free hit counter code Hari Pertama, 32 orang, Tes Masif dan Pengawasan Ketat di Kawasan Puncak - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Hari Pertama, 32 orang, Tes Masif dan Pengawasan Ketat di Kawasan Puncak
    (humas jabar) Rapid test

    Hari Pertama, 32 orang, Tes Masif dan Pengawasan Ketat di Kawasan Puncak

     

    JuaraNews, BOGOR - Kawasan Wisata Puncak mulai dipenuhi wisatawan. Kondisi itu dapat memicu sebaran covid-19, jika tak ada pengawasan ketat. Karena itu, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan C0vid-19 Jawa Barat (Jabar) menggelar operasi gabungan dan tes masif di titik-titik perbatasan.

     

    Wakil Ketua Divisi Pelacakan Kontak Pengujian dan Manajemen Laboratorium Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar, Siska Gerfianti menyatakan, tes masif digelar sebagai pendeteksian dini, mengingat keinginan masyarakat luar Jabar berwisata di Puncak sulit dibendung.

     

    "Kita fokus (mengetes) pada pelaku perjalanan dari luar Jawa Barat menuju Jawa Barat. Tujuannya men-screening pelaku perjalanan yang masuk Jabar," kata Siska di Simpang Gadog Ciawi, Kabupaten Bogor, Sabtu (20/6/20).

     

    Pengetesan masif dilaksanakan selama dua hari, Sabtu (20/6/20) dan Minggu (21/6/20), di lima lokasi. Pada hari pertama, tes dilakukan di empat titik, yakni Rest Area Segar Alam Kabupaten Cianjur, Area Masjid Atta'awun, Argowisata Gunung Mas, dan Simpang Gadong Ciawi.

     

    Selanjutnya, tes digelar di Taman Wisata Matahari. Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar menyediakan sekitar 2.000 rapid test dan 500 swab test.

     

    Siska melaporkan, pihaknya mengetes 1.106 orang secara acak pada hari pertama. Hasilnya, 32 orang dinyatakan reaktif. Mereka yang reaktif langsung menjalani swab test dengan metode PCR.

     

    "Pemeriksaan akan dilakukan di Labkesda Jabar untuk mereka yang reaktif di Rest Area Segar Alam, Area Masjid Atta'awun, dan Argowisata Gunung Mas," katanya.

     

    "Mereka yang dinyatakan reaktif di Simpang Gadong Ciawi swab test langsung diperiksa di Mobil PCR dari Badan Nasional Pananggulangan Bencana (BNPB)," imbuhnya.

     

    Siska memastikan, tes masif tersebut mematuhi semua prosedur yang telah ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga kesehatan terjamin.

     

    Kolaborasi

    Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, Mike Kaltarina mengatakan, operasi gabungan dan tes masif efektif menyaring pelaku perjalanan yang masuk Jabar, untuk cegah munculnya kasus impor (imported case).

     

    "Ini memperlihatkan kerja sama yang luar biasa antara Pemprov Jabar dan Pemkab Bogor. Kolaborasi seperti ini dapat memutus sebaran covid-19 di Kabupaten Bogor yang jadi pintu masuk Jabar dari berbagai daerah," kata Mike.

     

    Dinkes Kabupaten Bogor menerjunkan delapan tenaga kesehatan dalam tes masif di Kawasan Puncak. Mike menyatakan, kolaborasi semua pihak amat krusial dalam penanganan covid-19 di Jabar.

    "Dengan kolaborasi dan koordinasi yang baik, kita bersama-sama bisa memutus penularan covid-19 ini, khususnya di Kabupaten Bogor dan Jabar," ucapnya.

     

    Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengapresiasi operasi gabungan dan pengetesan masif yang digagas gugus tugas provinsi, karena dapat menekan potensi penularan baru di Cianjur, khususnya daerah Cipanas.

     

    "Tes masif dapat menjamin di Cianjur ini clean and clear. Mudah-mudahan tidak ada yang positif. Kemudian, tes masif ini menjamin wisata akan dibuka kembali," ucap Herman.

     

    Tak Usah Takut Tes

    Selain mendeteksi dini keberadan virus SARS-CoV-2 dan memutus rantai penularan, tes masif memberikan rasa aman dan nyaman bagi mereka yang mengikuti tes.

     

    Asad Napar Wiranagapati misalnya, merasa tenang usai melaksanakan rapid test. Warga asal Banten yang akan menuju Kota Bandung untuk bekerja itu mengaku tidak merasa khawatir jika hasil rapid test reaktif.

     

    "Sekalipun saya hasilnya positif, saya tidak khawatir karena tahu apa yang harus saya lakukan dan tenaga kesehatan lakukan kepada saya," kata Asad.

     

    Asad mengajak masyarakat Indonesia, khususnya Jabar, untuk ikut tes masif. Selain memastikan kondisi diri sendiri, ikut tes masif berarti turut dalam pencegahan penularan covid-19.

     

    "Jangan takut. Kalau takut, sampai kapan pun kita akan gelisah. Ada virus enggak, sih, di badan kita. Kalau kita tahu kita positif atau enggak, bukannya kita dan keluarga akan jadi lebih tenang, ya?" katanya.

     

    Hal senada dikatakan warga Jakarta Timur, Muhari Birawa. Menurut ia, tidak ada alasan untuk takut tes masif. Apalagi, tes masif di Jabar dilakukan sesuai prosedur.

     

    "Kita harus pastikan diri kita bebas dari cvid-19. Kan, kalau tidak dites, kita tidak tahu. Menurut saya, ngapain kita takut tes selagi semua tes sesuai dengan prosedur," katanya.

     

    Usai tes, Asad melanjutkan perjalanan ke Bandung dengan tenang. Ia tidak perlu risau akan menularkan virus pada teman-temannya di perantauan. Pun demikian dengan Muhari yang dapat menikmati keindahan alam Kawasan Puncak dengan tenang.(*)

    Oleh: ayi kusmawan / ayi

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Demokrat Jabar Sosialisasikan Dedi-Erwan
    BPBD Turunkan Dua Tim Pusdalops ke Lokasi Banjir
    Job Fair Diharapkan Bisa Turunkan Pengangguran
    Bey Machmudin: Hati-hati, Marak Investasi Bodong
    UPI Siap Jadi Agen Penggerak Pengelolaan Sampah

    Editorial



      sponsored links