free hit counter code Anggota DPRD Jabar Sebut Biaya Rapid Test Antigen Mahal - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Anggota DPRD Jabar Sebut Biaya Rapid Test Antigen Mahal
    (Foto: JuaraNews/Abbas) Anggota Komisi II DPRD Jabar, Hilal Hilmawan

    Anggota DPRD Jabar Sebut Biaya Rapid Test Antigen Mahal

    • Rabu, 23 Desember 2020 | 09:12:00 WIB
    • 0 Komentar

    JuaraNews, Bandung - Anggota Komisi II DPRD Jabar, Hilal Hilmawan meminta pemerintah agar mengurangi biaya rapid test antigen. Pasalnya, tarif rapid test antigen Rp 250 ribu dan paling tinggi Rp 275 ribu itu dinilai terlalu mahal oleh masyarakat.


    Seharusnya, sambung dia, setiap kebijakan yang diterbitkan pemerintah dalam melakukan aturan rapid test antigen guna memastikan nonreaktif corona, sebelum berpergian atau melaksanakan libur akhir tahun dengan menggunakan moda transportasi massal keluar daerah tidak memberatkan masyarakat.


    "Hanya saja tarifnya jangan membebani masyarakat, karena tarif rapid test antigen relatif mahal," kata Hilal Hilmawan, Rabu (23/12/2020).


    "Nanti tarif masuk objek wisata lebih murah daripada biaya tarif rapid test antigen yang mahal," tambahnya.


    Menurutnya, dimasa pandemi saat ini, paling tidak ada biaya keringanan oleh pemerintah untuk masyarakat agar bisa melakukan rapid test antigen.


    "DPRD mendorong biaya rapid test antigen difasilitasi oleh Pemprov Jabar. Atau pun paling tidak ada biaya subsidi yang lakukan pemerintah untuk masyarakat bisa melakukan rapid test antigen secara gratis," ucap Legislator Partai Golkar ini.


    Tak hanya itu, menjelang libur Tatal dan Tahun Baru 2021 (Nataru), Hilal mengingatkan agar para pengelola obyek wisata memastikan karyawannya sudah melakukan rapid test antigen terlebih dahulu sebelum dibolehkan melayani pengunjung. "Jangan sampai nanti wisatawan wajib rapid test antigen tapi pengelolanya tidak,"pungkasnya. (*)

    bas

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Demokrat Jabar Sosialisasikan Dedi-Erwan
    BPBD Turunkan Dua Tim Pusdalops ke Lokasi Banjir
    Job Fair Diharapkan Bisa Turunkan Pengangguran
    Bey Machmudin: Hati-hati, Marak Investasi Bodong
    UPI Siap Jadi Agen Penggerak Pengelolaan Sampah

    Editorial



      sponsored links