JuaraNews, Bandung - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa testing Covid-19 salah secara epidemiologi.
Hal itu, kata Menkes akan berpengaruh terhadap jumlah kasus Covid-19 yang terus bertambah, meski jumlah testing disebut sudah melampaui target WHO.
Menanggapi hal itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, Covid-19 merupakan hal yang baru sehingga jika ada temuan baru maka akan merubah penemuan sebelumnya.
"Pernyataan dari Kemenkes itu ini, Covid-19 itu adalah benda baru ya, jadi memahaminya itu selalu berubah-ubah sesuai penemuan," katanya, Senin (25/1/2021).
Dia menjelaskan, keilmuan tentang tracing Covid-19 yang dulu tidak bisa digunakan jika sudah ada penemuan yang baru.
"Mungkin dulu diputuskan begitu ya karena menurut keilmuannya hanya itu yang menjadi dasarnya, pada saat ada temuan baru tentu kita tidak mengulangi sesuatu yang berbeda dengan temuan yang baru, kan," jelasnya.
Emil mencontohkan bahwa dulu dirinya membuat kampanye yang pakai masker hanya orang sakit saja, karena WHO-nya bilang begitu. Ternyata, lanjut dia, oleh temuan baru, orang sehat pun harus pakai masker.
"Itu contoh Jadi kalau ditanya keliru, ya pada saat dibikin aturannya semua informasinya memutuskan seperti testing tracing juga sama," ungkapnya.
"Walaupun secara teknis saya belum dipaparkan ya apa kekeliruannya tapi kalau ada ya pasti kita perbaiki," tambahnya.
Emil juga menilai, jika ada penemuan baru atau ada arahan dari Pemerintah Pusat terkait Covid-19, maka pihaknya akan melakukan sesuai dengan arahan tersebut.
"Kita melakukan apa yang kita lakukan karena semuanya sama dan arahannya begitu saya kira tinggal Permenkes saja diperbaiki," tutupnya. (*)
bas