Persib vs Madura: Franca Absen, Tyronne Siap Main
- 19 Februari 2025 | 22:47:00 WIB
PERSIB bakal kehilangan pemain pilarnya Gustavo Franca saat menjamu Madura United pada laga Pekan 24 Liga 1 2024-2025, Sabtu (22/2/2025) mendatang.
PERSIB bakal kehilangan pemain pilarnya Gustavo Franca saat menjamu Madura United pada laga Pekan 24 Liga 1 2024-2025, Sabtu (22/2/2025) mendatang.
KEBERADAAN pagar bambu laut di sejumalah perairan, menjadi polemik di masyarakat.
JuaraNews, Bandung - Sepanjang 2024, peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berhasil mengidentifikasi 98 taksa baru. Dengan rincian 43 spesies baru, 1 subspesies baru, 1 varietas baru, serta 53 rekaman baru dari kelompok flora, fauna, dan mikroorganisme.
Untuk spesies baru, penemuan didominasi oleh fauna sebanyak 26 spesies, flora sebanyak 11 spesies, dan mikroorganisme sebanyak 6 spesies. Penemuan spesies baru ini memiliki arti penting bagi penelitian biodiversitas Indonesia selanjutnya.
Kepala Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN Arif Nurkanto menyampaikan, hingga akhir 2024, pihaknya telah mengidentifikasi 98 taksa baru. Dari jumlah tersebut, 62 persen merupakan spesimen asal Indonesia, di antaranya merupakan spesies endemik flora dan fauna Indonesia.
Arif merinci, 50 taksa baru berasal dari kelompok flora, yang terdiri atas 11 spesies baru, 1 subspesies baru, 1 varietas baru, dan 37 rekaman baru. Sementara dari kelompok fauna ditemukan 39 taksa baru, meliputi 26 spesies baru dan 13 rekaman baru. Adapun dari kelompok mikroorganisme, ditemukan 9 taksa baru, yang mencakup 6 spesies baru dan 3 rekaman baru.
Penemuan taksa baru ini tidak hanya memperkaya wawasan tentang keanekaragaman hayati Indonesia, tetapi juga berperan penting dalam upaya konservasi.
“Dengan memahami dan mendokumentasikan spesies yang ada, langkah-langkah konservasi yang lebih efektif dapat dirancang, seperti rehabilitasi dan peningkatan populasi spesies yang terancam punah, eksplorasi dan konservasi ex situ, serta studi ekologi dan restorasi habitat,” kata Arif.
Keberhasilan ini, ujar dia, merupakan hasil kolaborasi dengan berbagai lembaga penelitian dan ilmuwan dari dalam maupun luar negeri.
“Publikasi hasil penelitian dalam berbagai jurnal ilmiah tidak hanya memperkaya referensi global tentang biodiversitas Indonesia, tetapi juga menegaskan pentingnya perlindungan dan pengelolaan sumber daya hayati secara berkelanjutan demi kelestarian ekosistem dan kesejahteraan generasi mendatang,” tegas Arif.
Sementara Kepala Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan BRIN Andes Hamuraby Rozak mengungkapkan, upaya pengungkapan dan pemanfaatan biodiversitas telah menjadi fokus utama rencana kerja Organisasi Riset. Dua program utama yang saat ini berjalan yaitu (1) kegiatan riset melakui skema rumah program biota yang terkonservasi, dan (2) kegiatan platform kolaborasi ekspedisi biodiversitas terestrial.
“Melalui dua skema riset yang dilaksanakan, diharapkan akan lebih berkontribusi signifikan dalam pengungkapan biodiversitas yang merupakan langkah awal dari kegiatan pemanfaatan biodiversitas yang berkelanjutan,” terangnya.
