free hit counter code Ketua PP Kota Bandung, Yayan Suherlan: Polemik Uang Sumbangan SMAN 24 Memalukan - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Ketua PP Kota Bandung, Yayan Suherlan: Polemik Uang Sumbangan SMAN 24 Memalukan
    (Foto: Ist) Ir. Yayan Suherlan, Ketua PP Kota Bandung, ins: SMAN 24 Bandung

    Ketua PP Kota Bandung, Yayan Suherlan: Polemik Uang Sumbangan SMAN 24 Memalukan

    • Jumat, 16 September 2022 | 15:57:00 WIB
    • 0 Komentar

    Bandung, Juaranews - Terkait polemik di SMAN 24 Bandung mengenai uang sumbangan sekolah, sungguh sangat memalukan. Begitu dikatakan Ketua PP Kota Bandung, Ir. Yayan Suherlan.

    Kasus dipermalukannya sejumlah orang tua siswa baru SMAN 24 Bandung oleh komite sekolah yang bersangkutan, Yayan menilai kondisi ini sangat memprihatinkan dan mencoreng dunia pendidikan di Indonesia.

    “Sungguh sangat memprihatinkan,” kata Yayan, Jumat (16/9/2022) kepada juaranews.
    Dunia pendidikan, lanjut Yayan, seharusnya mampu melahirkan anak-anak didik yang memiliki budi pekerti luhur. Hal ini harus dilakukan dengan segenap daya upaya untuk mengimplementasikannya. Sayangnya, dalam kasus ini, lembaga pendidikan yang seharusnya melahirkan anak-anak didik berakhlak mulia itu justru tercoreng oleh ulah-ulah oknum yang tidak bertanggung jawab.

    “Para oknum itu (komite sekolah), seolah-olah menganggap bahwa pendidikan itu barang yang bisa ditransaksionalkan, bahkan dengan cara-cara yang tidak beradab,” ujar Yayan.

    Pendidikan sambung dia, secara praktis tidak dapat dipisahkan dengan kebudayaan. Hubungan keduanya sangat erat sekali, saling melengkapi dan tidak terpisahkan. Pendidikan bertujuan membentuk agar manusia dapat menunjukkan perilakunya sebagai makhluk yang berbudaya makhluk yang memiliki budi pekerti yang luhur serta mampu bersosialisasi dalam masyarakatnya dan menyesuaikan diri dengan lingkungan dalam upaya mempertahankan kelangsungan hidup, baik secara pribadi, kelompok, maupun masyarakat secara keseluruhan.

    Dengan pendidikan akan tercipta ruang budaya yang mampu memberikan tempat bagi semua peradaban untuk hidup saling berdampingan secara damai, harmoni, dan beekeadilan sosial. Dengan demikian dapat dipastikan gagalnya atau berhasilnya pendidikan tergantung gagal atau berhasilnya akhlak.

    Mengingat pentingnya pendidikan bagi generrasi penerus bangsa, terutama di SMAN 24 Bandung, Yayan meminta agar persoalan seperti itu disikapi dengan baik,

    “Masalah uang sumbangan sekolah yang bermasaah itu harus diseleseaikan dengan cepat, cermat, efektip, effisien, dan tidak ada pembiaran,” tegas Dia.
    Dengan penyelesaian yang baik itu, Yayan meyakini tujuan pendidikan akan terwujud dengan baik.

    “Dengan segera diselesaikannya masalah itu, diharapkan tujuan pendidikan tidak kehilangan marwah sesungguhnya,” pungkasnya. [Abas]

    Aep

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Bey Machmudin: Hati-hati, Marak Investasi Bodong
    UPI Siap Jadi Agen Penggerak Pengelolaan Sampah
    Rutilahu Diharapkan Bisa Dikelola oleh Masyarakat
    Buruh Sosialisasikan Putusan MK soal UU Cipataker
    LPI Gelar Diskusi soal Politik Identitas

    Editorial



      sponsored links