free hit counter code Gerakan Jumantik, Dinkes Jabar Sebarkan Abate - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


  • Sekretariat DPRD Jabar Gelar Halal Bihalal
    Sekretariat DPRD Jabar Gelar Halal Bihalal
    • 17 April 2024 | 17:41:00 WIB

    Sekretariat DPRD Jabar menggelar acara halal bihalal dengan tema Mari Perkuat Silaturahmi dan Sucikan Hati untuk Menggapai Kemenangan Hakiki.

Opini


    Gerakan Jumantik, Dinkes Jabar Sebarkan Abate

    Gerakan Jumantik, Dinkes Jabar Sebarkan Abate

    JuaraNews, Bandung – Dinas Kesehatan Jawa Barat sudah mengambil sejumlah langkah untuk menangani dan menanggulangi kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jabar.

     

    Kepala Dinkes Jabar Berli Hamdani mengatakan, pihaknya bersama Dinkes Kabupaten/Kota melakukan pemantauan jentik secara berkala. Salah satunya dengan mendorong gerakan satu rumah satu pemantau jentik (Jumantik).

     

    "Kemudian, persediaan abate di semua kabupaten/kota cukup untuk dibagikan ke masyarakat. Tapi, memang perlu koordinator di setiap RT untuk menyalurkan abate," kata Berli di Kota Bandung, Rabu (11/3/2020).

     

    Abate merupakan obat tabur yang difungsikan sebagai pembasmi telur dan jentik nyamuk, terutama nyamuk Aedes Aegypti, yang biasanya berada di genangan air terbuka.

     

    Sejak Januari sampai awal Maret 2020, jumlah kasus kematian akibat DBD di Jabar mencapai 15. Sedangkan, di tahun 2019, terjadi 49 kasus kematian akibat DBD. Target pelayanan DBD Dinkes se-Jabar ke depan adalah menghilangkan kematian akibat DBD ini.

     

    Guna menanggulangi hal tersebut, Dinkes Jabar memastikan persediaan stok obat-obatan, termasuk infus, di semua fasilitas kesehatan. "Semua obat-obatan tersedia dan lengkap, termasuk infus. Infus ini dapat menangani penderita DBD yang mengalami shock," ucap Berli.

     

    Berli pun memastikan, semua fasilitas kesehatan di Jabar sudah memahami betul protokol dalam melakukan penanganan terhadap penderita DBD.

     

    "Tetapi yang sering terjadi adalah keterlambatan mengantar anggota keluarga yang sakit ke fasilitas kesehatan terdekat. Dari 15 kasus kematian itu rata-rata karena keterlambatan," katanya.

     

    Selain itu, Berli mengimbau kepada masyarakat Jabar untuk bergerak dalam mencegah DBD. Seperti melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk dengan 3 M Plus (menguras, menutup, memanfaatkan tempat yang berpotensi jadi tempat berkembang biak nyamuk). (*)

    ude

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Terkait


    Berita Lainnya


    Sekda Herman Janji Berantas Pungli Al Jabbar
    Mulai Jaring Calon Kepala Daerah di Pemilukada
    Disdukcapil Kota Bandung Data Para Pendatang
    Pungli di Area Masjid Al Jabar Segera Ditertibkan
    Penumpang KRL Bandung Raya Terus Meningkat

    Editorial


      Info Kota


        Inspirasi