free hit counter code Disparbud Matangkan Konsep Kesundaan di BIJB - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Disparbud Matangkan Konsep Kesundaan di BIJB

    Disparbud Matangkan Konsep Kesundaan di BIJB

    JuaraNews Bandung - Disparbud Jawa Barat terus mematangkan konsep unsur kesundaan di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka

     

    Kepala Disparbud Jawa Barat Benny Bachtiar mengatakan bahwa pihaknya tengah membentuk tim bersama para konsultan untuk menyusun konsep menambah unsur kesundaan di BIJB Kertajati dengan harapan Bulan November 2023 ini bisa dieksekusi.

     

    "Karena itu memang sudah diarahkan oleh Gubernur dan dari pak Sekda juga sudah diarahkan agar supaya penataan di area Kertajati ini bisa terwujud sesegera mungkin," kata Benny di Bandung, Rabu.

     

    Benny mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan peninjauan lapangan pada BIJB Kertajati untuk menentukan area mana saja yang bisa digunakan untuk memberikan atmosfer atau ambience kesundaan pada para penumpang yang datang ke Kertajati.

     

    Dalam penataan unsur kesundaan di BIJB Kertajati, Benny mengatakan akan mengusung konsep yang memenuhi kepuasan dari lima panca indra mulai dari peraba, pendengar, penciuman hingga nuansa hati.

     

    "Termasuk juga ada tulisan wilujeng sumping lalu wilujeng angkat dan lain sebagainya, termasuk juga nanti nuansa-nuansa musik Sunda seperti karawitan, kawih sunda ornamen-ornamen dan sebagainya, pokoknya bagaimana ambience itu terasa ketika penumpang itu hadir di Kertajati bahwa ini Tanah Sunda, ini yang penting," ucapnya.

     

    Untuk budaya Sunda yang diangkat, kata Benny, kemungkinan akan diangkat budaya Sunda Priangan dan Sunda Cirebonan mengingat posisi Kertajati yang dekat dengan kedua wilayah yang memiliki budaya sunda tersebut.

     

    "Jadi kemungkinan yang diperkuat unsur Priangan dan Cirebonan, karena Kertajati akan banyak melayani penumpang di kawasan ini, karena untuk kawasan Sunda Betawi, pasti akan nanti kalau tidak ke Halim ke Soekarno Hatta. Jadi ketika penumpang datang yang dilihat, didengar dan dirasakan atmosfer sunda nya dapat, ini yang kita kuatkan," ucapnya.

     

    Penguatan unsur kesundaan di BIJB Kertajati ini, diminta langsung oleh Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin pada Rabu (18/10), karena di BIJB Kertajati menurutnya belum terasa unsur kesundaannya.

     

    "Sebentar lagi kita akan memiliki BIJB Kertjati dan tentunya kita berharap itu menjadi bandara yang membanggakan kita semua. Saya pesan kepada kepala dinas dan kebudayaan masih sangat kurang sentuhan Sundanya," kata Bey di Gedung Sate Bandung, Rabu (18/10/2023) lalu.

     

    Bey mengatakan hal tersebut harus dilakukan agar memberikan ciri pembeda pada fasilitas tersebut dan meninggalkan kesan pada masyarakat baik dari luar atau dari Jabar sendiri yang menggunakannya baik ketika bepergian atau datang.

     

    "Sebaiknya ada entah tulisan, entah ornamen, atau petugasnya menggunakan ikat kepala, karena kalau kita bepergian harus meninggalkan kesan, dan ketika tiba. Jadi kita orang Jabar ketika sampai, sudah merasakan dan tahu ini di Jawa Barat jadi lebih ada sentuhan-sentuhan sundanya," ucap dia.

     

    Namun, dari pantauan di lokasi pada 29 Oktober 2023 lalu, saat dimulainya operasional penuh BIJB Kertajati, nuansa Sunda belum terasa di bandara yang disebut menjadi terbesar kedua di Indonesia tersebut, bahkan tulisan selamat datang ala Sunda atau Wilujeng Sumping juga masih belum terlihat. (*)

    bas

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Bey Machmudin: Hati-hati, Marak Investasi Bodong
    UPI Siap Jadi Agen Penggerak Pengelolaan Sampah
    Rutilahu Diharapkan Bisa Dikelola oleh Masyarakat
    Buruh Sosialisasikan Putusan MK soal UU Cipataker
    LPI Gelar Diskusi soal Politik Identitas

    Editorial



      sponsored links