free hit counter code Gedung Merdeka Memprihatinkan, Menlu Lakukan Sidak - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Istimewa


Opini


    Gedung Merdeka Memprihatinkan, Menlu Lakukan Sidak
    (pikiran-rakyat) Menlu Sugiono beri keterangan pers seusai sidak

    Gedung Merdeka Memprihatinkan, Menlu Lakukan Sidak

    • Selasa, 14 Januari 2025 | 21:57:00 WIB
    • 0 Komentar

    JuaraNews, Bandung - Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Gedung Merdeka, Jala Asia Afrikan Kota Bandung, Senin (14/1/2025).

    Rombongan datang di gedung bersejarah tempat digelarnya Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955 tersebut sekitar pukul 10.00. Sejumlah pejabat turut mendampingi kunjungan kerjan Menlu, seperti Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti, Sekda Jabar Herman Suryatman, Kepala Dinas Permukiman dan Perumahan Jabar Indra Maha, juga Wali Kota Bandung terpilih Muhammad Farhan.


    Namun pada kesempatan tersebut, para wartawan media nasional maupun lokal yang hendak meliput, tidak diperbolehkan masuk ke area Gedung Merdkea. Pihak keamanan gedung mengadang awak media, dan gerbang masuk gedung itu ditutup.


    Seusai melakukan sidak, Menlu Sugiono menerangkan bahwa sejumlah awak media tidak diperkenankan masuk karena alasan keamanan. “Situasi gedung sudah mengkhawatirkan,” ucap Sugiono kepada wartawan.


    Sugiono menjelaskan, kunjungannya itu dalam rangka melihat langsung kondisi gedung bersejarah itu. “Diketahui bersama ya, pada 1955 gedung ini dipakai untuk konferensi negara-negara Asia Afrika,” cetusnya.


    Sugiono melanjutkan, semangat konferensi itu sampai saat ini masih dirasakan. Karena itu gedung tersebut perlu dilestarikan. “Tadi membicarakan rencana untuk melakukan perbaikan-perbaikan karena kondisinya juga sudah cukup memprihatinkan,” cetusnya.


    Menurutnya, gedung itu adalah satu cagar budaya dan cagar diplomasi Indonesia yang harus kita pertahankan, sehingga harus dilestarikan. Namun Sugiono tidak menjabarkan detail kondisi kerusakan dalam gedung itu. “Nanti akan diinventarisir secara lebih detail,” pungkasnya.


    Kunjungan dilakukan untuk mengetahui kondisi fisik Gedung Merdeka yang direncanakan akan direnovasi oleh pemerintah pusat. Kunjungan ini ada kaitannya dengan rencana peringatan 70 tahun Konferensi Asia Afrika pada April 2025 mendatang.


    "Hari ini saya dibantu dengan Wamen PU berkunjung ke Gedung Merdeka dalam rangka untuk melihat kondisi gedung bersejarah ini, di mana pada tahun 1955 ini digunakan negara Asia Afrika untuk KAA, dan semangat itu masih dirasakan oleh sebagian besar negara di dunia yang saat itu terlibat," ujar Sugiono.


    Sugiono mengakui, kondisi gedung tersebut cukup memprihatinkan, terdapat bagian-bagian bangunan yang perlu segera diperbaiki. "Saya melihat kondisinya sembari membicarakan rencana perbaikan-perbaikan karena kondisinya juga cukup memprihatinkan," ujar Sugiono.


    Menurut dia, Gedung Merdeka adalah cagar budaya, salah satu cagar diplomasi indonesia yang harus dibanggakan dan dilestarikan. Namun di sisi lain terjadi kerusakan yang cukup intensif sehingga mereka pun tidak memperkenankan awak media untuk meliput dalam proses kunjungan tersebut ke dalam gedung.


    "Situasi gedung sudah mengkhawatirkan. Nanti kami inventarisir apa saja yang menjadi kerusakannya. Kemudian untuk konsep perbaikannya juga akan kami bahas agar lebih komprehensif lagi," ungkapnya.


    Menlu Sugiono kunjungi gedung merdeka Bandung. Namun ketika ditanya apakah kunjungan tersebut ada persiapan berkaitan dengan rencana 70 tahun KAA, Sugiono tidak mengamininya. Dia mengatakan, pihaknya hanya berkunjung untuk mengetahui kondisi gedung saja. "Ya kami hanya melihat kondisi gedung saja," pungkasnya.


    Sementara itu, Kepala Dinas Permukiman dan Perumahan Jabar Indra Maha mengatakan, prinsipnya Pemprov Jabar siap mendukung pemerintah pusat yang akan merenovasi Gedung Merdeka. Namun Indra belum mengetahui secara detail bagian mana yang perlu diperbaiki pada proses renovasi yang akan dilakukan oleh pemerintah pusat tersebut.


    "Misalnya bantu membuat master plan kawasan Asia Afrika kami siap tapi kami harus berkordinasi dengaan banyak pihak ya, ada kemenlu juga, Kemeneterian PU, Kemendikbud, termasuk dengan pemerintan Kota Bandung," jelas Indra. (*)

     

     

    Oleh: deni mulyana sasmita / den

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Gedung Merdeka Memprihatinkan, Menlu Lakukan Sidak
    MWC NU Pondok Gede Bekasi Sukses Gembleng 78 Kader
    RS di Bekasi Diduga Buang Limbah B3 Sembarangan
    Guru Honorer Demo Minta Kejelasan Nasib jadi PPPK
    DPRD Harap Pelantikan Gubernur Jabar tak Diundur

    Editorial



      sponsored links