Berikut rincian 98 Taksa Baru:
50 Taksa Baru Flora: 11 Spesies baru, 1 Subspesies baru, 1 Varietas baru, dan 37 Rekaman baru
Spesies baru
Magnoliopsida
Sida penambangensis
Begonia tanggamusensis
Syzygium wawoniense
Syzygium lampeapiense
Rhododendron mulyaniae
Rhododendron engelbertii
Monocots (Araceae)
Alocasia roseus
Cyrtosperma prasinispathum
Cyrtosperma hayii
Liliopsida (Orchidaceae)
Aerides obyrneana
Phreatia tinukariensis
Subspesies baru
Magnoliopsida
Rhododendron javanicum ssp. Argentii
Varietas baru
Magnoliopsida
Impatiens platypetala var. minialba
Rekaman baru
Magnoliopsida
Psidium cattleyanum
Dicotyledons (Cucurbitaceae)
Melothria pendula
Anthocerotopsida
Notothylas javanica
Marchantiopsida
Riccia crozalsii
Jungermanniopsida
Trichocolea tomentolla
Chiastocaulon dendroides
Cololejeunea haskarliana
Anastrophyllum donnianum
Bazzania denudata
Cheilolejeunea ornata
Frullania rigescens
Neolepidozia cuneifolia
Cephaloziella verrucosa
Radula javanica
Bryopsida
Bucklandiella subsecunda
Cratoneuropsis chilensis
Didymodon incurvus
Didymodon tophaceus
Funariella curviseta
Hydrogonium amplexifolium
Leucobryum albidum
Leucobryum juniperoideum
Mitthyridium subluteum
Neckera villae-ricae
Orthotrichum rogeri
Orthotrichum scanicum
Racomitrium nivale
Scleropodium touretii
Serpoleskea confervoides
Syrrhopodon albovaginatus
Tortella bambergeri
Tortella commutata
Tortella tortuosa
Amblystegium serpens
Liliopsida
Rhopaloblaste ceramica
Dinochloa malayana
Polytrichopsida
Polytrichastrum emodi
39 Taksa Baru Fauna: 26 Spesies baru dan 13 Rekaman baru
Spesies baru
Crustacea
Lepidothelphusa menneri
Pontella mayalibit
Chriselatium schubarti (Genus baru)
Geosesarma riani
Geosesarma nigripes
Macrobrachium ngankeeae
Insecta
Glyphodes nurfitriae
Glyphodes ahsanae
Cryptophasa warouwi
Talanga harakae
Reptilia
Cyrtodactylus tehetehe
Cyrtodactylus mamberamo
Cyrtodactylus belanegara
Actinopterygii
(ray-finned fish)
Pomacentrus mandacani
Pomacentrus variegatus
Cirrhilabrus xanthozonus
Redigobius fotuno
Oryzias moramoensis
Microphis arrakisae
Mammalia
Crocidura balingka
Crocidura dewi
Crocidura barapi
Aves
Caprimulgus ritae
Polychaeta
Leocrates bitungensis
Amphibia
Zhangixalus faritsalhadii
Hylarana nigroverrucosa
Rekaman baru
Crustacea
Pontella surrecta
Coenobita pseudorugosus
Trichopagurus macrochela
Macrobrachium sundaicum
Reptilia
Carlia fusca
Actinopterygii
(ray-finned fish)
Ichthyscopus lebeck
Bagrichthys micranodus
Pangasianodon hypophthalmus
Bostrychus scalaris
Parascorpaena moultoni
Upeneus taeniopterus Secernentea
Spirura aurangabadensis
Tikusnema javanense
9 Taksa Baru Mikroorganisme: 6 Spesies Baru dan 3 Rekaman Baru
Spesies baru
Leotiomycetes (Fungi)
Lambertella fusoidea
Lambertella phanensis
Lambertella sessilis
Lambertella takensis
Lambertella tectonae
Lambertella chiangraiensis
Rekaman baru
Leotiomycetes (Fungi)
Lambertella aurantiaca
Agaricomycetes (Fungi)
Deconica overemii
Euglenophyceae (Mikroalga)
Eutreptiella sp. EKoku01. (*)
bas
0 KomentarSEPANIANG 2024, peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berhasil mengidentifikasi 98 taksa baru. Selengkapnya..
BELAKANG ini, wilayah Bandung Raya sedang mengalami cuaca ekstrem dengan suhu terendah berkisar 16-21 derajat dan tertinggi 29-30 Selengkapnya..
INDONESIA negara yang beriklim tropis cuaca di Indonesia cenderung panas Kendati demikian bukan berarti tidak ada daerah bersuhu dingin di Selengkapnya..
PADANG 12 adalah lahan kosong yang dipenuhi pohon pinus serta ilalang yang menyimpan legenda mistis. Selengkapnya..
TIKTOK telah menjadi tren dan hiburan tersendiri bagi masyarakat. TikTok juga digunakan untuk memasarkan produk Selengkapnya..
SEPANIANG 2024, peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berhasil mengidentifikasi 98 taksa baru.