JuaraNews, Bandung - PT Liga Indonesia Baru (LIB) merevisi sanksi pengurangan poin untuk PSM Makassar yang menjadi imbas insiden dimainkannya 12 pemain saat melawan Barito Putera pada laga Pekan 16 Liga 1 2024-2025, 22 Desember 2024 lalu.

Awalnya PSM yang menang 3-2 atas Barito mendapatkan sanksi pembatalan kemenangan, dan dinyatakan Barito yang menang WO 3-0. Tim Juku Eja mendapat pengurangan 3 poin, sehingga total mendapat pengurangan 6 poin. Selain itu, PSM juga mendapat hukuman dennda sebesar Rp90 juta.

Dengan sanksi tersebut, posisi PSM di klasemen sementara turun drastis dari sebelumnya peringkat 4 dengan 27 poin, menjadi di peringkat 12 dengan 21 poin, seperti tampak di tabel klasemen di laman resmi LIB, Minggu (2/12/2024) malam. Namun dengan adanya revisi yang terlihat di laman resmi LIB, Senin (30/12/2024), raihan poin PSM telah berubah menjadi 24 dan menempati peringkat 11.

Media and Public Relation Manager PT LIB Hanif Marjuni belum memerikan keterangan lebih lanjut mengenai sanksi pengurangan poin PSM, Senin (30/12).. Kata dia, hal tersebut akan dirilis secara resmi. "Setahu saya pengurangan emang 3 poin. Tunggu aja rilis dari PSSI," ucap Hanif singkat.

Pihak manajemen PSM sendiri telah resmi melayangkan surat banding ke Komite Banding PSSI terkait sanksi pengurangan 3 poin dan denda Rp 90 juta.

"Atas putusan ini PSM pagi tadi telah melakukan banding. Kami mempertanyakan putusan ini di mana bukti-bukti PSM melakukan pelanggaran," kata Manajer PSM Muhammad Muhammad Nur Fajrin dalam jumpa pers virtual, Senin (30/12/2024).

“E-mail sudah disampaikan sesuai dengan pasal 120, 121, dan 122 mengenai Komdis. Permohonan banding ini dapat diterima hingga 4 Januari mendatang,” tambahnya.

Fajri menegaskan bahwa dalam sidang, wasit mengakui bahwa insiden tersebut adalah akibat kelalaian dan bukan kesengajaan. Fajrin menilai insiden 12 pemain yang terjadi saat melawan Barito, adalah murni kesalahan perangkat pertandingan. Terlebih wasit cadangan juga telah mengakui kelalaiannya hingga PSM memainkan 12 pemain selama 44 detik.

"Semua pihak baik dari Coach Bernardo (Tavares), Coach Rahmad Darmawan, panpel, perangkat pertandingan ikut sidang Komdis PSSI. Tidak ada satupun yang mengatakan jika kejadian itu karena kesalahan PSM," jelasnya.

Fajrin pun berhadap upaya banding PSM dapat diterima dan sanksi dari Komdis PSSI dibatalkan. Dia juga berpesan agar kejadian ini dapat menjadi pembelajaran kepada semua pihak untuk memahami penerapan sanksi dalam suatu kejadian.

"Agar tidak salah dalam memahami aturan. Perlu kami pertegas PSM tidak melakukan pelanggaran seperti pada pasal tersebut," tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, wasit cadangan pada laga PSM kontra Barito, Muhammad Iqbaluddin angkat bicara terkait insiden PSM memainkan 12 orang di pengujung laga. Iqbaluddin mengakui dirinya ceroboh saat proses pergantian pemain.

"Saya minta maaf ke pemain dan official, Coach Rahmat Darmawan dan juga PSM Makassar Coach Bernardo Tavares atas kecerobohan, kelalaian saya dan kesalahan saya," kata Iqbaluddin dalam video, Senin (30/12/2024).

Iqbaluddin mengakui dia sempat mengira pemain nomor 13 dari PSM, Syahrul sudah keluar dari pinggir lapangan. Kejadian itu berlangsung cepat saat intensitas pertandingan berlangsung sengit di pengujung laga. "Saya tanpa berkomunikasi dengan perangkat pertandingan akhirnya saya izinkan masuk pemain nomor 28 (Arham Darmawan)," jelasnya. (*)

Oleh: deni mulyana sasmita / den