Ribuan Warga Subang Padati Coklat Kita Ngabuburit
- 16 Maret 2025 | 21:35:00 WIB
RIBUAN warga tumpah ruah di lapangan Alun-alun Kabupaten Subang, menghadiri event Coklat Kita Ngabuburit 2025, Minggu (16/3/2025).
RIBUAN warga tumpah ruah di lapangan Alun-alun Kabupaten Subang, menghadiri event Coklat Kita Ngabuburit 2025, Minggu (16/3/2025).
PEMPROV Jabar mendapatkan Hasil Evaluasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) tahun 2024
KEBERADAAN pagar bambu laut di sejumalah perairan, menjadi polemik di masyarakat.
JuaraNews, Bekasi - Ketua Pengurus Daerah Komunitas Aktivis Muda Indonesia (PD KAMI) Kabupaten Bekasi, Sonson Makarim, mengatakan, isu politik Pilkada serentak di Kabupaten Bekasi sepertinya berusaha digeser dengan opini-opini 'cari perhatian'.
"Saya melihat belakangan ini opini yang dibentuk entah itu oleh seseorang, seperti ada upaya menggeser perhatian publik dari isu Pilkada mengarah pada opini sentimentil alias 'cari perhatian'. Apalagi narasi yang dibentuknya jika ditela'ah seperti ada urusan pribadi yang tidak tersalurkan pada Ketua DPD Golkar Kabupaten Bekasi yang kemudian dipublish terkesan memberikan sinyal," katanya.
Sonson beranggapan, dengan 'opini cari perhatian', yang dipublish itu sudah lewat masanya, sudah usang ditelan masa dan anehnya masih ada orang yang merasa hebat menggunakan cara seperti itu, apalagi narasi yang dibangun untuk beropini sudah masuk ke bak sampah.
"Saya melihat aneh ada orang lain beropini secara pribadi mengarah pada Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Bekasi, hal itu seperti kaya kena gangguan kepribadian, narsistik, Star syndrome dimana merasa dirinya seperti bintang terkenal, merasa paling hebat, merasa paling berani, paling sempurna dan seakan ingin menjadi sorotan publik, padahal kenyataannya tidak," jelasnya.
Untuk diketahui beberapa ciri-ciri seseorang yang mengalami star syndrome, di antaranya adalah, merasa dirinya unik, hebat, spesial dan memiliki rasa percaya diri yang berlebih. Sering merasa iri dengan orang lain, bahkan merasa berhak ingin mendapatkan perlakuan khusus. Sekali lagi orang yang terkena star syndrome selalu bersikap sombong, angkuh, tidak mau menerima kritik, haus akan pujian dan sering merendahkan orang lain.
"Jika sudah beropini kemudian mengalami star syndrome, cobalah untuk berkaca diri agar orang tersebut bisa menjadi lebih baik," jelasnya.
Melihat situasi ada orang lain yang berusaha mengalihkan perhatian dan menggeser inilah, bahwa sebagai ketua DPD Partai Golkar Kab. Bekasi tidak akan pernah goyah.
"Menurut saya itu merupakan opini, dan argumentasi yang remeh temeh, itu sih menurut saya. Jadi, yakinlah bahwa seorang H. Akhmad Marjuki sebagai Ketua Partai Golkar tidak akan pernah goyah, politisi ini berdiri tegak lurus menjalankan amanat dan tugas kepartaian," tegasnya.
Pasangan calon (Paslon) Dalam pengundian nomor urut, Dani Ramdan-Romli HM mendapatkan nomer urut 1, Pasangan Calon BN Holik Qodratulloh - Faizal Hafan Farid mendapatkan nomor urut 2, sedangkan Ade Kuswara Kunang - Asep Surya Atmaja mendapat nomor urut 3.
Dani Ramdan-Romli HM didukung oleh partai pengusung yakni Partai Hanura, PKB, Partai Golkar, Partai Demokrat, PSI dan Partai Gelora. Paslon BN. Holik Qodratullah-Faizal Hafan Farid (No.2) diusung partai Gerindra, PKS, PAN dan Nasdem.
Sedangkan Paslon Ade Kuswara Kunang dan Asep Surya Atmaja didukung partai politik pengusung yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP), PDI Perjuangan, Partai Buruh dan Partai Bulan Bintang (PBB). (*)
Rdsp
0 KomentarPRESIDEN Prabowo Subianto mengatakan pemerintah akan menurunkan harga tarif tol dan tiket pesawat saat mudik Lebaran Selengkapnya..
PARTAI Demokrat Jabar siap menyukseskan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto sesuai amanat Kongres VI Demokrat di Selengkapnya..
SELURUH ASN Pemprov Jabar ngantor lebih awal selama bulan Ramadan, yakni pukul 06.30 WIB harus sudah di kantor atau Selengkapnya..
PEMERINTAH memutuskan awal puasa atau 1 Ramadan 1446 Hijriah/2025 jatuh pada Sabtu Selengkapnya..
KETUA Umum Partai Demokrat, AHY menegaskan komitmen penuh mendukung dan menyukseskan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.