free hit counter code Serang Mabes Polri, Seorang Wanita Terduga Teroris Tewas Ditembak - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Serang Mabes Polri, Seorang Wanita Terduga Teroris Tewas Ditembak
    (net) ZA, terduga teroris saat melakukan aksinya di halaman Gedung Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Rabu (31/3/2021).

    Serang Mabes Polri, Seorang Wanita Terduga Teroris Tewas Ditembak

    JuaraNews, Jakarta – Aksi terorisme kembali terjadi. Kali ini, Markas Besar (Mabes) Polri di Jalan Tronojoyo, Jakarta, Rabu (31/3/2021) diserang seorang terduga teroris dengan menembakan senjata rakitan ke arah anggota Polisi.

     

    Pelaku penembakan yang diketahui seorang wanita berinisial ZA (25) akhirnya bisa dilumpuhkan oleh petugas dengan tembakan, sehingga tewas di lokasi kejadian yang tak jauh dari kantornya Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.

     

    Dari informasi yang dihimpun, warga Ciracas Jakarta Timur yang berstatus mahasiswa tersebut melancarkan aksinya sekitar pukul 16.30 WIB. Saat beaksi, pelaku membawa sebuah map kuning dan tas selempang berwarna hitam. Tidak ada yang mencurigai pelaku saat berjalan ke arah pintu utama gedung mabes Polri.

     

    Pada pukul 16.30 WIB, pelaku memasuki Pintu 3 Gedung Utama Mabes Polri. Ia beralasan ingin menyerahkan surat ke Setum Polri. Namun, sekitar 16.35 WIB, pelaku tidak menuju Setum. Ia malah bergerak ke arah penjagaan utama Mabes Polri. Di sana, ia bertemu petugas jaga bernama Iptu Suriyono (anggota Yanmas Mabes Polri).

     

    Sosok Pria Bermobil yang Disebut Antar Terduga Teroris Serang Mabes Polri  Masih Misterius - Tribunnews.com Mobile

    ZA tertangkap kamera CCTV saat berjalan di kawasan Mabes Polri, Jakarta, sebelum melancarkan aksi penembakannya, Rabu (31/3/2021). (foto:net)

     

    Kepada petugas jaga, pelaku kembali mengaku ingin menyerahkan surat ke Setum Polri, sehingga di antar hingga Masjid Mabes Polri (tidak sampai Setum Polri). Pukul 16.45 WIB, pelaku teror tidak mendatangi Setum Polri dan kembali ke Pos Penjagaan Utama, dan disapa oleh Bripda Aldo.

     

    Namun dIa tiba-tiba mengeluarkan senjata jenis pistol dan menembakkan ke arah petugas jaga sebanyak 2 kali, sehingga mengenai lengan kanan Bripda Ajeng (anggota penjagaan Pos I Mabes Polri). Polisi yang berjaga kemudian membalas.


    Setelah aksi menggunakan senjata api, terdengar suara baku tembak dan mengenai anggota teroris tersebut hingga tewas di tempat.

     

    "Wanita itu tinggalkan pos kemudian yang bersangkutan kembali dan kemudian lakukan penyerangan anggota di pos jaga dengan lakukan penindakan sebanyak enam kali dua kali ke anggota dalam pos, dua kali di luar, dan kepada anggota di belakang," kata Sigit dalam jumpa pers, Rabu (31/3/2021) malam.

     

    Terduga teroris yang menyerang Mabes Polri disebut menggunakan sebuah mobil berwarna silver sebelum melakukan aksinya. Dalam melakukan aksi, diduga ZA tidak sendiri, tapi ada 2 rekannya yang tidak turut masuk ke Mabes Polri.

     

    Jenderal Listyo mengatakan, berdasarkan dari hasil profiling, ZA merupakan lone wolf yang berideologi radikal ISIS. Hal tersebut diketahui ketika petugas menyusuri unggahan ZA di media sosial. "ZA menggunggah foto bendera ISIS," kata Sigit saat konferensi, Rabu (31/3/2021) malam.

     

    Setelah diperiksa oleh tim gegana, jasad ZA pun dibawa ke RS Polri dr Sukamto. Setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan termasuk tes DNA, jasad ZA diserahkan kepada pihak keluar, yakni orang tuanya yang didatangkan ke RS. Selanjutnya, jasad ZA langsung dikuburkan oleh pihak keluarga di TPU Pondok Rangon, malam itu juga.

     

    Polisi sendiri telah menggeledah kediaman ZA di kawasan Ciracas. Dari penggeledahan, tim kepolisian menemukan beberapa alat bukti, seperti surat wasiat. Ternyata, sebelum menyerang Mabes Polri, ZA ini sempat berpamitan pada keluarga lewat aplikasi WhatsApp.

     

    "Kita temukan, surat wasiat dan ada kata-kata di WA grup keluarga bahwa yang bersangkutan akan pamit," ungkap Listyo..

     

    Bukan hanya di rumah, saat ZA dilumpuhkan pun pihak kepolisian menemukan bukti dari barang yang dibawa. ZA membawa map kuning isi amplop hingga sempat unggah postingan Instagram berbau ISIS. "Membawa map kuning di dalamnya, ada amplop bertuliskan kata-kata."

     

    "Yang bersangkutan memiliki Instagram yang baru dibuat atau diposting 21 jam yang lalu. Di mana di dalamnya, ada bendera ISIS," terang Listyo. (*)

    jn

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Job Fair Diharapkan Bisa Turunkan Pengangguran
    Bey Machmudin: Hati-hati, Marak Investasi Bodong
    UPI Siap Jadi Agen Penggerak Pengelolaan Sampah
    Rutilahu Diharapkan Bisa Dikelola oleh Masyarakat
    Buruh Sosialisasikan Putusan MK soal UU Cipataker

    Editorial



      sponsored links