free hit counter code Banyak Warganya Terlilit Utang Pada Rentenir, Wabup Garut: Serapan Kredit Mesra Minim - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Banyak Warganya Terlilit Utang Pada Rentenir, Wabup Garut: Serapan Kredit Mesra Minim
    (Foto: iNews.id) Wakil Bupati Garut Helmi Budiman meninjau lokasi pembangunan ulang rumah Undang di Kampung Haurseah, Desa Cipicung, Banyuresmi, yang dirobohkan rentenir beberapa waktu lalu.

    Banyak Warganya Terlilit Utang Pada Rentenir, Wabup Garut: Serapan Kredit Mesra Minim

    • Kamis, 22 September 2022 | 14:43:00 WIB
    • 0 Komentar

    Garut, Juaranews – Untuk meminimalisasi jeratan rentenir pada masyarakat, Pemkab Garut akan menggencarkan sosialisasi program pinjaman Kredit Mesra.

    "Saya imbau masyarakat jangan lagi pinjam ke rentenir, jasa rentenir. Ada lembaga resmi yang memberikan pinjaman seperti perbankan dan program Kredit Mesra yang digulirkan pemerintah provinsi," kata Helmi Budiman, dikutip dari iNews.id Kamis (22/9/2022).

    Menurut dia, hingga saat ini masyarakat yang memanfaatkan pinjaman ke Kredit Mesra di Garut tergolong rendah. Hal itu dapat dibuktikan dengan minimnya serapan kredit yang disalurkan.

    "Ini yang terserap masih kecil. Secara persis enggak tahu berapa serapannya, cuma yang jelas dari BJB saja infonya masih kecil," ujarnya.

    Dia menduga minimnya serapan Kredit Mesra tersebut disebabkan oleh rendahnya pengetahuan masyarakat terhadap program pemerintah tersebut.

    "Masyarakat itu biasanya ketika mengakses informasi bahwa ada proses yang mesti dilalui, mereka malah mundur padahal prosesnya mudah dan tidak ada agunan. Nah di sinilah persoalannya, tentu informasi dan sosialisasi perlu digencarkan," ujar Helmi Budiman.

    Wabup Garut juga meminta kepada masyarakat untuk tidak membiasakan budaya konsumerisme. Dia meyakini jika budaya tersebut menjadi motif bagi kebanyakan orang untuk mengajukan pinjaman ke lembaga atau perorangan tak resmi.

    "Pak Undang warga Banyuresmi yang menjadi korban rentenir ini kan ternyata merupakan penerima BPNT (Bantuan Pangan Nontunai) dan PKH (Program Keluarga Harapan). Mestinya untuk sehari-hari tercukupi, yang jelas sekarang jangan lagi pinjam ke rentenir meski ada keperluan mendesak lain," tuturnya.

    Pemkab Garut saat ini tengah membantu proses pembangunan ulang rumah Undang di Kampung Haurseah, Desa Cipicung, Kecamatan Banyuresmi, yang sebelumnya telah dirobohkan oleh rentenir.

    Helmi menyebut pembiayaan rumah itu merupakan hasil kolaborasi pemerintah daerah dengan Polres Garut.

    "Dari hitung-hitungan, untuk membangun itu diperkirakan memerlukan biaya Rp60 juta. Sudah ada setengahnya yang terkumpul, Rp30 juta," ujarnya.

    Helmi Budiman mengatakan, keseluruhan biaya itu tidak hanya untuk membangun rumah Undang, melainkan juga bagi dua warga lain di kampung yang sama.

    "Kebetulan di lokasi ini ada juga dua rumah milik warga lain yang habis akibat musibah kebakaran. Jadi pembangunannya dilakukan bersamaan," kata Wabup Garut.

    Aep

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Dinas BMSDA Diminta Perbaiki Jalan PU Cimuning
    33 Unit Sekolah Baru akan Dibangun di Jabar
    Bawaslu Mulai Tertibkan APK di Masa Tenang Pilkada
    Doa Bersama Jelang Pilkada dan Pecahkan Rekor MURI
    Eks Caleg PSI Bekasi Alihkan Dukungan ke Ridho

    Editorial



      sponsored links