Bey Machmudin: Hati-hati, Marak Investasi Bodong
- 21 November 2024 | 17:07:00 WIB
PJ Gubernur Jabar Bey Machmudin mengimbau masyarakat agar selalu hati-hati dan mewaspadai investasi bodong.
PJ Gubernur Jabar Bey Machmudin mengimbau masyarakat agar selalu hati-hati dan mewaspadai investasi bodong.
JABAR meraih penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) Wiratama 2024 sebagai pemda provinsi terbaik dalam partisipasi pengelolaan sistem transportasi publik.
RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.
JuaraNews Bandung - Perluasan titik untuk program nyamuk Wolbachia guna memutus penyebaran demam berdarah dengue (DBD), di Jawa Barat, menunggu hasil yang didapatkan di Kelurahan Ujungberung sebagai salah satu lokasi uji cobanya.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi mengatakan Program Wolbachia ini fungsinya untuk mencegah penularan DBD, dan saat ini tengah dilakukan uji coba di lima kota yakni Bontang, Kupang, Semarang, Jakarta Barat, dan Bandung.
"Bandung itu baru satu kelurahan, memang kami kemarin diskusi dengan PJ Walikota Bandung, kita lihat dulu yang satu itu seperti apa, kemudian kalau memang bagus kita kembangkan," kata Imran di Gedung Sate Bandung.
Pengembangan itu, selain menambah titik peletakan nyamuk ber-Wolbachia, lanjut Imran, juga terkait kesiapan produksi telurnya, mengingat saat ini baru ada tiga lokasi produksi dengan baru dua lokasi yang dinyatakan siap.
"Yang siap itu di Salatiga dan di Yogyakarta, yang satu lagi itu Bali ini masih persiapan. Karena dengan nambah Kecamatan itu kebutuhan telurnya tentu akan nambah lagi," ucap dia.
Kasus DBD di Jawa Barat sendiri, disebut oleh Imran, menjadi perhatian oleh Kemenkes, seperti dengan penyaluran logistik yang penting dalam DBD bagi Jabar seperti alat NS1 untuk mendeteksi virus DBD, larvasida, sampai insektisida.
"Logistik itu kita siapkan cukup banyak untuk di Jawa Barat, karena resikonya Jawa Barat itu termasuk yang tinggi karena penduduknya banyak, padat, jadi harus kita mitigasi," ucapnya.
Berdasarkan data dari Pemprov Jabar per tanggal 25 Maret 2024, ada 11.729 kasus DBD dengan kasus meninggal sebanyak 105 orang.
Untuk wilayah yang paling banyak terjangkit kasus DBD, di Subang, Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Bogor Kota.
Sebagai langkah untuk menekan penyebaran DBD, Pemprov Jabar mendorong untuk dimasifkan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan gerakan 3M plus.
3M Plus itu antara lain menguras tempat penampungan air, kemudian menutupnya dan mengolah kembali barang bekas yang dapat membuat adanya genangan air, seperti ban bekas, kaleng, harus dilakukan untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti pembawa DBD.
Selanjutnya, memelihara ikan atau hewan pemakan jentik di tempat penampungan air, menanam tanaman yang tidak disukai nyamuk juga dapat dilakukan sebagai langkah pencegahan. (*)
bas
0 KomentarPJ Gubernur Jabar Bey Machmudin mengimbau masyarakat agar selalu hati-hati dan mewaspadai investasi Selengkapnya..
FMIPA UPI menyelenggarakan kegiatan Pengabdian Masyarakat atau P2M yang diselenggarakan dengan pendanaan hibah FPMIPA Selengkapnya..
BKM di Kota Bandung berharap wadah tersebut diaktifkan kembali dengan mengelola pengeloaan Rutilahu dilakulan langsung oleh Selengkapnya..
PP FSP KEP SPSI bersama PC FSP KEP SPSI Kabupaten-Kota Bekasi menggelar acara sosialisasi Putusan MK terkait uji materiil UU No. 6 Tahun 2023 tentang Selengkapnya..
LITERASI Pemuda Indonesia (LPI) menggelar diskusi mengenai politik identitas menjelang penyelenggaraan Pilkada Serentak Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
BKM di Kota Bandung berharap wadah tersebut diaktifkan kembali dengan mengelola pengeloaan Rutilahu dilakulan langsung oleh masyarakat.
ALIANSI Buruh Bekasi Melawan (BBM) Kota Bekasi menurut upah minimum Kota Bekasi dilaksanakan sesuai putusan Mahkamah Konstitusi (MK).