free hit counter code Kebutuhan Meningkat, PMI Kota Bandung Kesulitan Dapatkan Plasma Konvalesen - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Opini


    Kebutuhan Meningkat, PMI Kota Bandung Kesulitan Dapatkan Plasma Konvalesen
    Raden Kepala UTD PMI Kota Bandung, Uke Muktimanah

    Kebutuhan Meningkat, PMI Kota Bandung Kesulitan Dapatkan Plasma Konvalesen

     

    JuaraNews, Bandung - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung tidak memiliki stok untuk memenuhi permintaan masyarakat terhadap Plasma Konvalesen. Sehingga, dapat dikatakan kebutuhan plasma konvalesen dalam kondisi mendesak.


    Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kota Bandung, Uke Muktimanah mengungkapkan, permintaan plasma konvalesen terus mengalami peningkatan. Apalagi, permintaan plasma konvalesen sering kali melebihi ketersedian stok di PMI Kota Bandung.


    "Dulu sebulan atau dua bulan permintaan hanya 10 labu per hari. Tetapi, sekarang permintaan naik hingga per harinya 30 sampai 35 labu plasma. Kondisi ini tak seimbang antara permintaan dan jumlah pendonornya," kata Uke usai memperingati hari donor darah sedunia di Kantor PMI Kota Bandung, Jalan Aceh, Senin (14/6/2021).


    Lebih lanjut, Uke menjelaskan, kurangnya stok diperparah oleh minimnya pendonor plasma dari masyarakat dengan status penyintas. Kemudian, tidak semua penyintas dapat melakukan transfusi plasma.


    "Orang yang tanpa gejala (OTG) meningkat saat ini dan orang yang biasa memerlukan plasma itu ialah mereka yang bergejala sedang. Pasca lebaran ini permintaan plasma lebih banyak," lanjutnya.


    Menurutnya, permintaan plasma konvalesen tidak tergantung pada kategori usia baik anak atau lansia. Akan tetapi, saat ini kondisinya semua kategori membutuhkan plasma. Dia mengaku tak ada ketersediaan atau stok plasma di PMI Kota Bandung terjadi sejak awal adanya pandemi ini. 


    "Sulit sekali mencari pendonor plasma itu. Permintaan (plasma) naik per Januari 2021," jelasnya.


    Ia menyebut PMI Kota Bandung telah memberikan informasi ke rumah sakit melalui surat dan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung agar para penyitas agar mau mendonorkan plasmanya.


    "Data penyitas Covid-19 itu kan adanya di rumah sakit. Kami hanya ada data pendonor darah saja. Jadi, rumah sakit harus mengedukasi pasien Covid agar ketika setelah 2 minggu tak merasakan gejala bisa datang ke PMI untuk donor plasma," tutupnya. (*)

    Oleh: raden rahadian / rez

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Pendaftaran PPK Resmi di Buka KPU Kota Bandung
    Eliya Susilowati Prof Pertama Poltekesos Bandung
    Pendakwah Harus Ikuti Perkembangan Zaman
    Braga Bakal Bebas Kendaraan Tiap Akhir Pekan
    Visi dan Misi Bacalon Bupati KBB di DPC Demokrat

    Editorial


      Info Kota


        Inspirasi