free hit counter code Harga Beras Naik Selama Satu Bulan Terakhir, Ini Masalahnya - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Harga Beras Naik Selama Satu Bulan Terakhir, Ini Masalahnya
    (Foto: ist) Selama satu bulan terakhir, harga beras terus merambat naik

    Harga Beras Naik Selama Satu Bulan Terakhir, Ini Masalahnya

    Jakarta, Juaranews – Harga beras mengalami kenaikan dalam satu bulan terakhir. Per tanggal 1 September 2022, harga beras premium tercatat Rp12.600 per Kg, sedangkan Per 30 September 2022, harganya menjadi Rp12.700 per Kg. Begitu juga dengan beras medium. Pada waktu yang sama, beras ini seharga Rp 10.500, kemudian mengalami kenaikan menjadi Rp10.700.

    Kenaikan harga beras ini disinyalir karena berbagai faktor. Menurut Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Pamrihadi Wiraryo, ada tiga penyebab yang memicu kenaikan harga beras dan gabah, naiknya harga pupuk, ada pembatasan ke petani menggunakan pupuk subsidi dan adanya pelaku usaha yang mendorong harga supaya naik.

    Nyaris senada dengan Jaya Pamrihadi, Kepala Badan Pangan Nasional (National Food Agency/NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan, harga beras di dalam negeri naik tinggi.

    "Jadi memang tidak bisa dihindari kenaikan harga beras ini. Yang pertama karena memang fertilizer atau pupuk naik, yang kedua biaya tanam, berikutnya lagi memang ada (biaya) distribusi yang naik karena BBM naik," kata dia di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Senin (3/10/222).

    Mengenai masalah distribusi yang dipicu oleh kenaikan harga BBM, juga dikemukakan oleh Wakil Menteri Pertanian, Hasnul Qalbi. Menurutnya, produksi beras pada tahun ini mengalami surplus, hanya saja terdapat gangguan dalam sector distribusi.

    Menanggapi masalah terbatasnya pupuk subsidi, Ketua Komisi IV DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Sudin mengungkap pemerintah memang belum bisa memenuhi kebutuhan pupuk subsidi. Dari kebutuhan pupuk sebanyak 24 juta ton, hanya 9 juta saja yang bisa terpenuhi.

    Meskipun harga beras mengalami kenaikan, Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi menuturkan, permintaan tetap tinggi. Tercatat Bulog sudah mendistribusikan sebanyak 200.000 ton dari yang biasanya hanya 30.000 hingga 40.000 ton.

    "Bulog yang biasanya Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) hanya 30 sampai 40.000 ton, bulan lalu sudah terdistribusi 200.000 ton. Berikutnya lagi tetap akan mensupport market pasar," ujar Arief.

    Dia mengungkapkan, Bulog hari ini juga membeli beras di petani seharga Rp8.800 per kilogram (kg). Harga tersebut naik dari sebelumnya Rp8.300 per kg. Adapun stok beras di Bulog saat sekitar 800.000 ton. Badan Pangan Nasional, Bulog, dan Kementerian Pertanian akan menyerap beras dari petani di Sulawesi Selatan.

    "Stok Bulog hari ini sekitar 800.000 ton. Memang kita semua mungkin dalam minggu ini saya dan juga teman-teman dari Bulog dan juga teman-teman dari Kementerian Pertanian akan ke Sulawesi Selatan untuk menyerap," ucapnya.

    Dia menegaskan, Badan Pangan Nasional akan berupaya memenuhi kebutuhan beras. Ini mengingat daya beli masyarakat yang tinggi.

    "Jadi kita enggak diam. Kita akan serap dan kita harus top up stoknya sampai 1,2 juta ton. Jadi nanti berapa pun yang diminta, kita harus penuhi. Tadi (waktu kunjungan pasar) ada permintaan 3.000 ton dari teman-teman pedagang. Per minggu ini kita harus siapkan karena Jakarta ini berkontribusi 27 persen nasional," tutur Arief.

    Sementara itu, Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan menyebutkan pemerintah akan memastikan stok beras aman dengan harga yang terjangkau. Untuk itu, politisi PAN ini menjanjikan akan mengoptimalkan operasi pasar di seluruh tanah air.

    "Agar operasi pasar ini bisa serempak di tanah air terutama di tempat-tempat yang harganya naik tinggi. Kita memastikan stoknya ada, harganya terjangkau," katanya.

    Aep

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Demokrat Jabar Sosialisasikan Dedi-Erwan
    BPBD Turunkan Dua Tim Pusdalops ke Lokasi Banjir
    Job Fair Diharapkan Bisa Turunkan Pengangguran
    Bey Machmudin: Hati-hati, Marak Investasi Bodong
    UPI Siap Jadi Agen Penggerak Pengelolaan Sampah

    Editorial



      sponsored links