Sekda Jabar Harap BRT Nantinya Dapat Mengurai Kemacetan di Bandung Raya
- 2 Maret 2021 | 17:01:00 WIB
SEKDA Jabar menyambut baik Penandatanganan Kesepatakan Bersama Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan di Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung
SEKDA Jabar menyambut baik Penandatanganan Kesepatakan Bersama Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan di Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung
KANG Hariyawan sosok wartawan dan penulis yang kalem, tenang, sedikit bicara, dan banyak bekerja.
JuaraNews, JAKARTA - Warga Bolaang Mongondow Selatan merasakan guncangan cukup kuat saat gempa magnitudo 6,0 terjadi di wilayah Sulawesi Utara (Sulut) pada Selasa (23/6), pukul 14.43 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memonitor pusat gempa berkedalaman 109 km.
Sekretaris Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Marzansius Arvan Ohy, melaporkan gempa dirasakan warganya cukup kuat selama 2 hingga 3 detik. Menurut dia, belum ada laporan dampak kejadian. BMKG mencatat parameter gempa berlokasi di laut pada jarak 46 km arah Barat Daya Kota Bolaang Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Utara.
Hasil pemodelan BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
Sementara itu, BMKG merilis guncangan gempa bumi dengan parameter MMI, sebagai berikut Bone Bolango, Bolaang Uki, Luwuk IV MMI, Gorontalo, Lolak, Ampana, Minahasa Tenggara, Tutuyan III-IV MMI, Kotamobagu, Malili, Sorowako, Taliabu, Labuha III MMI dan Pasang kayu, Palu, Bitung, Toraja, Masamba, Manado, Toli-toli II MMI.
Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, menyebutkan,berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi di bawah laut Sulawesi Utara.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan. gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan patahan naik atau thrust fault ," ujar Rahmat melalui rilis BMKG, Selasa (23/6).
Indonesia sebagai negara yang rawan terhadap gempa bumi menunjukkan, gempa telah menyebabkan banyak korban jiwa akibat keruntuhan bangunan dan infrastruktur. Upaya mitigasi struktural harus diupayakan untuk membangun ketangguhan masyarakat dan infrastruktur terhadap ancaman gempa bumi.
Bangunan dan infrastruktur yang tangguh terhadap gempa dapat diwujudkan sebagai upaya investasi terhadap pembangunan serta kesadaran kolektif masyarakat dalam menghadapi risiko gempa bumi.
Sulawesi Utara merupakan wilayah yang mempunyai potensi risiko gempa bumi cukup tinggi. BNPB selalu mendorong pemerintah daerah beserta pihak terkait dalam upaya pencegahan dan mitigasi dalam semangat pengelolaan risiko bencana.
Upaya pemahaman risiko untuk seluruh masyarakat menjadi pintu masuk untuk seluruh masyarakat mengetahui potensi risiko dan ancaman yang ada di wilayahnya. Pemahaman risiko ini dapat disampaikan melalui pendidikan formal maupun non formal, baik dari generasi ke generasi.
Raditya Jati
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB, Raditya Jati, mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat dan memonitor situasi pascagempa. Masyarakat diimbau tenang dan wapada, serta tidak terpancing oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.(*)
Oleh: ayi kusmawan / ayi
SEKDA Jabar menyambut baik Penandatanganan Kesepatakan Bersama Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan di Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung Selengkapnya..
DPR RI mempertanyakan progres renovasi 110 rumah sakit oleh Kementrian Pertahanan (Kemenhan) di masa pandemi Selengkapnya..
Ketua Bappilu Partai Demokrat, Andi Arief melontarkan sembilan nama kader partainya yang dinilai pantas diusung pada Pilgub Jabar Selengkapnya..
Ketua DPD Partai Demokrat, Irfan Suryanegara menyebut, partainya akan lebih berhati-hati dalam menghadapi Pilgub Jabar tahun 2024 Selengkapnya..
STIGMA kurang beruntung kepada Satpol PP dan Satlinmas perlu dijawab oleh kinerja Satpol PP dan Satlinmas yang lebih profesional, Selengkapnya..
PEMILIHAN Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 resmi dihelat pada Rabu, 9 Desember 2020 ini.
😷 Positif:
😊 Sembuh:
😭 Meninggal:
STIGMA kurang beruntung kepada Satpol PP dan Satlinmas perlu dijawab oleh kinerja Satpol PP dan Satlinmas yang lebih profesional, berintegritas
SEBANYAK 90%perusahaan pers yang bertahan Dinilai sudah tak sehat secara ekonomi, selain karena disrupsi media juga karena hantaman pandemi Covid-19.