free hit counter code Gubernur Khofifah: Di Pengungsian Korban Gempa Harus Ada Penanganan Trauma Psikologis - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Gubernur Khofifah: Di Pengungsian Korban Gempa Harus Ada Penanganan Trauma Psikologis
    Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meninjau bangunan MAN 2 Malang, yang ambruk akibat gempa.

    Gubernur Khofifah: Di Pengungsian Korban Gempa Harus Ada Penanganan Trauma Psikologis

    JuaraNews - Gempa berkekuatan Magnitudo 6,1 yang berpusat di perairan Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (10/4/2021), telah menghancurkan rumah penduduk serta bangunan lainnya di daerah Jawa Timur.

    Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa pun turun tangan dan meminta Bupati Malang dan Bupati Lumajang untuk menyiapkan tempat pengungsian untuk menampung warga terdampak.

    “Karena sangat berbeda, tempat pengungsian korban banjir dan gempa. Ada trauma psikologis kalau gempa karena ada gempa-gempa susulan," tutur Khofifah, saat meninjau ke MAN 2 Malang, Turen, Kabupaten Malang, Minggu (11/4/2021).

    Berdasarkan pengamalannya saat mengunjungi tempat-tempat terdampak gempa, kata dia, ada kecenderungan suasana trauma psikologis sehingga penanganan harus dibedakan pada saat menyiapkan tempat pengungsian untuk warga terdampak gempa bumi.

    Menurut dia, salah satu tempat yang bisa menjadi pilihan sebagai tempat pengungsian adalah balai desa setempat. Hal tersebut dikarenakan warga terdampak gempa bumi membutuhkan tempat yang relatif luas, untuk memastikan kondisi aman, jika nantinya terjadi gempa susulan.

    “Misalnya terjadi gempa susulan, mereka kemudian tidak berbondong-bondong keluar yang memiliki akses pintu terbatas. Maka, balai desa itu menjadi opsi yang strategis,” kata Khofifah.

    Selain menyiapkan tempat pengungsian jika dibutuhkan, lanjut Khofifah, ia juga meminta pemerintah daerah Kabupaten Malang, dan Kabupaten Lumajang untuk menyiapkan dapur umum karena dapur umum merupakan prosedur standard untuk penanganan bencana.

    Gubernur menambahkan proses evakuasi korban gempa bumi merupakan salah satu faktor yang sangat penting pada saat terjadi bencana. Khofifah menilai, seluruh personel TNI Polri, maupun BPBD, serta relawan telah bergerak cepat dan sigap untuk menangani korban gempa bumi.

    “Proses evakuasi menjadi penting, kita melihat semua pihak langsung turun, termasuk relawan. Ini artinya proses evakuasi jadi prioritas saat tanggap darurat,” katanya.

    Sebelumnya, gempa berkekuatan 6,1 magnitudo mengguncang Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Sabtu, 10 April 2021. Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami, dan getaran gempa dirasakan hingga beberapa wilayah di Jawa Timur.

    Oleh: atep kurniawan / tep

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Bey Machmudin: Hati-hati, Marak Investasi Bodong
    UPI Siap Jadi Agen Penggerak Pengelolaan Sampah
    Rutilahu Diharapkan Bisa Dikelola oleh Masyarakat
    Buruh Sosialisasikan Putusan MK soal UU Cipataker
    LPI Gelar Diskusi soal Politik Identitas

    Editorial



      sponsored links