free hit counter code Ini Dampak Psikologis yang akan Dihadapi Warga Bila terus Diam di Rumah - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Opini


  • Hejo Tapi Teu Ngejo
    Hejo Tapi Teu Ngejo

    PROVINSI Jawa Barat memilik Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2015 Tentang Pengelolaan Jasa Lingkungan Hidup. Perda tersebut didasari Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009.

    Ini Dampak Psikologis yang akan Dihadapi Warga Bila terus Diam di Rumah

    Ini Dampak Psikologis yang akan Dihadapi Warga Bila terus Diam di Rumah

    JuaraNews, Bandung - Pandemi Covid-19 masih belum mereda. Pemerintah masih bekerja keras melakukan penanganan terhadap virus mematikan tersebut. Masyarakat diimbau bekerja di rumah, belajar dari rumah, dan beribadah di rumah untuk memutus mata rantai Covid-19.

     

    Namun psikolog berpendapat melakukan segala aktivitas di rumah sebagai cara melakukan physical distancing, dikhawatirkan akan berdampak terhadap psikologis masyarakat.

     

    Dosen Psikologi Universitas Islam Bandung (Unisba) Ilmi Hatta mengatakan, dengan hanya diam di rumah akan membuat masyarakat menengah ke bawah semakin tertekan. Apalagi jika masyarakat menengah ke bawah yang penghasilannya harian.

     

    "Jika mereka hanya diam di rumah, itu akan repot dan menyebabkan frustasi. Dengan itu kan dampaknya bisa marah, dan bisa merembet ke hal-hal yang lainnya yang lebih sensitif," ujar Ilmi, seperti dikutip WJtoday.com, Kamis (2/4/2020).

     

    Dia juga menjelaskan, akan lebih parah lagi jika diam di rumah berdampak kepada ekonomi.

     

    "Itu akan mengakibatkan stres. Mungkin di minggu-minggu awal terbiasa, namun lama kelamaan bisa timbul masalah ekonomi yang tidak bisa diselesaikan," katanya.

     

    Menurutnya, jika ekonomi terjaga dan bisa menciptakan kreativitas di rumah, mungkin akan terjaga dari hal tersebut.

     

    "Misalnya bisa membersihkan rumah, berolahraga, dan hikmahnya adalah bisa dekat dengan keluarga," jelasnya.

     

    Karena itu, Ilmi menyarankan hal tersebut harus menjadi perhatian penting bagi pemerintah, khususnya Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

     

    "Para pemangku kebijakan harus memperhatikan masyarakat menengah ke bawah yang pengasilannya harian. Jangan sampai masyarakat ini menjadi frustasi," tegasnya.

     

    Apalagi sudah memasuki pekan kedua, selain itu Ilmi menyatakan hal tersebut akan membuat masyarakat mengalami kejenuhan. Apalagi jika masyarakat tersebut tidak membuat aktivitas di rumah.

     

    "Jika masyarakat tidak membuat aktivitas pasti akan jenuh. Terlebih imbauan pemerintah ini tidak tahu sampai kapan, mungkin bisa sampai 2 pekan lagi," pungkasnya. (*)

    ude

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Bandung Jadi Titik Keempat DCDC Ngabuburit Extra
    7 Makanan Ini Perlu Dihindari saat Berbuka & Sahur
    3 Resep Olahan Kurma Untuk Buka Puasa
    Moritz Smart Bandung Hadirkan MO Iftar Noesantara
    Istilah Ngabuburit Tradisi Populer di Bulan Puasa

    Editorial