free hit counter code Bullying, Potret Pelajar Masa Kini - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Bullying, Potret Pelajar Masa Kini
    (net) Ilustrasi

    Bullying, Potret Pelajar Masa Kini

    • Minggu, 27 November 2022 | 00:01:00 WIB
    • 0 Komentar

    MI RT IS dan sangat menyesakan dada, baru-baru ini beredar video viral sekelompok pelajar bermotor di Tapanuli Selatan (Tapsel) menendang seorang lansia di jalan dengan sengaja.

     

    Dengan diiringi suara tawa terbahak-bahak para pelajar merasa bergembira setelah melakukan hal yang tercela tersebut. Tanpa merasa bersalah bahkan salah satu dari mereka merekam aksi tersebut menggunakan ponselnya kemudian di sebarkan melalui whatsApp mereka.

     

    Setelah ditindaklanjuti oleh Kapolres Tapanuli Selatan AKBP Imam Zamroni, diduga motif yang dilakukan anak-anak tersebut hanya sebuah keisengan semata dan tidak berniat untuk melukai. Para pelaku saat ini dikembalikan kepada orang tua masing-masing karena masih dibawah umur dan dalam pengawasan kapolres Tapsel.

     

    Tak hanya itu, kejadian serupa terjadi di Bandung Jawa Barat. Kasus perundungan atau bullying kepada siswa SMP Plus Baiturrohman terjadi saat jam pelajaran berlangsung. Kejadian ini pun viral di jagat maya karena salah satu warganet yang mengaku keluarga korban menggunggah sebuah video perundungan tersebut ke sosial media dan mengaku bahwa korban sampai dilarikan ke rumah sakit setempat karena sempat tidak sadarkan diri.

     

    Dilansir dari detik.com, ibu kandung korban perundungan di SMP Bandung tersebut mencabut laporannya setelah dilakukan mediasi oleh pihak sekolah antara keluarga korban dan keluarga pelaku memutuskan memilih jalan damai. Pihak sekolah sangat menyesali kejadian tersebut dan mengecam bahwa tindakan tersebut tidak dapat dibenarkan.

     

    Dua kasus di atas hanya sekelumit kasus yang terangkat media karena sempat terekam kamera, bisa jadi di luar sana masih sangat amat banyak kasus perundungan yang menghantui para pelajar di sekolah yang luput dari pengawasan pihak sekolah. Bahkan tidak sedikit korban perundungan merasa enggan memberitahukan kejadian tersebut kepada pihak sekolahnya.  

     

    Kasus perundungan yang akhir-akhir ini viral menggambarkan betapa buruk sikap pelajar tersebut.  Ini menunjukkan kegagalan suatu sistem pendidikan dalam mencetak anak yang berakhlak mulia. Sehingga banyak anak-anak yang bisa dikatakan kaum terpelajar ini yang justru tidak memiliki rasa hormat terhadap orang yang lebih tua atau rasa menghargai pada yang lebih muda.

     

    Tidak hanya itu, kejadian ini juga menjadi sinyal kegagalan dari sistem kehidupan yang ada hari ini, sistem kehidupan sekularisme yang diterapkan hari ini, telah menjauhkan para pelajar dari tugas utamanya untuk belajar atau menuntut ilmu.

     

    Para pelajar digiring untuk berlomba-lomba memiliki materi yang mumpuni dan memiliki ketenaran, hal ini dibuktikan banyak kasus perundungan dikarenakan hausnya pengakuan dari orang-orang sekitar, merasa diri yang paling kuat dan berkuasa.

     

    Belum lagi kualitas tontonan maupun sosial media saat ini yang jauh dari pembentukan karakter pelajar berakhlak mulia, justru mendorong mereka berbuat brutal dan merasa butuh kebebasan sehingga dibuktikan dengan perundungan, bahkan kasus tawuran antar pelajarpun masih ada.

     

    Fakta ini jelas berbanding terbalik dengan program sekolah ramah anak yang sering digadang-gadangkan itu.  Ketidaksiapan sekolah dalam program tersebut membuat sekolah justru menyembunyikan kasus-kasus tersebut. Kasus tersebut bisa saja mencoreng nama baik sekolah.

     

    Semua itu sebagai bukti potret buruk pelajar dan sistem pendidikan hari ini. Hasilnya  membuat banyak orang tua justru mengelus dada, merasa khawatir dengan kualitas pendidikan yang ada saat ini.

     

    Sungguh berbeda dengan sistem pendidikan di dalam Islam, yang menjadikan akidah sebagai kurikulum utama serta mampu menghasilkan siswa-siswi yang berkepribadian mulia, dan memiliki rasa kepedulian pada sesama. Islam sangat tegas pada urusan pendidikan, para pelajar harus memiliki akidah yang kokoh terlebih dahulu sebelum belajar berbagai jenis disiplin ilmu.

     

    Selain akidahnya para pelajar juga di bekali dengan pendidikan adab untuk kehidupannya. Bahkan Islam menganjurkan untuk beradab terlebih dahulu sebelum berilmu. Karena dengan adab yang baik maka akan mudah untuk mengamalkan ilmu yang lain.

     

    Tidak hanya itu bahkan para generasi mudanya akan dijaga dari tontonan dan kegiatan yang merusak dan tidak mendidik, dan hal tersebut dilakukan oleh penguasanya dalam rangka turut serta memperhatikan pendidikan para agent of change mereka. Dengan demikian kasus-kasus perundungan, tawuran, dan kebrutalan para pelajar tidak akan pernah terjadi karena mereka diarahkan sesuai dengan fitrahnya. Wallahu a'lam. (*)

     

    Indah Rahma

    Pengamat Remaja, Kabupaten Majalengka

    den

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    RPJPD JABAR 2025-2045
    Ikhtiar Menyelamatkan Siswa “Ilegal” PPDB 2024
    PPDB, Cuci Raport Hingga Pemalsuan Prestasi
    Daddy: Patahkan Mitos Gerindra Jabar Jadi Pemenang
    LKPJ Jabar 2023: Prestasi dan Masa Transisi

    Editorial



      Klasemen Liga Dunia

      Tim M Point
      1. Liverpool 7 18
      2. Manchester City 7 17
      3. Arsenal 7 17
      4. Chelsea 7 14
      Tampilkan Detail

      Klasemen Liga Indonesia

      Tim M Point
      1 Borneo FC 10 21
      2 Persebaya Surabaya 10 21
      3 Bali United 10 20