Banjir Rendam 8 Kecamatan di Kabupaten Bandung
- 25 November 2024 | 15:16:00 WIB
Delapan Kecamatan di Kabupaten Bandung terendam banjir.
Delapan Kecamatan di Kabupaten Bandung terendam banjir.
JABAR meraih penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) Wiratama 2024 sebagai pemda provinsi terbaik dalam partisipasi pengelolaan sistem transportasi publik.
RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.
JuaraNews Bogor - Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mendorong Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Lulut Nambo dapat beroperasi pada akhir tahun 2023.
Saat ini progres pembangunan tahap satu TPPAS Lulut Nambo yang berada di Kecamatan Klapanunggal Kabupaten Bogor itu sudah mencapai 87 persen.
"Saya mendorong untuk segera dioperasikan. Tahap satu ini progresnya sudah 87 persen, saya minta target sebelum akhir tahun sudah beroperasi," ujar Bey selepas meninjau TPPAS Lulut Nambo, Selasa (19/9/2023).
Pada tahap satu ini, TPPAS Lulut Nambo hanya mampu mengolah sampah sebanyak 50 ton per hari. Namun demikian, Bey optimistis kapasitasnya bisa meningkat walaupun dengan luas lahan yang sama. Hal ini seiring dengan masuknya investor baru dan inovasi yang sedang dikembangkan.
"Tahap awal 50 ton per hari dulu. Nanti setelah ada investor baru dan inovasi mudah-mudahan bisa dinaikan kapasitasnya dengan luas yang sama," kata Bey.
Setelah TPPAS Lulut Nambo tahap satu ini beroperasi, daerah yang pertama kali akan diangkut sampahnya adalah Kota Depok. Selain Depok, tiga daerah lain yang akan membuang sampah ke TPPAS yang punya daya tampung total 1.800-2.300 ton per hari itu adalah Kabupaten Bogor, Kota Bogor, dan Kota Tangerang Selatan.
"Setelah beroperasi (tahap satu) sampah dari Kota Depok dulu yang akan diambil sesuai PKS-nya," ucap Bey.
Total luas lahan TPPAS Lulut Nambo yakni 55 hektare. Hasil pengolahan sampahnya berupa Refuse Derived Fuel (RDF). Prosesnya antara lain, sampah masuk dan ditimbang kemudian dipisah sesuai jenisnya.
Setelah dimasukan ke dalam mesin pencacah sampah akan masuk proses biologis yaitu pengeringan selama beberapa waktu lamanya. Setelah kering sampah dipisahkan menjadi tiga bagian yaitu kompos, sampah sisa yang tidak bisa dimanfaatkan, dan sampah material RDF yang siap diambil oleh PT Indocement.
Bey memastikan, setelah TPPAS Lulut Nambo tahap satu beroperasi, pembangunan tahap dua akan berjalan. Saat ini proses tahap dua tengah memasuki penjajakan dengan investor.
"Tahap dua masih dalam penjajakan dengan investor ya, total dua tahap, tapi kita fokus dulu tahap satu ini beroperasi. Kalau sudah jalan, maka ke tahap duanya akan lebih mudah," ucap Bey. (*)
bas
0 KomentarKOMISI V DPRD Jabar meminta Dinkes Jabar melakukan antisipasi peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue Selengkapnya..
CALON Wakil Bupati (Cawabup) Ciamis Yana D Putra meninggal dunia di Rumah Sakit (RS) Borromeus Bandung, Senin Selengkapnya..
KETUA Fraksi Golkar DPRD Jabar, Yod Mintaraga melaksankan penyebarluasan Perda Jawa Barat Nomor 3 Tahun 2021 tentang Fasilitasi Penyelenggaraan Selengkapnya..
Program beasiswa JFLS 2024 khusus jalur afirmasi resmi dibatalkan, karena dinilai tidak adanya transparansi dalam proses Selengkapnya..
FORUM Warga Desa Burangkeng Peduli Lingkungan (Forwades) meminta Dinas BMSDA Kota Bekasi segera memperbaiki dengan meninggikan Jalan PU Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
KETUA Komisi V DPRD Jabar, Yomanius Untung mengatakan pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) akan menjadi prioritas di kecamatan di Jabar.
DPD Demokrat Jabar menggelar sosialisasi pemenangan pasangan calon nomor urut 4 di pilkada serentak, Jumat (22/11/2024).