free hit counter code BRIN Temukan 98 Taksa Baru, 62 % Asal Indonesia - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Opini


    BRIN Temukan 98 Taksa Baru, 62 % Asal Indonesia
    Foto:BRIN

    BRIN Temukan 98 Taksa Baru, 62 % Asal Indonesia

    • Minggu, 16 Februari 2025 | 11:05:00 WIB
    • 0 Komentar

    JuaraNews, Bandung - Sepanjang 2024, peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berhasil mengidentifikasi 98 taksa baru. Dengan rincian 43 spesies baru, 1 subspesies baru, 1 varietas baru, serta 53 rekaman baru dari kelompok flora, fauna, dan mikroorganisme.


    Untuk spesies baru, penemuan didominasi oleh fauna sebanyak 26 spesies, flora sebanyak 11 spesies, dan mikroorganisme sebanyak 6 spesies. Penemuan spesies baru ini memiliki arti penting bagi penelitian biodiversitas Indonesia selanjutnya.

     

    Kepala Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN Arif Nurkanto menyampaikan, hingga akhir 2024, pihaknya telah mengidentifikasi 98 taksa baru. Dari jumlah tersebut, 62 persen merupakan spesimen asal Indonesia, di antaranya merupakan spesies endemik flora dan fauna Indonesia.

     


    Arif merinci, 50 taksa baru berasal dari kelompok flora, yang terdiri atas 11 spesies baru, 1 subspesies baru, 1 varietas baru, dan 37 rekaman baru. Sementara dari kelompok fauna ditemukan 39 taksa baru, meliputi 26 spesies baru dan 13 rekaman baru. Adapun dari kelompok mikroorganisme, ditemukan 9 taksa baru, yang mencakup 6 spesies baru dan 3 rekaman baru.

     

    Penemuan taksa baru ini tidak hanya memperkaya wawasan tentang keanekaragaman hayati Indonesia, tetapi juga berperan penting dalam upaya konservasi.

     

    “Dengan memahami dan mendokumentasikan spesies yang ada, langkah-langkah konservasi yang lebih efektif dapat dirancang, seperti rehabilitasi dan peningkatan populasi spesies yang terancam punah, eksplorasi dan konservasi ex situ, serta studi ekologi dan restorasi habitat,” kata Arif.

     

    Keberhasilan ini, ujar dia, merupakan hasil kolaborasi dengan berbagai lembaga penelitian dan ilmuwan dari dalam maupun luar negeri.

     

    “Publikasi hasil penelitian dalam berbagai jurnal ilmiah tidak hanya memperkaya referensi global tentang biodiversitas Indonesia, tetapi juga menegaskan pentingnya perlindungan dan pengelolaan sumber daya hayati secara berkelanjutan demi kelestarian ekosistem dan kesejahteraan generasi mendatang,” tegas Arif.

     


    Sementara Kepala Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan BRIN Andes Hamuraby Rozak mengungkapkan, upaya pengungkapan dan pemanfaatan biodiversitas telah menjadi fokus utama rencana kerja Organisasi Riset. Dua program utama yang saat ini berjalan yaitu (1) kegiatan riset melakui skema rumah program biota yang terkonservasi, dan (2) kegiatan platform kolaborasi ekspedisi biodiversitas terestrial.


    “Melalui dua skema riset yang dilaksanakan, diharapkan akan lebih berkontribusi signifikan dalam pengungkapan biodiversitas yang merupakan langkah awal dari kegiatan pemanfaatan biodiversitas yang berkelanjutan,” terangnya.


    Berikut rincian 98 Taksa Baru:


    50 Taksa Baru Flora: 11 Spesies baru, 1 Subspesies baru, 1 Varietas baru, dan 37 Rekaman baru


    Spesies baru


    Magnoliopsida


    Sida penambangensis


    Begonia tanggamusensis


    Syzygium wawoniense


    Syzygium lampeapiense


    Rhododendron mulyaniae


    Rhododendron engelbertii


    Monocots (Araceae)


    Alocasia roseus


    Cyrtosperma prasinispathum


    Cyrtosperma hayii


    Liliopsida (Orchidaceae)


    Aerides obyrneana


    Phreatia tinukariensis

     


    Subspesies baru


    Magnoliopsida


    Rhododendron javanicum ssp. Argentii

     


