Tanggul Sungai Cisunggalah Jebol Air Genangi Rumah
- 22 November 2024 | 10:01:00 WIB
HUJAN deras menyebabkan tanggul Sungai Cisunggalah, Kabupaten Bandung jebol 90 rumah dan area sawah terendam banjir.
HUJAN deras menyebabkan tanggul Sungai Cisunggalah, Kabupaten Bandung jebol 90 rumah dan area sawah terendam banjir.
JABAR meraih penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) Wiratama 2024 sebagai pemda provinsi terbaik dalam partisipasi pengelolaan sistem transportasi publik.
RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.
JuaraNews, Bandung – Wilayah Kuningan, Jawa Barat diguncang gempa pada Kamis (22/12/2022). Menurut unggahan @infoBMKG, gempa itu terjadi pada 04:18:28 WIB. dengan pusat gempa berlokasi pada koordinat 7.00LS, 108.49BT (2 km Tenggara KAB-KUNINGAN-JABAR).
Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG, Daryono mengungkapkan penyebab dari gempa itu diakibatkan karena adanya aktivitas dari sesar aktif yaitu sesar Baribis pada segmen Ciremai.
“Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi dan kedalaman, maka kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh sesar aktif yaitu sesar Baribis pada segmen Ciremai,” ujar Daryono.
Lebih lanjut Daryono mengungkapkan dilihat dari lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan gempa bumi kerak dangkal (shallow crustal earthquake) yang disebabkan oleh sesar aktif.
Gempa Kuningan yang tejadi dinihari tadi menggetarkan wilayah Kuningan dengan skala intensitas III (Modified Mercalli Intensity) MMI. Intensitas getaran ini menurut Daryono dirasakan nyata dalam rumah terasa getaran seakan-akan truk yang berlalu.
Selain di Kuningan, getaran gempa pun dirasakan di wilayah Majalengka dan Cirebon.
“Gempa terasa juga di Cirebon dan Majalengka dengan skala II – III MMI,” ujar Daryono.
Akibat dari gempa tersebut, dikabarkan satu rumah di Desa Cijemit Kecamatan Ciniru roboh namun tidak menimbulkan korban jiwa.
“Rumah milik Wiro Kuswara di Desa Cijemit kecamatan Ciniru memang ambruk ketika terjadi gempa Kamis pagi,” ungkap Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kuningan, Indra Bayu.
Namun, dijelaskan Indra Bayu, hal itu dikarenakan rumah tersebut telah rapuh dan mengalami keretakan saat tertimpa longsoran TPT Bantaran Sungai Cipedak saat banjir 8 Oktober 2022 lalu.
“Keretakan rumah semakin parah setelah intensitas hujan sedemikian tinggi pada Rabu (21/12/2022). Sehingga ketika terjadi gempa rumah tersebut seakan tidak kuat dan runtuh,” jerlasnya.
Dengan terjadinya gempa di Kuningan itu, BMKG juga merilis beberapa rekomendasi, yaitu:
1. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat, dan tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami.
2. Bagi penduduk yang rumahnya mengalami kerusakan agar mengungsi ke tempat aman.
3. Bangunan di Kabupaten Kuningan harus dibangun menggunakan konstruksi bangunan tahan gempa bumi guna menghindari dari risiko kerusakan. Selain itu, harus dilengkapi dengan jalur dan tempat evakuasi.
4. Oleh karena wilayah Kabupaten Kuningan tergolong rawan gempa bumi, maka harus ditingkatkan upaya mitigasi melalui mitigasi struktural dan non struktural.
5. Kejadian gempa bumi ini tidak berpotensi mengakibatkan terjadinya bahaya ikutan (collateral hazard) berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah, dan likuefaksi.(*)
Aep
0 KomentarDINAS Ketenagakerjaan Kota Bekasi melaksanaan kegiatan Job Fair II tahun 2024 di Mega Bekasi Hypermall Kamis Selengkapnya..
PJ Gubernur Jabar Bey Machmudin mengimbau masyarakat agar selalu hati-hati dan mewaspadai investasi Selengkapnya..
FMIPA UPI menyelenggarakan kegiatan Pengabdian Masyarakat atau P2M yang diselenggarakan dengan pendanaan hibah FPMIPA Selengkapnya..
BKM di Kota Bandung berharap wadah tersebut diaktifkan kembali dengan mengelola pengeloaan Rutilahu dilakulan langsung oleh Selengkapnya..
PP FSP KEP SPSI bersama PC FSP KEP SPSI Kabupaten-Kota Bekasi menggelar acara sosialisasi Putusan MK terkait uji materiil UU No. 6 Tahun 2023 tentang Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
BKM di Kota Bandung berharap wadah tersebut diaktifkan kembali dengan mengelola pengeloaan Rutilahu dilakulan langsung oleh masyarakat.
ALIANSI Buruh Bekasi Melawan (BBM) Kota Bekasi menurut upah minimum Kota Bekasi dilaksanakan sesuai putusan Mahkamah Konstitusi (MK).