free hit counter code Percepat Herd Immunity, Baznas Jabar Sasar 1.000 Peserta Vaksinasi - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Percepat Herd Immunity, Baznas Jabar Sasar 1.000 Peserta Vaksinasi
    Istimewa Penyelenggaraan Gebyar Vaksinasi Baznas Jabar

    Percepat Herd Immunity, Baznas Jabar Sasar 1.000 Peserta Vaksinasi

    JuaraNews, Bandung - Upaya percepatan vaksinasi untuk mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok terus digencarkan berbagai pihak. Kali ini, Badan Amil Zakat Nasioanal (Baznas) Jabar menggelar gebyar vaksinasi yang menyasar 1.000 orang.


    Kapolda Jabar Irjen Pol Ahmad Dofiri yang meninjau vaksinasi tersebut menyoroti capaian vaksinasi di Jabar. Dengan provinsi yang memilili populasi penduduk paling banyak, percepatan vaksinasi harus terus digencarkan oleh berbagai pihak.


    "Jabar itu penduduknya paling besar di Indonesia, hampir 50 juta, nah untuk mencapai herd immunity harus 70 persen, atau 37 juta jiwa yang harus divaksin," kata Dofiri seusai meninjau gebyar vaksinasi Baznas Jabar di Kantor Baznas Jabar, Jalan Soekarno Hatta Kota Bandung, Sabtu (2/10/2021).


    "Sehingga kita memberdayakan semua lapisan komponen masyarakar, pemda, tni-polri termasuk relawan, Hari ini Baznas ikut bekontribusi, untuk mempercepat vaksinasi," imbuhnya.


    Dofiri mengungkapkan, pihak TNI-Polri bersama dengan Pemprov Jawa Barat terus berusaha untuk menurunkan level PPKM di wilayah-wilayah Jawa Barat. Vaksinasi di wilayah aglomerasi Bandung Raya menjadi salah satu target vaksinasi.


    "Dengan mencapai herd immunity, paling tidak kita bisa mengejar penurunan level, jadi kalau aglomerasi kurang dari 50 persen sulit untuk turun level, Turun level kan ada paramerernya, transmisi, angka bor, angka kematian, vaksinnya juga harus bagus," ungkapnya.


    Dofiri menekan tigal hal dalam rangka memutus mata rantai Covid-19, meliputi Protokol Kesehatan, 3T (Testing Tracing, Treatment), dan yang ketiga Vaksinasi. Dengan hal tersebut, diharapkan pada akhir tahun telah terbentuk herd immunity di Jabar.


    "Di Kota Bandung sudah lumayan, 80 persen, Kab. Bandung 28 persen mudah-mudahan udah naik. Sumedang 42 persen, KBB 40 an persen, kita bersama-sama lah, Harapannya seperti itu, makanya kita genjot terus," sambungnya.


    Di tempat yang sama, Wakil Ketua Bidang IV Baznas Jabar, Achlad Faisal mengatakan bahwa pihaknya terus berupaya untuk ikut serta dalam peran menanggulangi Covid-19. Setelah menggelar vaksinasi bagi 1000 orang, pihaknya juga berkomintnen untuk membantu vaksinasi bagi santri-santi maupun SDM Pondok Pesantren (Ponpes).


    "Kita membantu pemerintah, kita ada program 'kita jaga kyai', kita akan menyasar pesantren-pesantrren nanti, ini hanya awal," katanya.


    Komitmen untuk menginisiasi tergelarnya vaksinasi bagi SDM Ponpes bukan tanpa alasan. Salah satunya adalah banyaknya informasi yang mengatakan SDM Ponpes yang anti vaksin.


    "Mereka kan penolakan cukup lumayan, kita insya allah sudah ada beberapa pesantren yang sudah siap divaksinansi, kita sasar yang kurang-kurang," tegasnya.


    Selain kegiatan Gebyar Vaksinasi Jawa Barat, selama ini Baznas Jabar telah berperan dan berkontribusi aktif dalam upaya penanggulangan Covid-19 di Jawa Barat. Melalui program darurat seperti ambulance gratis, pemantauan isoman, dan peminajamn tabung oksigen gratis.


    Sementara itu, untuk program recovery, Baznas Jabar membantu pada sisi perekonomian dan pendidikan. Melalui campaign peduli anak yatim terdampak covid-19 dan program umkm lansia dhuafa.


    “program vaksin ini bagian dari mendukung program Bapak Gubernur Jawa Barat dalam percepatan Vaksinasi di Jawa Barat, diharapkan hal ini dapat mempercepat capaian vaksinasi khususnya di Jawa Barat. Antusias masyarakat di Jawa Barat juga sangat tinggi dilihat dari cepatnya kuota pendaftaran vaksin terpenuhi. Kedepan, program vaksinasi ini juga akan menjangkau pesantren-pesantren di Jawa Barat sesuai dengan program Jaga Kiyai," tandasnya.


    Sementara itu, Ketua Harian Satgas Penanganan Covid 19 Jabar Dewi Sartika di Bandung menegaskan bahwa kolaborasi vaksinasi harus terus digalakkan untuk mempercepat terbentuknya hedr immunity di Jawa Barat


    "Poinnya semua tidak bisa diselesaikan sendiri oleh pemerintah, kita sekarang sudah 42 persen vaksinasi di Jabar," katanya.


    Dewi mengungkapkan, percepatan vaksinasi di wilayah aglomerasi Bandung Raya tengah menjadi sorotan. Pasalnya, untuk bisa meraih penurunan level I PPKM, capaian vaksinasi harus di atas angka 50 persen.


    "Daerah-daerah aglomerasi vaksinasinya harus di atas 50 persen, termasuk lansia, untuk turun level, salah satunya juga angka vaksinasi lansia harus di atas 50 persen, baru bisa masuk level satu," tegasnya.


    Dewi menekankan bahwa peran Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) sangat vital. Menurutnya, pihaknya terus berusaha agar capaian vaksinasi di Fasyankes dapat terus ditingkatkan


    'Kita evaluasi, seperti distribusi vaksin, menyiapkan fasyankes, baru ada 40 persen Fasyankes yang maksimal, Kita berharap, satu minggu bisa 5 hari fasyeankes yang aktif, biasanya sehari 100 kedepan capainyya kita harapkan 300 vaksinasi, tentu ini perlu bantuan baik dari desa kecamatan termasuk pengusaha," tuturnya.


    Dewi berharap, lebih banyak pihak-pihak lain seperti Baznas Jabar yang bersedia berkolaborasi dalam menggelar vaksinasi. Untuk Baznas Jabar, lanjut Dewi, jangkauan untuk vaksinasi bagi SDM Popes diminta untuk segera direalisasikan.


    "Mudah-mudahan baznas tidak di sini saja, tapi seluruh kabupaten kota, karena memang ada beberapa daerah yang jangkauannya sedikit sulit, misalnya pesantren yang masih banyak untuk tidak divaksin," tandasnya. (*)

    Oleh: raden rahadian / jn

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Bey Machmudin: Hati-hati, Marak Investasi Bodong
    UPI Siap Jadi Agen Penggerak Pengelolaan Sampah
    Rutilahu Diharapkan Bisa Dikelola oleh Masyarakat
    Buruh Sosialisasikan Putusan MK soal UU Cipataker
    LPI Gelar Diskusi soal Politik Identitas

    Editorial



      sponsored links