free hit counter code Semula hanya 4, Kemenkes Kembangkan Laboratorium Uji Spesimen Covid-19 - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Semula hanya 4, Kemenkes Kembangkan Laboratorium Uji Spesimen Covid-19
    (bnpb.go.id) Abdul Kadir

    Semula hanya 4, Kemenkes Kembangkan Laboratorium Uji Spesimen Covid-19

    Juara,News, JAKARTA - Laboratorium berperan penting sebagai tempat untuk melakukan uji sampel swab seseorang terhadap Covid-19. Ini yang mendorong Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membuka banyak laboratorium, yang semula hanya empat laboratorium, hingga hari ini (16/6) sudah terdapat 139 laboratorium di seluruh Indonesia.

     

    Hal tersebut disampaikan Abdul Kadir Plt. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kemenkes, pada dialog di Media Center Gugus Tugas Nasional, Graha BNPB, Jakarta, Selasa (16/6).

     

    "Jadi memang di awal-awal kasus itu, kita mengoperasionalkan 4 laboratorium. Namun, demikian di dalam perkembangannya ternyata eskalasi peningkatan jumlah ini begitu cepat, sehingga Menteri Kesehatan mengeluarkan Surat Edaran Nomor 234 Tahun 2020," katanya.

     

    Ia menjelaskan surat edaran tersebut mengatur tentang pembukaan laboratorium untuk pelayanan pemeriksaan covid-19. 

     

    "Surat edaran itu memberikan kesempatan dan izin kepada semua laboratorium instansi pemerintah kementerian dan lembaga, laboratorium rumah sakit, termasuk juga laboratorium swasta untuk membuka layanan pemeriksaan laboratorium COVID-19. Sampai hari ini yang tercatat melakukan pemeriksaan adalah sebanyak 139 laboratorium yang sudah beroperasi di seluruh Indonesia," ujar Abdul.

     

    Bertambahnya jumlah laboratorium membuat spesimen yang diperiksa pun bertambah, yang semula sehari di kisaran 1.000, sekarang spesimen yang diperiksa mencapai 19.100.

     

    Abdul menyatakan ke depan akan menambahkan jam kerja dan juga sumber daya manusia yang terlibat sehingga akan menambah spesimen yang diperiksa per hari.

     

    "Salah satu cara yang kita lakukan untuk meningkatkan kapasitas adalah pertama kita memperpanjang jam kerja.

    Jadi banyak laboratorium yang jam kerjanya terbatas. Yang dulunya 6 jam, kita minta 12 jam per hari. Tentunya dengan harapan, kalau misalnya 6 jam per hari saja kita bisa mencapai 19 ribu. Dengan dua kali lipat jam kerja ditingkatkan maka hasil pemeriksaan pun akan bertambah," katanya.

     

    Selain itu, sumber daya manusia yang terlibat di dalam laboratorium juga akan ditambahkan, terutama sukarelawan dengan latar belakang medis.

     

    "Sumber daya manusia itu mau tidak mau kita harus menambah. Kita sudah melakukan pelatihan kepada relawan dan karena demi efisiensi kita akan merekrut tenaga-tenaga yang berasal dari dosen-dosen poltekkes, mahasiswa dan alumni poltekkes yang kebetulan ada di daerah-daerah sesuai kebutuhan kita," ujar dia..(*)

     

    Oleh: JuaraNews / ayi

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Demokrat Jabar Sosialisasikan Dedi-Erwan
    BPBD Turunkan Dua Tim Pusdalops ke Lokasi Banjir
    Job Fair Diharapkan Bisa Turunkan Pengangguran
    Bey Machmudin: Hati-hati, Marak Investasi Bodong
    UPI Siap Jadi Agen Penggerak Pengelolaan Sampah

    Editorial



      sponsored links