museum Multatuli
Pj Kepala Daerah Boleh Ikut Pilkada Jabar, Asalkan
16 Ribu Jemaah Haji Asal Jabar Dominasi Lansia
Jabar Terbaik Pertama Pembangunan Daerah
Johan J Anwari Dorong Peningkatan SLBN Cimerak

Editorial



    sponsored links