free hit counter code Monumen Perjuangan Pandemi Covid-19 Jawa Barat Bakal Diresmikan pada Peringatan Hari Pahlawan - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Monumen Perjuangan Pandemi Covid-19 Jawa Barat Bakal Diresmikan pada Peringatan Hari Pahlawan
    (humas pemprov jabar) Kepala Disperkim Jabar Boy Iman Nugraha dan Kepala Disparbud Jabar Dedi Taufiksaat site visit Monumen Perjuangan Pandemi Covid-19 Jawa Barat di depan Gasibu, Kota Bandung, Jumat (5/11/2021).

    Monumen Perjuangan Pandemi Covid-19 Jawa Barat Bakal Diresmikan pada Peringatan Hari Pahlawan

    • Jumat, 5 November 2021 | 21:28:00 WIB
    • 0 Komentar

    JuaraNews, Bandung – Pemprov Jabar segera membuka Monumen Perjuangan Pandemi Covid-19 Jabar yang berlokasi di Jalan Surapati, Kota Bandung.

     

    Rencananya pembukaan akan dilakukan Presiden Joko Widodo pada 10 November 2021, bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan.

     

    Untuk diketahui, Monumen Perjuangan Covid-19 Jabar merupakan cara Pempro Jabar menghargai perjuangan para tenaga kesehatan, relawan dan ASN yang terlibat dalam penanganan pandemi.  Selain itu, melalui monumen masyarakat yang memanfaatkan kawasan tersebut diajak untuk sama-sama merenungkan dan terus berupaya meminimalisasi kasus Covid-19 di Jabar. Dalam monumen tersebut terdapat nama-nama para tenaga kesehatan, relawan maupun ASN yang terlibat dalam penanganan Covid-19 di Jabar yang dipahat di 2 sisi kiri dan kanan gerbang monumen.

     

    Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Jabar Boy Iman Nugraha menjelaskan, Monumen Perjuangan Pandemi Covid-19 Jabar merupakan bagian dari kawasan Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat. Ada 4 segmen. Monumen Perjuangan Pandemi Covid-19 sendiri termasuk segmen pertama bersama dengan Kawasan Gasibu dalam areal Welcome Plaza.

     

    Sementara segmen kedua adalah Griya Kriya atau tempat promosi, Segmen ketiga Ruang Festival, dan Segmen keempat adalah Monumen Perjuangan Rakyat Jabar di Jalan Dipatiukur sebagai induknya.

     

    “Pembangunan monumen ini sudah direncanakan sejak 2013-2014 lalu, di mana Pemda Provinsi Jabar sudah merencanakan merevitalisasi kawasan Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat dan Gasibu. Kemudian bersamaan dengan PON 2016 kawasan Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat dengan Gasibu dijadikan teupas (etalase) Jawa Barat,” ujar Boy dalam jumpa pers pada site visit Monumen Perjuangan Pandemi Covid-19 di Jalan Surapati, Kota Bandung, Jumat (5/11/2021).

     

    Menurut dia, kawasan Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat plus Gasibu itu sudah dikelola dan ditata mulai 2014 hingga 2016. Hingga 2016 tersebut hanya baru Gasibu yang selesai. “Tahun 2020 Pemda Provinsi Jabar melalui Dinas Perumahan Permukiman itu memiliki anggaran  untuk revitalisasi kawasan Monumen Perjuangan Jawa Barat atau Monju,” ujar Boy.

     

    “Namun karena terjadi pandemi yang dimulai sejak Maret tahun 2020 itu kita mengalami refocusing, mengalami rasionalisasi anggaran dan baru bisa menyelesaikan Welcome Plaza ini,” lanjut Boy.

     

    Boy mengatakan, Welcome Plaza ini semula dijadikan gerbang pandang yang menghubungkan Gedung Sate-Monju dan Gunung Tangkubanparahu. Ibarat membingkai, pola dari utara maka akan terlihat Kawasan Gasibu dan Gedung Sate, sedangkan jika membingkai dari selatan akan terlihat Kawasan Monju dan Gunung Tangkubanparahu.

     

    Awalnya Pemprov Jabar hanya akan membangun Welcome Plaza di kawasan Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat. Tapi di tengah perjalanan, kata Boy, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengusulkan ide membangun monumen untuk menghormati para nakes yang berjuang di garda terdepan.

     

    “Ada pemikiran dari Pemda Provinsi untuk menambahkan nilai terhadap ornamen arsitektural yang ada di gerbang Welcome Plaza ini,” tutur Boy.

     

    Boy menyebutkan ada 291 nama yang akan tercatat di Monumen Perjuangan Pandemi Covid-19 Jabar, 44 nakes di antaranya berstatus sebagai aparatur sipil negara. Monumen diperuntukkan sebagai pengingat untuk semua bahwa menangani pandemi tidak mudah dan butuh pengorbanan termasuk jiwa.

     

    “Jadi ada 2 esensi. Satu sebagai penghargaan terhadap dedikasi, yang kedua adalah sebagai tempat perenungan bagi kita bahwa Covid-19 harus dihadapi bersama oleh kita semua dengan menjaga protokol kesehatan, menjaga diri kita, menjaga keluarga kita, menjaga lingkungan kita untuk tetap sehat,”tutur dia.

     

    Pada kesempatan sama, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar Dedi Taufik mengaku optimistis Presiden Joko Widodo akan hadir langsung meresmikan Monumen Perjuangan Pandemi Covid-19 Jawa Barat pada 10 November mendatang.

     

    “Jadi mulai penyambutan Presiden dikemas dalam sebuah kesenian, dan kemudian juga nanti diakhiri dengan pembacaan puisi melibatkan para budayawan. Selain itu ada teman-teman seniman lain yang mengisi,” ucap dia.

     

    Meski demikian, Dedi juga tetap menyiapkan rancangan jika Presiden hadir secara daring. “Kami juga siapkan secara hybrid: offline dan online. Nanti kita lakukan apabila Bapak Presiden tidak bisa hadir,” ujarnya. (*)

    jn

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Job Fair Diharapkan Bisa Turunkan Pengangguran
    Bey Machmudin: Hati-hati, Marak Investasi Bodong
    UPI Siap Jadi Agen Penggerak Pengelolaan Sampah
    Rutilahu Diharapkan Bisa Dikelola oleh Masyarakat
    Buruh Sosialisasikan Putusan MK soal UU Cipataker

    Editorial



      sponsored links