free hit counter code Emil: Sulit Ajak masyarakat Terapkan Urban farming - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Emil: Sulit Ajak masyarakat Terapkan Urban farming
    Gubernur Jabar M. Ridwan Kamil

    Emil: Sulit Ajak masyarakat Terapkan Urban farming

    JuaraNews, Bandung – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, urban farming atau bercocok tanam di lingkungan rumah dan perkotaan menemukan momentum tepat di tengah pandemi Covid-19 karena memiliki tiga manfaat, yakni ekologi, ekonomi, dan edukasi.

     

    "Urban Farming menemukan momentum yang tepat di tengah masa pandemi karena memiliki tiga manfaat yaikni ekologi, ekonomi dan edukasi," ujar Emil saat menjadi narasumber pada webinar Marketeers Hangout 2020: Time for Urban Farming di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis (18/6/2020).

     

    Emil mengajak masyarakat mengonversikan sekecil apapun lahan di rumah menjadi perkebunan. Jenis tanaman yang menjadi favorit petani kota, menurut ia, adalah kangkung dan bayam. Selain mudah, tanaman tersebut dapat dipanen dalam waktu singkat.

     

    "Saya mengajak teman-teman mencari lahan atau mengonversikan karena hijaunya bukan rumput tapi bisa dijual, dan edukasi. Yang jadi favorit petani kota rata-rata kangkung dan bayam karena 21 hari bisa dipanen dan ujung-ujungnya bisa menciptakan solusi," katanya.

     

    "Saya juga mengonversi rumah dinas dan kantor saya ada stroberi, tomat dan sayuran. Semangat urban farming itu sudah menjadi passion saya sejak tahun 2008," imbuhnya.

     

    Menurut Emil, banyak lahan di perkotaan yang dapat digunakan untuk berkebun. Persoalannya adalah sulit mengajak masyarakat untuk menerapkan urban farming. "Sekarang sebagai pemerintah saya melakukan berbagai cara agar konsep ini berjalan," ucapnya.

     

    Ketika menjadi wali kota, Emil membaca hasil penelitian disertasi di ITB yang menyimpulkan bahwa suhu Kota Bandung meningkat salah satu faktornya adalah kurangnya pohon.

     

    "Solusinya sederhana, supaya suhunya turun atap-atap bangunan yang memang sudah tidak bisa dibongkar karena peradaban manusia makin kompleks dan populasi makin banyak itu dihijaukan secara natural, atau kalau bisa seluruh gedung itu konsisten atapnya dijadikan urban farming," katanya. (*)

    ude

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Bey Machmudin: Hati-hati, Marak Investasi Bodong
    UPI Siap Jadi Agen Penggerak Pengelolaan Sampah
    Rutilahu Diharapkan Bisa Dikelola oleh Masyarakat
    Buruh Sosialisasikan Putusan MK soal UU Cipataker
    LPI Gelar Diskusi soal Politik Identitas

    Editorial



      sponsored links