    Varietas baru


    Magnoliopsida


    Impatiens platypetala var. minialba


    Rekaman baru


    Magnoliopsida


    Psidium cattleyanum


    Dicotyledons (Cucurbitaceae)


    Melothria pendula


    Anthocerotopsida


    Notothylas javanica


    Marchantiopsida


    Riccia crozalsii


    Jungermanniopsida


    Trichocolea tomentolla


    Chiastocaulon dendroides


    Cololejeunea haskarliana


    Anastrophyllum donnianum


    Bazzania denudata


    Cheilolejeunea ornata


    Frullania rigescens


    Neolepidozia cuneifolia


    Cephaloziella verrucosa


    Radula javanica


    Bryopsida


    Bucklandiella subsecunda


    Cratoneuropsis chilensis


    Didymodon incurvus


    Didymodon tophaceus


    Funariella curviseta


    Hydrogonium amplexifolium


    Leucobryum albidum


    Leucobryum juniperoideum


    Mitthyridium subluteum


    Neckera villae-ricae


    Orthotrichum rogeri


    Orthotrichum scanicum


    Racomitrium nivale


    Scleropodium touretii


    Serpoleskea confervoides


    Syrrhopodon albovaginatus


    Tortella bambergeri


    Tortella commutata


    Tortella tortuosa


    Amblystegium serpens


    Liliopsida


    Rhopaloblaste ceramica


    Dinochloa malayana

     


    Polytrichopsida


    Polytrichastrum emodi

     


    39 Taksa Baru Fauna: 26 Spesies baru dan 13 Rekaman baru


    Spesies baru


    Crustacea


    Lepidothelphusa menneri


    Pontella mayalibit


    Chriselatium schubarti (Genus baru)


    Geosesarma riani


    Geosesarma nigripes


    Macrobrachium ngankeeae


    Insecta


    Glyphodes nurfitriae


    Glyphodes ahsanae


    Cryptophasa warouwi


    Talanga harakae

     


    Reptilia


    Cyrtodactylus tehetehe


    Cyrtodactylus mamberamo


    Cyrtodactylus belanegara


    Actinopterygii


    (ray-finned fish)


    Pomacentrus mandacani


    Pomacentrus variegatus


    Cirrhilabrus xanthozonus


    Redigobius fotuno


    Oryzias moramoensis


    Microphis arrakisae

     


    Mammalia


    Crocidura balingka


    Crocidura dewi


    Crocidura barapi

     


    Aves


    Caprimulgus ritae

     


    Polychaeta


    Leocrates bitungensis


    Amphibia


    Zhangixalus faritsalhadii


    Hylarana nigroverrucosa

     


    Rekaman baru


    Crustacea


    Pontella surrecta


    Coenobita pseudorugosus


    Trichopagurus macrochela


    Macrobrachium sundaicum

     


    Reptilia


    Carlia fusca

     


    Actinopterygii


    (ray-finned fish)


    Ichthyscopus lebeck


    Bagrichthys micranodus


    Pangasianodon hypophthalmus


    Bostrychus scalaris


    Parascorpaena moultoni


    Upeneus taeniopterus Secernentea


    Spirura aurangabadensis


    Tikusnema javanense


    9 Taksa Baru Mikroorganisme: 6 Spesies Baru dan 3 Rekaman Baru


    Spesies baru


    Leotiomycetes (Fungi)


    Lambertella fusoidea


    Lambertella phanensis


    Lambertella sessilis


    Lambertella takensis


    Lambertella tectonae


    Lambertella chiangraiensis

     


    Rekaman baru


    Leotiomycetes (Fungi)


    Lambertella aurantiaca

     


    Agaricomycetes (Fungi)


    Deconica overemii

     


    Euglenophyceae (Mikroalga)


    Eutreptiella sp. EKoku01. (*)

    bas

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Terkait


    Berita Lainnya


    BRIN Temukan 98 Taksa Baru, 62 % Asal Indonesia
    Suhu Dingin, Waspadai Penyakit ISPA dan Flu
    Inilah Beberapa Daerah Bersuhu Dingin di Indonesia
    Misteri Penghuni Jin Kota Gaib Padang 12 Kalbar
    iBooming, Solusi Sukses Afiliasi di TikTok


    sponsored links