Seperti Sedang Perang, Kita Bertempur Melawan Pasukan Virus Covid-19
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
PEMBUANGAN sampah ke TPA Sarimukti di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) bakal kembali normal
UNGKAPAN "bajingan tolol" adalah wujud nalar yang onar. Nalar yang onar adalah bukti pemberangusan terhadap kesantunan.
JuaraNews, Bandung - Gubernur Jabar Ridwan Kamil dinobatkan sebagai Tokoh Jawara Digital oleh Relawan TIK bentukan Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Kang Emil dinilai berkontribusi besar dalam literasi digital dan menjadikan Jabar akseleratif dalam kualitas peradaban digitalnya.
Penghargaan tersebut diterima Emil dalam Festival Literasi Digital Jawa Barat 2021 atau Viral 2021 di Saung Angklung Udjo, Kota Bandung, Selasa (21/12/2021).
"Saya kerja tidak untuk cari penghargaan. Tapi, kalau ada apresiasi, alhamdulillah. Poinnya, sebagai pengambil keputusan tertinggi, di mana ada kemauan maka terjadi lompatan," kata Emil.
Emil berharap, predikat Jawara Digital menular kepada bupati dan wali kota di Jabar. Menurutnya, jika pemimpin tidak ada kemauan maka tak akan terjadi perubahan. Adapun jika para pemimpin di Jabar kompak, maka Jabar pasti juara.
"Ada pemimpin yang melek digital, ada juga yang kurang minat, dan itu kelihatan pasti akan lambat," ucapnya.
Pemprov Jabar pun melakukan sejumlah upaya untuk meningkatkan literasi digital masyarakat. Salah satunya, menyiapkan benteng pertahanan terhadap berita bohong atau hoaks dengan membentuk Jabar Saber Hoaks. Jabar menjadi satu-satunya provinsi di Indonesia yang memiliki unit kerja untuk menangkal hoaks.
"Salah satu yang kita banggakan adalah menyiapkan benteng pertahanan terhadap berita bohong," ucap Emil.
Akselerasi digital juga diterapkan pada reformasi birokrasi di lingkungan Pemprov Jabar. Termasuk di sektor ekonomi dengan teori-teori baru sehingga tidak ada yang ketinggalan dalam skil digital. "Termasuk desa digital yang kita upayakan agar terjadi inklusivitas dalam ekonomi digital," tuturnya.
Menurut Emil, ada 5 kelas dalam skil digital. Kelas pertama yaitu masyarakat yang menggunakan digital hanya sebagai suporter. Kategori paling basic ini hanya memanfaatkan digital untuk sekadar memublikasikan aktivitas pribadinya.
Kelas kedua yaitu masyarakat yang menggunakan digital sebagai driver. Mereka memanfaatkan digital untuk hal yang bermanfaat.
"Cirinya dia memakai googlemaps untuk mendukung hidupnya menggunakan hal yang bermanfaat," jelas Emil.
Kelas ketiga, yaitu enabler atau masyarakat yang biasa memanfaatkan digital untuk efektivitas pekerjaan. Seperti rotasi mutasi pegawai, SAKIP, hingga zoom meeting. Kemudian kelas keempat adalah transformer yang dapat menghasilkan uang seperti ojek online dan e-commerce.
"Yang kelima disruptor, seperti krypto. Kita masih belum banyak ke sini karena itu eranya 5.0. Tapi, suatu saat, pasti akan datang ke kita" pungkas Emil. (*)
jn
0 KomentarGubernur Jawa Barat Ridwan Kamil minta PNS di Jabar turut membantu penanganan gagal tumbuh anak atau stunting. Selengkapnya..
RIDWAN Kamil menerima penghargaan Nirwasita Tantra dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Rabu Selengkapnya..
PEMPROV Jabar meraih juara terbaik pertama dalam ajang Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) 2022 lewat inovasi Sim Selengkapnya..
PEMPROV Jabar melalui Diskominfo Jabar meraih tiga penghargaan pada Acara The 7th Public Relations Indonesia Awards (PRIA) Selengkapnya..
PROVINSI Jabar menerima penghargaan dari Kementerian Investasi atas capaian realisasi investasi tahun Selengkapnya..
Wakil Ketua DPRD Jabar Achmad Ru’yat memberikan arahan kepada Sekretaris DPRD Jabar Barnas Adjidin.