Terciduk Istri Herkos Kampanye di Mushollah
- 11 Oktober 2024 | 13:20:00 WIB
KAMPANYE di Rumah Ibadah terjadi lagi di perhelatan Pemilukada Kota Bekasi 2024.
KAMPANYE di Rumah Ibadah terjadi lagi di perhelatan Pemilukada Kota Bekasi 2024.
JABAR meraih penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) Wiratama 2024 sebagai pemda provinsi terbaik dalam partisipasi pengelolaan sistem transportasi publik.
RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.
JuaraNews, Bandung - Gubernur Jabar yang juga Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar Ridwan Kamil mengatakan, dari data periode 5-10 Oktober 2020, jumlah Zona Merah (Risiko Tinggi) di Jabar mengalami penurunan.
Dari pekan sebelumnya berjumlah lima Zona Merah, pekan ini menjadi tiga Zona Merah yakni Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Kuningan.
“Kasus-kasus dan angka yang dilaporkan jauh lebih baik dari sebelumnya. Pertama kalinya di Jabar hanya ada tiga wilayah Zona Merah,” kata Ridwan Kamil usai memimpin rapat koordinasi (rakor) bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jabar terkait perkembangan pandemi Covid-19 di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta Kota Bandung, Senin (12/10/2020).
Adapun dalam dua pekan terakhir, jumlah kasus harian Covid-19 di Jabar masih fluktuatif berkisar di angka 500 kasus, dengan angka terendah pada 4 dan 10 Oktober 2020 (Minggu dan Sabtu) masing-masing yakni 248 kasus dan 268 kasus.
Emil menambahkan, penyebaran kasus di Kabupaten Karawang terjadi di klaster industri dan rumah tangga, sementara penyebaran Kabupaten Kuningan terjadi di klaster pesantren.
Wilayah Bodebek (Bogor-Depok-Bekasi) pun kini hanya menyisakan satu Zona Merah di Kabupaten Bekasi. Dan tidak ada lagi Zona Merah di kawasan Bandung Raya pekan ini.
“Saya bergembira Zona Merah (di Jabar) semakin sedikit. Contohnya di wilayah Bandung Raya, yang tadinya (Kota Bandung dan Kabupaten Bandung Barat) Zona Merah kini sudah jadi Zona Oranye (Risiko Sedang),” kata Emil.
Terkait Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi di DKI Jakarta, Emil menegaskan bahwa wilayah Bodebek di Jabar akan menyesuaikan kebijakan dengan ibu kota.
“Jika ada perubahan di ibu kota, maka wilayah Bodebek akan langsung menyesuaikan,” ucap Emil.
Sementara itu, terkait angka kematian Covid-19 di Jabar yang terus menurun, kata Emil, pihaknya akan meningkatkan Tes PCR.
Emil menjelaskan bahwa saat ini tingkat kesembuhan Covid-19 di Jabar berada di angka 62,55 persen, lebih rendah 14 persen dari angka nasional.
“Sementara angka kematian Covid-19 di Jabar sebesar 1,96 persen. Untuk angka Reproduksi Efektif Covid-19 (Rt) di Jabar (per 9 Oktober) yaitu 1,19 persen," tutur Emil.
Dia pun mengapresiasi terkait keterisian ruang isolasi rumah sakit rujukan Covid-19 per 10 Oktober 2020 di Jabar sebesar 55,40 persen yang turun dari keterisian pekan sebelumnya di angka 58,53 persen.
“Jangan sampai menyentuh angka kritis,“ ucap Emil merujuk keterisian rumah sakit sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang harus di bawah 60 persen.
Adapun jumlah pengetesan usap (swab test) metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di Jabar per 12 Oktober 2020 pukul 15:30 WIB adalah 468.630 tes PCR.
Emil menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya meningkatkan tes PCR untuk memenuhi standar WHO yakni tes PCR terhadap 1 persen dari total populasi.
Untuk daerah di Jabar, Emil meminta agar pengetesan PCR lebih ditingkatkan untuk wilayah Kabupaten Bogor sebagai daerah dengan populasi penduduk terbesar di Jabar.
“Karena hingga saat ini pengetesan PCR (di Jabar) sudah mendekati standar WHO. (Per minggu) di 42 ribu (tes PCR) minggu ini dan akan terus diupayakan untuk ditingkatkan,” pungkasnya. (*)
bas
0 KomentarKAMPANYE di Rumah Ibadah terjadi lagi di perhelatan Pemilukada Kota Bekasi Selengkapnya..
RATUSAN ulama dipimpin KH Jamalullail Lc mendeklarasikan diri mendukung Paslon Tri Adhianto-Harris Bobihoe (RIDHO) pada Pilwalkot Selengkapnya..
ALAT Kelengkapan Dewan (AKD) DPRD Jawa Barat periode 2024-2029 resmi Selengkapnya..
BAWASLU Kota Bekasi melakukan pengawasan proses percetakan surat suara Calon Wali kota dan Wakil Wali kota Bekasi di PT Percetakan Gramedia, Lippo Selengkapnya..
ONO Surono menilai proses penyusunan APBD bukan hanya melibatkan legislatif dan eksekutif, tetapi rakyat Jabar juga harus dilibatkan. Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
BAWASLU Kota Bekasi melakukan pengawasan proses percetakan surat suara Calon Wali kota dan Wakil Wali kota Bekasi di PT Percetakan Gramedia, Lippo Cikarang.
CAWALKOT Bekasi menghadiri Silahturahmi Akbar Para Ulama dan Santri Ahlussunnah Wal Jamaah, Pengajian Kitab At-Tibyan KH. Fahmi Amrullah Hadzik.