free hit counter code Kota Bandung Kaji Terapkan Kenormalan Baru - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Kota Bandung Kaji Terapkan Kenormalan Baru

    Kota Bandung Kaji Terapkan Kenormalan Baru

    JuaraNews, Bandung – Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna memastikan masih mengaji pelaksanaan new normal atau kenormalan baru. Sampai saat ini belum ada keputusan apa pun terkait kenormalan baru yang diikuti dengan pelonggaran di sejumlah sektor.

     

    Ema mengakui, wabah Covid-19 di Kota Bandung sudah mulai terkendali. Sehingga membuka peluang adanya relaksasi di sejumlah sektor. Namun saat ini masih diinventarisasi.

     

    “Pedoman new normal ini masih kita pelajari. Memang pengendalian pandemi sudah cukup baik. Sehingga dimensi ekonomi, sosial, keagamaan bisa kembali bergerak. Ini tengah disiapkan," ucap Ema di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Rabu (27/5/2020).

     

    Ema menuturkan, terkendalinya penanganan Covid-19 di Kota Bandung tidak terlepas dari peran Laboratorium Biosafety Level 2 (BSL-2) yang bekerja secara optimal sehingga Gugus Tugas dapat memantau dan pemetaan sebaran virus corona hingga tingkat kecamatan.

     

    “Sekarang BSL-2 satu hari rata-rata 198 dari rata-rata 200, artinya sudah mendekati maksimal. Kemudian sekarang camat juga tahu mana yang ODP atau yang isolasi mandiri. Penanganan yang terpapar sudah dikelola dengan baik,” ujarnya.

     

    Kendati demikian, Ema mengingatkan, pelonggaran tidak bisa berlangsung menyeluruh. Hanya ada beberapa sektor saja yang dilonggarkan dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan.

     

    Selain itu, pelonggaran ini perlu kesadaran tinggi dari masyarakat. Semisal memerhatikan physical distancing serta menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat.

     

    “Ya bertahap. Dalam kondisi seperti ini tidak mungkin tiba-tiba di angka 100 persen, maksimum di 60 persen. Tapi respon dan kesadaran masyarakat harus terbangun maksimal. Kalau kita kerja keras tetapi masyarakat tidak peduli, ya repot juga,” terangnya.

     

    Ema mengungkapkan, kebijakan selanjutnya tetap berada di level pimpinan teratas. (*)

    ude

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Variabel Empirik Dadang-Ali Ungguli Sahrul-Gungun
    Survei Polsight, Haru-Dhani di Atas Farhan-Erwin
    Relawan Bandung Kudu HD Optimis Haru-Dani Menang
    Paslon Haru-Dhani Tegas Tolak Jual Beli Suara
    Bey Machmudin Tinjau Solokanjeruk dan Dayeuhkolot

    Editorial


      Info Kota


        Inspirasi