Refleksi Akhir Tahun 2024, Peduli Lingkungan Jabar
- 14 Desember 2024 | 14:10:00 WIB
BENCANA alam yang terjadi akhir-akhir ini mendapatkan perhatian dari Pelija Foundation.
BENCANA alam yang terjadi akhir-akhir ini mendapatkan perhatian dari Pelija Foundation.
JABAR meraih penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) Wiratama 2024 sebagai pemda provinsi terbaik dalam partisipasi pengelolaan sistem transportasi publik.
SETIAP tanggal 10 Desember. termasuk Indonesia, merayakan Hari Hak Asasi Manusia. Penetapan ini dinyatakan oleh IHEU sebagai hari resmi perayaan kaum humanisme.
JuaraNews, Bandung - Manager Komunikasi PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Barat, Iwan Ridwan menyebut selama sama pandemi Covid-19 tarif listrik tidak naik, tetapi yang terjadi adalah lonjakan tagihan listrik.
"Bulan Juni, Juli ada beberapa pelanggan yang merasa rekening listriknya naik. Namun, seperti yang saya sampaikan bahwa itu lonjakan tagihan listrik. Bukan tarifnya yang naik," kata Iwan di Bandung, Kamis (23/7/2020).
Dia menjelaskan, sejak tahun 2017 belum ada kenaikan listrik. Sehingga, kalau pelanggan merasa tagihannya naik itu semata-mata karena pemakaiannya bertambah.
"Selama masa pandemi kan banyak kegiatan di rumah. Pasti meningkat tajam. Listrik yang dikosumsi oleh pelanggan selama satu bulan dikali dengan rupiah per-KWH. Itu tarif dasar listrik yang ditetapkan oleh pemerintah dan DPR," jelasnya.
Menurut Iwan, kebijakan menghitung listriknya menggunakan 3 bulan sebelumnya. Untuk rekening bulan April, harusnya pemakaiannya Maret. Sebab, tidak ada pencatatan.
"Makan digunakanlah pemakaian Desember Januari, Febuari, Maret dirata-ratakan. Jadilah rekening April," lanjutnya.
Seiring berjalannya PSBB dilonggarkan, bulan Mei petugas sebagian bisa melakukan pencatatan kerumah-rumah. Disamping itu juga boleh melaporkan.
"Dari situ waktu dirata-rata. Kan belum mendapatkan angka yang akurat yah? Bisa saja mendapat angka 3 bulan sebelumnya kecil," tuturnya.
Iwan menyatakan, saat pandemi Covid-19 seluruh masyarakat diwajibkan WFH. Anak-anak belajar dirumah, orang tua kerja dirumah. Sehingga disadari atau tidak pemakaian listrik dirumah mengalami lonjakan.
"Pada saat akhir mei di catat, barulah ketahuan. Soalnya kemarin rata-rata maret hanya 100. Padahal pemakaian sudah 120. Ada yang belum tertagih. Ada pemakaian yang tidak tercatat," ujarnya.
"Jadi seolah-olah naik melonjak. kalau naik diatas 20% ada secara otomatis bye sistem mengalami kebijakan untuk di cicil. Rata-rata bulan Mei itu Rp200ribu, bulan Juni naik jadi Rp280 atau Rp 300ribu. Nah, selisih itu dibagi 3 kali. Rekening Julinya 40% atau Rp40ribu. Sisanya Rp60ribu: secara otomasti di cicil untuk rekening Juni, Juli, Agustus," pungkasnya. (*)
Oleh: ridwan / rid
0 KomentarKEMENANGAN Golkar di Jabar dan kenaikan jumlah anggota DPRD Kota/Kabupaten, DPRD Provinsi dan DPR RI secara signifikan, adalah buah kerja keras Selengkapnya..
YOD Mintaraga meminta perbaikan Infrastruktur khususnya jalan provinsi di Kabupaten Sukabumi dan Cianjur yang rusak akibat bencana beberapa waktu Selengkapnya..
BAGI organisasi, terlebih lagi partai politik, menyiapkan kader adalah sebuah keniscayaan sesuatu yang teramat penting demi keberlangsungan dan Selengkapnya..
AKSI demo datang dari organisasi LSM Koalisi DPP APBD dan LSM DPC GBR menuntut para koruptor di TPA Burangkeng segera ditangkap dan dipenjara, Rabu Selengkapnya..
KETUA Fraksi Golkar DPRD Jabar Yod Mintaraga berharap kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) dapat diterima para Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
PENYEBARLUASAN peraturan daerah Provinsi Jawa Barat salah satu bagian penting untuk diketahui masyarakat.