free hit counter code Perluasan Wolbachia Jabar tunggu Hasil Ujungberung - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Perluasan Wolbachia Jabar tunggu Hasil Ujungberung

    Perluasan Wolbachia Jabar tunggu Hasil Ujungberung

    JuaraNews Bandung - Perluasan titik untuk program nyamuk Wolbachia guna memutus penyebaran demam berdarah dengue (DBD), di Jawa Barat, menunggu hasil yang didapatkan di Kelurahan Ujungberung sebagai salah satu lokasi uji cobanya.

     

    Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi mengatakan Program Wolbachia ini fungsinya untuk mencegah penularan DBD, dan saat ini tengah dilakukan uji coba di lima kota yakni Bontang, Kupang, Semarang, Jakarta Barat, dan Bandung.

     

    "Bandung itu baru satu kelurahan, memang kami kemarin diskusi dengan PJ Walikota Bandung, kita lihat dulu yang satu itu seperti apa, kemudian kalau memang bagus kita kembangkan," kata Imran di Gedung Sate Bandung.

     

    Pengembangan itu, selain menambah titik peletakan nyamuk ber-Wolbachia, lanjut Imran, juga terkait kesiapan produksi telurnya, mengingat saat ini baru ada tiga lokasi produksi dengan baru dua lokasi yang dinyatakan siap.

     

    "Yang siap itu di Salatiga dan di Yogyakarta, yang satu lagi itu Bali ini masih persiapan. Karena dengan nambah Kecamatan itu kebutuhan telurnya tentu akan nambah lagi," ucap dia.

     

    Kasus DBD di Jawa Barat sendiri, disebut oleh Imran, menjadi perhatian oleh Kemenkes, seperti dengan penyaluran logistik yang penting dalam DBD bagi Jabar seperti alat NS1 untuk mendeteksi virus DBD, larvasida, sampai insektisida.

     

    "Logistik itu kita siapkan cukup banyak untuk di Jawa Barat, karena resikonya Jawa Barat itu termasuk yang tinggi karena penduduknya banyak, padat, jadi harus kita mitigasi," ucapnya.

     

    Berdasarkan data dari Pemprov Jabar per tanggal 25 Maret 2024, ada 11.729 kasus DBD dengan kasus meninggal sebanyak 105 orang.

     

    Untuk wilayah yang paling banyak terjangkit kasus DBD, di Subang, Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Bogor Kota.

     

    Sebagai langkah untuk menekan penyebaran DBD, Pemprov Jabar mendorong untuk dimasifkan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan gerakan 3M plus.

     

    3M Plus itu antara lain menguras tempat penampungan air, kemudian menutupnya dan mengolah kembali barang bekas yang dapat membuat adanya genangan air, seperti ban bekas, kaleng, harus dilakukan untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti pembawa DBD.

     

    Selanjutnya, memelihara ikan atau hewan pemakan jentik di tempat penampungan air, menanam tanaman yang tidak disukai nyamuk juga dapat dilakukan sebagai langkah pencegahan. (*)

    bas

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Bey Machmudin: Hati-hati, Marak Investasi Bodong
    UPI Siap Jadi Agen Penggerak Pengelolaan Sampah
    Rutilahu Diharapkan Bisa Dikelola oleh Masyarakat
    Buruh Sosialisasikan Putusan MK soal UU Cipataker
    LPI Gelar Diskusi soal Politik Identitas

    Editorial



      sponsored links