free hit counter code Institut Drawing Bandung Gelar Pameran Lukisan Anak - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Opini


    Institut Drawing Bandung Gelar Pameran Lukisan Anak

    Institut Drawing Bandung Gelar Pameran Lukisan Anak

     

    JuaraNews, Bandung - Institut Drawing Bandung mengadakan diskusi pameran lukisan hasil dari 10 perupa cilik yang di Galeri Pusat Kebudayaan (GPK), Jalan Naripan 9, Kota Bandung.

     

    Pameran yang mengusung tema “Anak Indonesia Berani Kreatif” ini digelar dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional. Total lukisan hasil dari 10 perupa cilik ini ada 80 lukisan, masing-masing dari mereka menampilkan 8 lukisan karya seninya.

     

    10 Perupa Cilik itu rata tara berusia 6 tahun dan paling muda 4 tahun, diantaranya Alvicko Gusti Aruna Fadly, Arimbi Ketya Anaya, Bima Raidra Adisakti, Rarasati Laksmi Adisaputro, Shaqee Giezha Agassi, Arfafa Nadiy Raeesa, Ayla Radisti, Mahesa Damar Sakti, Shafela Maharani Rucita, Sri Jago Asuka Rama.

     

    Referensi lukisan 10 Perupa anak ini berdasarkan dari pengamatan yang mereka lihat dalam kehidupan sehari hari misalnya monster pada game, binatang keseharian seperti kucing, semut, super hero dan juga ada yang mengambar anggota keluarganya serta beberapa imajinasi lainnya.

     

    Mengambar bagi anak-anak merupakan cara mereka bercerita dan mengekspresikan diri. Sehingga makna pesan yang ingin disampaikanya tentu berbeda-beda sesuai dengan imajinasinya.

     

    Ketua Pelaksana Pameran Anak Indonesia Berani Kreatif Isa Perkasa mengatakan, bahwa hal ini berawal dari riset Institut Drawing Bandung (IDB). Selama ini, khususnya di Kota Bandung jarang sekali ada kegiatan pameran tentang perupa cilik. Kemudian pihaknya mencari pelukis cilik, dan terkumpulah 10 nama.

     

    “Pameran ini adalah riset (IDB) untuk mengembalikan anak-anak Bandung menyukai jalur seni rupa. Karena saat ini seniman pelukis cilik itu sudah hilang. Jadi dengan itu kita mengangkat kembali tentang fenomena pelukis cilik,” ujar Isa Perkasa, Kamis (28/7/2022).

     

    Isa Perkasa menjelaskan, Perupa anak anak Bandung yang ikut serta ini bukan hasil dari bimbinganya, melainkan mencari melalui media sosial dan orang terdekat yang anak-anaknya senang melukis.

     

    “Para peserta di sini tidak dibimbing, kita mencari dari media sosial dan teman-teman bagi anak anak yang bisa mengambar untuk dibuatkan pameran bersama walaupun banyak sekali hal yang belum tertampung,” jelasnya.

     

    Sementara itu, Kurator Pameran Anak Indonesia Berani Kreatif Andi Yudha mengatakan, bahwa mengambar merupakan cara anak-anak untuk mengekspresikan dan mencurahkan isi hati serta pikiranya.

     

    “Karena sebelum anak bisa membaca, menulis dan menghitung tentunya mereka belajar mengambar terlebih dahulu,” katanya

     

    Sebagai Kuratorial di pameran lukisan anak, Andi Yudha menjelaskan bahwa mengkurasi hasil karya seni anak bukan perkara mudah. Karena setiap anak berbeda-beda dalam menyampaikan ekspresinya pada lukisan.

     

    “Mengkurasi hasil karya anak anak ini tidaklah mudah, karena karya yang mereka buat merupakan sebuah ekspresi bukan hanya sekedar untuk ikut dalam pameran saja,” ucap Andi Yudha.

     

    Menurutnya anak-anak tidak menggambar hanya semadar untuk mengikuti pameran saja, karena imajinasinya pasti ada cerita tersirat di dalamnya.

     

    Karena bagi anak anak mengambar merupakan salah satu cara mereka berkomunikasi, menyampaikan pesan, keinginan dan mimpi. Oleh sebab itu tidak mudah menilai dan menafsirkan karya seninya.

     

    “Contohnya orang tua yang mengomentari gambar apel anaknya itu salah dalam bentuknya. Tapi hal itu bisa dipatahkan saat anak tersebut menceritakan bahwa apel yang di gambarnya itu adalah apel busuk” lanjut Andi.

     

    Menurut Andi, tidak semua orang, bahkan orang tuanya sendiri bisa menafsirkan karya dari anaknya tersebut.

     

    “Pameran ini juga bisa menjadi salah satu inspirasi untuk para orang tua dalam melihat dan mengembangkan potensi anak-anak dalam bidang kreatif, contohnya saat melihat hasil karya seni seorang dimana lebih baik orang tua menanyakan dan menyuruh anaknya bercerita apa yang dia gambar dari pada mengoreksinya secara langsung,” pungkasnya. (*)

     

    Reporter: Sahrul Imam, Taofik RNB, Ervin Febrian

     

     

    bas

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Pendaftaran PPK Resmi di Buka KPU Kota Bandung
    Eliya Susilowati Prof Pertama Poltekesos Bandung
    Pendakwah Harus Ikuti Perkembangan Zaman
    Braga Bakal Bebas Kendaraan Tiap Akhir Pekan
    Visi dan Misi Bacalon Bupati KBB di DPC Demokrat

    Editorial


      Info Kota


        Inspirasi