free hit counter code Pemprov Jabar Dorong Pertumbuhan Eksportir Milenial - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • Hejo Tapi Teu Ngejo
    Hejo Tapi Teu Ngejo

    PROVINSI Jawa Barat memilik Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2015 Tentang Pengelolaan Jasa Lingkungan Hidup. Perda tersebut didasari Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009.

    Pemprov Jabar Dorong Pertumbuhan Eksportir Milenial

    Pemprov Jabar Dorong Pertumbuhan Eksportir Milenial

     

    JuaraNews, Bandung, - Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) melakukan ekspor produk-produk Jabar. Hal itu sebagai upaya untuk mendorong pertumbuhan jumlah eksportir milenial asal Jabar.

     

    Asisten Daerah Bidang Administrasi Setda Jabar Ferry Sofwan Arif mengatakan pihaknya telah berhasil melakukan ekspor kelapa parut asal kabupaten Pangandaran ke negara Mexico. 

     

    "Ini menjadi sangat penting bahwa produk yang selama ini mungkin tidak terlalu diperhatikan karena kelapa, dan sekarang selain bisa di konsumsi segar, ternyata dengan teknologi bisa menjadi barang ekspor yang sangat berharga," katanya seusia melepas ekspor kelapa parut ke Mexico, di Gedung Sate, Kota Bandung, Jum'at (1/7/2022).

     

     

    Peri menambahkan, agar hal tersebut bisa semakin meningkat, maka pihaknya akan mengajak keseluruhan masyarakat terutama Instansi pemerintahan agar dapat mendorong secara bersama-sama kepada prodak olahan kelapa.

     

    Pasalnya ia menambahkan, potensi kelapa di wilayah Jawa Barat selatan dinilai sangat tinggi dan dapat dimanfaatkan kembali. "Karena potensi kelapa di Jabar selatan ini sangat banyak. Dan ini hanya barus salah satu di Kabupaten Pangandaran. Jadi ini adalah tantangan kita bersama mendorong makin banyak lagi pelaku usaha kita untuk mengekspor," ujarnya

     

    Dia mengatakan Pemprov tengah fokus pada pertumbuhan eksportir muda dan milenial, Menurutnya ada ceruk ekspor non migas yang bisa diisi oleh anak-anak muda. 

     

    “Kita berkaca pada data bahwa ekspor Jawa Barat itu paling tinggi di Indonesia, karena produk kita lebih beragam,” ucapnya.

     

     

    Menurutnya peluang ekspor komoditas maupun produk olahan dari kaum milenial sangat terbuka dan ceruk pasarnya luas. Variasi produk yang diekspor oleh para milenial Jawa Barat menurutnya beragam mulai dari kantung urin, briket batubara, kelapa parut, hingga tanaman hias.

     

    ”Ini bisa kita garap bersama-sama, milenial ini mereka melek informasi dan digitalisasi, yang paling kesempatan ini bisa dimanfaatkan oleh generasi Z dan Y,” paparnya.

     

    Sementara itu, Kepala Disperindag Jabar, Iendra Sofyan mengatakan bahwa dengan adanya Exspor Coaching Progam (ECT) ini telah menjadikan Provinsi Jawa Barat menjadi pengekspor terbesar di Indonesia meskipun dalam situasi pandemi covid 19.

     

    Bahkan ia mengatakan, hingga bulan Juli ini, pihaknya telah melakukan ekspor sebanyak 9 komoditi dengan nilai 158.340 US Dollar atau setara dengan Rp 2,95 miliar.

     

    "Jadi oleh program ECT ini sudah menghasilkan ekspor terbesar di Indonesia di tahun ini," ucapnya.

     

    Kedepan, katanya program ECP akan terus dikembangkan pihaknya menggandeng dukungan perbankan hingga Bank Indonesia beserta dinas terkait seperti KUK, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura dan Dinas Perkebunan. “Semuanya harus berkoordinasi di Disperindag, karena kami yang akan melaporkan seluruh aktivitas ekspor baik manufaktur dan IKM,” tuturnya. (*)

     

    bas

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    KPU Jabar Enggan Disebut Lelet, Ini Alasannya
    BMKG Soal Hujan dan Angin Kencang Melanda Bandung
    Hasyim Sindir KPU Jabar Tidak Hadir di Rapat Pleno
    80 KK Diungsikan Imbas Banjir Rob di Palabuhanratu
    Bey Machmudin Tarawih di Masjid Tertua di Bandung

    Editorial



      sponsored links