free hit counter code Ini Dampak Psikologis yang akan Dihadapi Warga Bila terus Diam di Rumah - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Ini Dampak Psikologis yang akan Dihadapi Warga Bila terus Diam di Rumah

    Ini Dampak Psikologis yang akan Dihadapi Warga Bila terus Diam di Rumah

    JuaraNews, Bandung - Pandemi Covid-19 masih belum mereda. Pemerintah masih bekerja keras melakukan penanganan terhadap virus mematikan tersebut. Masyarakat diimbau bekerja di rumah, belajar dari rumah, dan beribadah di rumah untuk memutus mata rantai Covid-19.

     

    Namun psikolog berpendapat melakukan segala aktivitas di rumah sebagai cara melakukan physical distancing, dikhawatirkan akan berdampak terhadap psikologis masyarakat.

     

    Dosen Psikologi Universitas Islam Bandung (Unisba) Ilmi Hatta mengatakan, dengan hanya diam di rumah akan membuat masyarakat menengah ke bawah semakin tertekan. Apalagi jika masyarakat menengah ke bawah yang penghasilannya harian.

     

    "Jika mereka hanya diam di rumah, itu akan repot dan menyebabkan frustasi. Dengan itu kan dampaknya bisa marah, dan bisa merembet ke hal-hal yang lainnya yang lebih sensitif," ujar Ilmi, seperti dikutip WJtoday.com, Kamis (2/4/2020).

     

    Dia juga menjelaskan, akan lebih parah lagi jika diam di rumah berdampak kepada ekonomi.

     

    "Itu akan mengakibatkan stres. Mungkin di minggu-minggu awal terbiasa, namun lama kelamaan bisa timbul masalah ekonomi yang tidak bisa diselesaikan," katanya.

     

    Menurutnya, jika ekonomi terjaga dan bisa menciptakan kreativitas di rumah, mungkin akan terjaga dari hal tersebut.

     

    "Misalnya bisa membersihkan rumah, berolahraga, dan hikmahnya adalah bisa dekat dengan keluarga," jelasnya.

     

    Karena itu, Ilmi menyarankan hal tersebut harus menjadi perhatian penting bagi pemerintah, khususnya Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

     

    "Para pemangku kebijakan harus memperhatikan masyarakat menengah ke bawah yang pengasilannya harian. Jangan sampai masyarakat ini menjadi frustasi," tegasnya.

     

    Apalagi sudah memasuki pekan kedua, selain itu Ilmi menyatakan hal tersebut akan membuat masyarakat mengalami kejenuhan. Apalagi jika masyarakat tersebut tidak membuat aktivitas di rumah.

     

    "Jika masyarakat tidak membuat aktivitas pasti akan jenuh. Terlebih imbauan pemerintah ini tidak tahu sampai kapan, mungkin bisa sampai 2 pekan lagi," pungkasnya. (*)

    ude

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Pelataran Bandung Suguhkan Fasilitas Istimewa
    Paket Unlimited Smartfren, Harga Mulai Rp9 Ribuan
    Superadventure Prima 4x4 Challenge Tampil Memukau
    Manjakan Penikmat The Papandayan Jazz Fest 2024
    Merek Fashion Lokal yang Stylish & Terjangkau

    Editorial