free hit counter code Jabar Jadi Rujukan Pemerintah Pusat dalam Percepatan Penanggulangan Kemiskinan - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Jabar Jadi Rujukan Pemerintah Pusat dalam Percepatan Penanggulangan Kemiskinan
    istimewa/humas pemprov jabar Uu terima Tim Percepatan Penanggulangan Kemiskinan

    Jabar Jadi Rujukan Pemerintah Pusat dalam Percepatan Penanggulangan Kemiskinan

    • Rabu, 19 Februari 2020 | 14:04:00 WIB
    • 0 Komentar

    JuaraNews, Bandung - Jabar menjadi salah satu provinsi dengan progres kemajuan penurunan kemiskinan yang cukup cepat di Indonesia.

     

    Demikian dikatakan Ketua Unit Advokasi Daerah Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Sekretariat Wakil Presiden, M Arif Tasrif seusai beraudiensi dengan Wakil Gubernur (Wagub) Jabar Uu Ruzhanul Ulum di Gedung Sate, Jalan Diponegoro Kota Bandung, Rabu (19/2/2020).

     

    "Ini yang membuat kita ingin tahu, kita mau belajar juga. (Pemerintah) pusat kita perlu belajar dari daerah, dengan prestasi yang bagus," kata Arif.

     

    "Setelah semua faktor kita evaluasi. Kita masukan hasilnya menjadi bahan bagi tidak cuma Jabar, tapi semua daerah di Indonesia bisa mengambil pelajaran dari Jabar," tambahnya.

     

    Arif pun berharap sinergi pemerintah pusat dengan Pemprov Jabar dalam percepatan penanggulangan kemiskinan menguat.

     

    "Kita ingin duduk bareng dengan Jawa Barat ini khususnya untuk mengidentifikasi kira-kira apakah fokus program yang sekarang dijalankan pemerintah Provinsi Jawa Barat selama ini, apakah sudah sesuai dengan kebutuhan penanggulangan kemiskinan di Jawa Barat, kita mau bedah bareng ini," papar Arif.

     

    Berdasarkan data BPS Jabar, jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan) di Jabar mengalami penurunan sekitar 23,27 ribu jiwa. Dari 3,40 juta jiwa (6,91 persen) pada Maret 2019 menjadi 3,38 juta jiwa (6,82 persen) pada September 2019.

     

    Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, Pemprov terus berinovasi dalam penanggulangan kemiskinan dengan meluncurkan sejumlah program inovatif. Seperti Desa Juara yang mempunyai tiga pilar, yakni digitalisasi layanan desa, One Village One Company (OVOC), dan Gerakan Membangun Desa.

     

    Dari tiga pilar tersebut, Pemprov Jabar meluncurkan sejumlah program unggulan. Mulai dari BUMDes Juara, Jantung (Jembatan Gantung) Desa, sampai Patriot Desa. Program-program itu dirancang untuk memangkas ketimpangan ekonomi masyarakat pedesaan dengan perkotaan

     

    Selain itu, Pemprov Jabar mendorong kepesertaan BPJS, membentuk Jabar Quick Respons (JQR), Layad Rawat, Rutilahu, dan menggratiskan SPP bulanan untuk tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) serta meluncurkan program beasiswa.

     

    "Pemda Provinsi Jabar membantu masyarakat Golekmah (Golongan Ekonomi Lemah), fokus terhadap dunia pendidikan. Karena dengan pendidikan hebat pola pikir seseorang akan berubah, dan diharap bisa meningkatkan taraf hidup," ucap Uu.

     

    "Intinya, kita selalu harapkan ada progres (penurunan angka kemiskinan), keluarga miskin tidak bertambah, dan inilah salah satu tanggung jawab pemerintah yakni mengentaskan kemiskinan," tambahnya.

     

    Menurut Uu, sinergi yang kuat antara Pemda Provinsi Jabar dan pemerintah pusat menjadi kunci percepatan penanggulangan kemiskinan.

     

    "Kalau di pusat tadi dikatakan ada sembilan kementerian terkait, maka kita juga akan melibatkan berbagai unsur demi mengentaskan kemiskinan di Jawa Barat," kata Uu. (*)

    Oleh: JuaraNews / fan

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Demokrat Jabar Sosialisasikan Dedi-Erwan
    DPRD Anggarkan Rp50 M untuk Bangun 33 Sekolah Baru
    BPBD Turunkan Dua Tim Pusdalops ke Lokasi Banjir
    Job Fair Diharapkan Bisa Turunkan Pengangguran
    Bey Machmudin: Hati-hati, Marak Investasi Bodong

    Editorial



      sponsored links