free hit counter code Netty: Bayi Jangan Diberi Makan Sembarangan - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Netty: Bayi Jangan Diberi Makan Sembarangan

    Netty: Bayi Jangan Diberi Makan Sembarangan

    • Jumat, 3 November 2023 | 08:34:00 WIB
    • 0 Komentar

     JuaraNews, Bekasi - Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Netty Prasetiyani Heryawan mengajak warga Kota Bekasi bersama-sama mengoptimalkan 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) untuk menghindari risiko stunting. Termasuk memberikan air susu ibu (ASI) secara eksklusif selama enam bulan.

     

    “Seribu hari pertama kehidupan dimulai sejak bayi dalam kandungan sampai usia dua tahun. Periode ini sangat penting dalam pertumbuhan buah hati kita. Kita harus benar-benar memperhatikan asupan gizi, baik kepada ibu hamil dan menyusui maupun kepada bayi lahir,” terang Netty dalam Kampanye Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kabupaten/Kota di Gedung Muzdalifah, Asrama Haji, Jalan Kemakmuran, Kota Bekasi, pada Kamis 2 November 2023.

     

    “(Bayi) jangan diberi makan sembarangan. Keluarga Kota Bekasi harus selalu sehat agar balita terhindar dari stunting,” tambah Netty.

     

    Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Jawa Barat periode 2008-2018 ini berpesan secara khusus agar bayi tidak lepas dari ASI selama enam bulan pertama. Menurutnya, makanan yang sangat baik bagi balita adalah ASI.

     

    “Saya mengajak para Ibu menyusui untuk selalu menjaga kualitas ASI. Dengan begitu, ASI yang diminum sang buah hati benar-benar sehat. Salah satunya dengan menghindari asap rokok. Mari jauhi asak rokok! Apalagi bagi ibu hamil,” tegas Netty.

     

    Lebih jauh Netty menjelaskan, secara umum prevalensi stunting di Indonesia mengalami penurunan signifikan. Meski begitu, keluarga Kota Bekasi harus tetap waspada dan terus berupaya mengoptimalkan pengasuhan. Pada saat yang sama, senantiasa memberikan asupan bergizi kepada ibu hamil dan bayi.

     

    “Keluarga Kota Bekasi yang memiliki anak balita agar terus memperhatikan kesehatan balitanya. Harapannya agar perkembangan balita dapat terkontrol, mulai dari berat badan sampai tumbuh kembangnya,” ungkap Netty.

     

    Namun demikian, Netty mengingatkan bahwa stunting sebenarnya bukan penyakit. Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya di bawah standar.

     

    Karena itu, stunting bisa dicegah sejak dini, mulai dari hulu sebelum anak lahir. Di tempat yang sama, Ketua Tim Kerja Penguatan Kemitraan Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Barat Herman Melani memberikan penguatan mengenai pentingnya optimalisasi 1000 HPK dalam upaya mempercepat penurunan stunting di Indonesia. Caranya adalah dengan memberikan asupan gizi kepada ibu hamil hingga bayi berusia dua tahun atau batita.

     

    “Ibu hamil harus selalu mengonsumsi makanan bergizi, sehingga ASI yang dihasilkan juga baik. Baik berarti memiliki kandungan gizi yang dibutuhkan bayi dan tentu saja sehat. Khusus kepada para Bapak mohon untuk tidak merokok selama sang isteri dalam masa kehamilan agar ibu hamil terhindari dari bahaya asap rokok,” ungkap Herman.(Achmad Syafariel)**

    ude

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Bey Machmudin: Hati-hati, Marak Investasi Bodong
    UPI Siap Jadi Agen Penggerak Pengelolaan Sampah
    Rutilahu Diharapkan Bisa Dikelola oleh Masyarakat
    Buruh Sosialisasikan Putusan MK soal UU Cipataker
    LPI Gelar Diskusi soal Politik Identitas

    Editorial



      sponsored links