free hit counter code Stok Barang Melimpah, Harga Sayur Mayur di Sejumlah Pasar di Kota Bandung Turun - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Stok Barang Melimpah, Harga Sayur Mayur di Sejumlah Pasar di Kota Bandung Turun
    Net

    Stok Barang Melimpah, Harga Sayur Mayur di Sejumlah Pasar di Kota Bandung Turun

    • Jumat, 4 September 2020 | 08:32:00 WIB
    • 0 Komentar

    JuaraNews, Bandung - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung sepanjang Agustus, melakukan pemantauan harga sejumlah sayur mayur di sejumlah pasar tradisional di Kota Bandung.

     

    Berdasarkan, Hasil pemantauan itu diketahui harga cabe merah tanjung dan cabe rawit merah mengalami penurunan.

     

    Kepala Bidang Distribusi Perdagangan dan Pengembangan E-Commerce Disdagin Kota Bandung, Meiwan Kartiwa menuturkan, pada minggu pertama dan kedua Agustus 2020 lalu harga cabai merah tanjung masih di atas Rp40 ribuan per kilogram (kg). Sedangkan harga cabai rawit merah di kisaran Rp. 36.000-38.000 per kg. 

     

    “Memasuki minggu ketiga dan kempat Agustus, cabe merah tanjung di kisaran Rp26 ribuan per kg. Cabe rawit merah juga turun menjadi Rp27 ribuan per kg di minggu ketiga Agustus dan masih stabil sampai sekarang,” ungkap Meiwan di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Kamis, (3/9/2020).

     

    Meiwan menambahkan, penurunan harga juga terjadi untuk jenis sayur mayur lainnya. Walau pun tidak sampai anjlok seperti harga cabai merah tanjung dan cabai rawit merah.

     

    Saat ini, tomat itu di kisaran Rp8 ribuan per kg. Padahal biasanya berkisar Rp15 ribuan per kh. Kentang berkisar Rp14-15 ribuan per kg dari biasanya Rp18 ribuan per kg.

     

    Sedangkan, wortel yang biasanya Rp20 ribuan per kg menjadi Rp10-12 ribuan per kg. Timun yang biasanya Rp12 ribuan per kg menjadi Rp7-8 ribu per kg. "Harga kol juga turun,” terangnya.

     

    Kisaran harga tersebut, lanjut Meiwan, hasil pemantauan di 8 pasar tradisional di Kota Bandung. Yakni Pasar Sederhana, Kiaracondong, Kosambi, Ancol, Palasari, Cihaurgeulis, dan Pasar Baru.

     


    “Untuk komoditas lainnya seperti beras, cabe, bawang, daging, minyak goreng, telur, gula tepung, dan ikan cenderung relatif masih stabil. Sekali pun ada fluktuasi harga masih tidak terlalu jauh,” ujarnya.

     

    Meiwan mengungkapkan, penurunan harga ini diduga akibat stok barang yang cukup banyak, lantaran sudah memasuki masa panen. Di sisi lain, daya beli masyarakat juga masih belum begitu tinggi.

     


    “Daya beli masyarakat itu sekarang masih menahan dan tidak jor-joran karena masih pandemi. Tetapi sayur mayur juga suplainya melimpah karena masuk masa panen. Itu yang menyebabkan harga menurun," katanya.

     


    "Bahkan ada beberapa petani yang membiarkan hasil panennya daripada dijual tetapi ongkos angkut dan sebagainya juga lebih mahal,” bebernya.

     


    Selain itu, Meiwan menuturkan, di tengah pandemi Covid-19 ini setidaknya juga turut mempengaruhi pola berbelanja langsung ke pasar ataupun kebutuhan bahan baku dari sektor penjualan kuliner.

     

    “Mungkin sekarang juga tidak semua rumah makan, hotel atau penjual lainnya belum normal. Jadi pembeliannya masih belum banyak," tutur Meiwan. (*)

    bas

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    PKS-Gerindra akan Catat Hattrick Kemenangan
    Tanggul Sungai Cisunggalah Jebol Air Genangi Rumah
    Kader Demokrat Jabar Ikut Sukseskan Pilkada 2024
    KPU Mulai Sebar 3.851.277 Surat Suara Pilkada 2024
    Kasus Smart City, 2 Anggota DPRD Diperiksa KPK

    Editorial


      Info Kota


        Inspirasi