free hit counter code Tragis! Meninggal Karena Covid-19, Keluarga di Tani Mulya KBB Kuburkan Sendiri Jenazah Sang Ayah - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Opini


  • Hejo Tapi Teu Ngejo
    Hejo Tapi Teu Ngejo

    PROVINSI Jawa Barat memilik Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2015 Tentang Pengelolaan Jasa Lingkungan Hidup. Perda tersebut didasari Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009.

    Tragis! Meninggal Karena Covid-19, Keluarga di Tani Mulya KBB Kuburkan Sendiri Jenazah Sang Ayah
    Pixabay Ilustrasi: Keluarga kubur sendiri jenazah sang ayah yang meninggal karena COVID-19 di Tani Mulya, Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat

    Covid-19

    Tragis! Meninggal Karena Covid-19, Keluarga di Tani Mulya KBB Kuburkan Sendiri Jenazah Sang Ayah

    JuaraNews, KBB - Kasus pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia kian memperihatinkan.

    Penambahan kasus baru Covid-19 di Indonesia terus menanjak dan terus memecahkan rekor.

    Pada Senin (21/6/2021) tercatat tambahan kasus sebanyak 14.536 kasus. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, kasus baru ini membawa total konfirmasi positif di Indonesia menembus 2 juta orang.

    Kasus harian yang terjadi hari ini memecahkan rekor sebelumnya yang tercatat pada 30 Januari 2021 sebesar 14.518 kasus.

    Beragam kisah pilu dari pasien Covid-19 seakan memperlihatkan dampak yang ditimbulkan tidak hanya melumpuhkan berbagai sektor kehidupan, namun juga mampu membunuh hati nurani manusia.

    Seperti salah satu kisah tragis penderita Covid-19 di Kabupaten Bandung Barat yang diunggah dari salah satu akun Twitter @mbaupeh pada, Minggu (20/6/2021).

    Ia menulis tentang kabar ayah teman kakak nya yang meninggal pada saat isolasi mandiri dan harus dikubur oleh keluarganya sendiri.

    "Mau cerita nih, aku shock hari ini denger kabar Bapak nya temen kakak ku meninggal pas isoman dan dikubur oleh keluarganya sendiri. Aku ceritain tapi maaf klo thread nya berantakan atau ga enakeun bahasa nya," tulisnya.

    "Jadi siang tadi aku di tlp sama kakak ku, “Peh, Keluarganya si X semua sekeluarga isoman terus barusan bapaknya meninggal. Mesti kemana ngurusin jenazahnya klo positif gini? RT nya jg katanya lg isoman”

    Ku tlp temen yg tugas di Jabar Quick Response katanya tlp ke 112 atau 119," sambungnya.

    "Magribnya kakak ku ngabarin kalau temennya nguburin bapaknya sendiri. Dia udah tlp 112 dilempar katanya tlp 119, udah tlp 119 dilempar lagi katanya tlp ke satgas covid kabupaten dia tinggal dan dia ga dpt no satgas, dia jg ga tlp no yayasan yg ku kasih krn terlalu riweuh," tulisnya.

    Ia menerangkan, teman kakak nya tersbeut tinggal kost di Kota Bandung, sementara keluarganya di Kabupaten Bandung Barat.

    "Jadi dia negatif sendiri. Kebayang dong dia mikir cari solusi gmn makamin bapaknya sdgkan ibu adik nya jg positif," katanya.

    "Akhirnya dia makamin bapaknya sendiri karena ibu nya udah terlalu histeris. Jujur aku sedih mendalam ga karuan baca chat nya, emotionally shock bgt pasti sekeluargaLoudly crying face," tulisnya.

    Kendati demikian, ia mengaku tidak mengetahui secara detail bagaimana cara mengurus jenazah ayahnya yang positif Covid-19.

    "Aku gak tau detailnya gmn dia ngurus jenazah bapaknya yg positif covid, apa dibantu petugas pemakaman atau gimana nya gak tau karna kakak ku blm berani nanya detail. Ku berharap dia baik-baik aja selepas ngurus jenazah bapaknya, kasian jg klo misal tertular dan positifLoudly crying face," tulisnya.

    Menurutnya, bagaimana jika ternyata banyak keluarga di luar sana yang mengalami hal serupa? apa yang harus dilakukan jika protokolnya dilakukan seperti itu? ke mana harus melapor?

    Ia menilai, berdasarkan pengalaman keluarganya selama isolasi mandiri puskesmas tidak sigap. Harus bagaimana pak? tag Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

    "Aku gatau mesti tag siapa, gatau jg akun kepala daerah KBB. Jadi aku tag aja Gubernur agar menjadi perhatian untuk 27 Kab/Kota di Jabar," tulisnya.

    "Masih shock sampe skrg ga kebayang gimana kondisi ibu dan adiknya yg masih hrs berjuang isoman dgn keadaan bapaknya meninggal di rumahCrying face," sambungnya.

    Ia menambahkan, kepada masyarakat yang ingin membantu ibu dan adik soal suplai kebutuhan selama isoman, termasuk mengirimkan semangat.

    Ia mengaku telah mendapat izin, keluarga tersebut berdomisili di Tani Mulya, Desa Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat.

    "Untuk alamat lengkapnya bisa dm ke aku ya," katanya.

    "Kabar terakhir ibu nya down bgt, ga bisa ngapa2in banget. Mereka masih harus isoman sampe seminggu kedepan atau sampe dinyatakan sembuh. Yuk bantu yuk, rakyat bantu rakyat," tandasnya.

    Kisah pilu tersebut langsung mendapat respon dari para netizen, banyak yang merasa iba atas peristiwa yang menimpa penderita Covid-19.

    Seperti komentar dari akun Twitter @berlianidris yang menulis 'Ya Allah Loudly crying face
    Pasti berat banget utk mereka," tulisnya.

    Sementara akun Twitter @Xixi_ni0 menulis "Sedih, Sakit Hati Ya Allah Bacanya Pleading face," tulisnya.

    Hingga berita ini diturunkan, akun Twitter @mbaupeh masih belum mengupdate kembali kondisi terakhir dari keluarga teman kakaknya tersebut. (*)

    Oleh: satria negara / stn

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Dinas Sosial Jabar Salurkan Bantuan ke Cibedug
    Sampah Menggunung,DPRD Minta TPA Sarimukti Ditutup
    100 Tahun Observatorium Bosscha Jadi Tempat Penelitian Astronomi di Bandung
    Dede Yusuf Beri Bantuan Dana Aspirasi Center of Excellence ke SMK Bandung Barat
    11 Kecamatan di Bandung Barat Masuk Daerah Rawan Bencana Hidrometeorologi

    Editorial


      Info Kota


        Inspirasi