Kondisi Tim Baik, Borneo Siap Curi Poin di Bandung
- 21 November 2024 | 18:35:00 WIB
TIM Borneo FC dalam kondisi baik dan siap melakoni laga tandang menghadapi Persib pada Pekan 11 Liga 1 2024-2025 di GBLA, Jumat (22/11/2024) malam.
TIM Borneo FC dalam kondisi baik dan siap melakoni laga tandang menghadapi Persib pada Pekan 11 Liga 1 2024-2025 di GBLA, Jumat (22/11/2024) malam.
JABAR meraih penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) Wiratama 2024 sebagai pemda provinsi terbaik dalam partisipasi pengelolaan sistem transportasi publik.
RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.
JuaraNews, Bandung – Para stakeholder ketenagakerjaan di Jawa Barat “Ngariung” di Bandara Kertajati Kabupaten Majalengka, Selasa (18/02/2020). Mereka membahas perlindungan pekerja migran melalui model Jabar Migrant Service Center (JMSC).
Ngariungnya para stakeholder ini merupakan agenda Kadis Meeting, sebuah forum pertemuan seluruh kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten dan Kota se-Jawa Barat dengan Kadisnakertrans Jabar. Forum yang digagas sejak Mei 2019 atau 3 bulan setelah M. Ade Afriandi mendapat amanah dari Gubernur Jabar sebagai Kepala Disnakertrans Prov. Jabar. Fokus Kadis Meeting awal kinerja 2020 adalah perlindungan pekerja migran di Jabar, meeting ini sebagai "warming up” dalam upaya mengoperasionalkan JMSC di tahun 2020.
Para stakeholder yang hadir dalam Kadis Meeting di antaranya para Kadisnaker Kabupaten dan Kota se-Jabar, tampak hadir Kadis Kota Bandung, Cimahi, Tasikmalaya, Cirebon, Bekasi, dan Depok, serta Kadis Kab. Sukabumi, Cianjur, Subang, Cirebon, Majalengka, Karawang, Purwakarta, Indramayu, dan lainya diwakili Sekretaris atau Kepala Bidangnya. Selain itu, unsur OPD Pemprov dihadiri DP3AKB, DPMDesa, Dis KUK.
Bank bjb dihadiri pimpinan Divisi serta para Pemimpin Cabang Bank bjb se-Jabar. Stakeholders lainnya dari Kuwu Majasari dan Camat Sliyeg, Asosiasi P3MI (Apjati dan Aspataki), Koperasi Keluarga Migran Indonesia (KAMI), APPMI, BP3TKI Kemnaker, SMK Indramayu, dwn Koord. LTSA di 6 Kab/Kota di Jabar. Kadis Meeting ini menghadirkan pemapar kebijakan yaitu Kepala BPS Prov. Jawa Barat, Asdep BPJS Ketenagakerjaan, Pemimpina Divisi Hubungan Kelembagaan Bank bjb, serta Direktur Keuangan dan SDM PT. BIJB selaku pengelola Bandara Kertajati.
Kadis Meeting kali ini ada yang baru, beda dari rapat birokrat biasanya, setelah pengantar pembuka meeting diawali dilanjut "jejak" pendapat atau persepsi partisipan meeting tentang pekerja migran (positif atau negatif) dan tentang model JMSC ini, sekaligus pembagian kelompok untuk diskusi terarah tentang leadership, financing, human resources, data, dan empowerment yang perlu dikupas dalam mengoperasionalkan JMSC.
Kadisnakertrans Jabar mengatakan Kadis Meeting kali ini merupakan Kadis Meeting plus karena dihadiri oleh multi stake holder yang berkaitan dengan pekerja Migran maupun ketenagakerjaan di Jabar. Itulah alasan dilakukan jajak pendapat atau persepsi untuk mengukur pemahaman partisipan dalam menyikapi kebijakan perlindungan pekerja migran di Jabar. Sebanyak 70,23 % partisipan menilai pekerja migran itu potensi dan sisanya dinilai sebagai masalah. Sedangkan untuk pemahaman partisipan tentang JMSC sebanyak 82,14 % mengatakan belum tahu. Hasil jajak ini menjadi ulasan dalam paparan Kadisnakertrans Jabar dan pemapar lainnya, serta diskusi terfokus para partisipan Kadis Meeting sesuai kelompoknya.
JMSC merupakan upaya sistematis yang wajib diberikan Pemda Prov. Jabar kepada rakyatnya yang berminat menjadi pekerja migran. Penelusuran minat menjadi pekerja migran berperan penting dalam bisnis proses JMSC sekaligus mengawali data ketenagakerjaan, selanjutnya proses rekrutmen, pelatihan tersertifikasi, dan penempatan dalam jabatan serta negara tujuan penempatan harus dilakukan secara sistematis dan benar. Sehingga ketika pekerja migran kembali ke Indonesia dan ke Jabar, masih tetap dalam sistem navigasi Pemprov Jabar. Oleh karena itu, JMSC selain memberi perlindungan pekerja migran di Jabar, juga ikut menjamin negara tujuan penempatan tidak terdampak permasalahan migran.
Kepala BPS Jabar dalam paparannya selain mendukung JMSC karena akan membantu BPS dalam penyediaan data ketenagakerjaan, nuga mengharap dukungan dan partisipasi dalam pelaksanaan Sensus Penduduk online yang baru dimulai beberapa waktu yang lalu.
Demikian pula Asdep BPJamsostek Wilayah Jawa Barat sebagai bagian integral JMSC karena telah mengikat kerjasama dengan Bank bjb dan Disnakertrans Jabar, mengedepankan perlunya aspek hukum di negara tujuan penempatan. Bank bjb diwakili Pemimpin Divisi Hub. Kelembagaan akan terus mensupport Disnakertrans Jabar dalam mengelola migran, termasuk menambah payment point di LTSA-LTSA dan layanan KUR.
BIJB Kertajati akan dijadikan bandara yang ramah kepada PMI, demikian diungkap Dir. Keu dan SDM utk mendukung operasional JMSC, selain itu BIJB pun merasa mendapat support dan mengapresiasi upaya Disnakertrans mengintegrasikan BIJB ke dalam bisnis proses JMSC.
Pembahasan JMSC yang dimulai sejak jam 08.30 dan diikuti dengan antusias, memasuki diskusi kelompok tahap kedua diberikan kesempatan kepada peserta per kelompok untuk menyampaikan kondisi eksisting perlindungan migran di Jabar dan gap yang terjadi selama ini. Hasilnya terunuskan ke dalam 5 (lima) pilar mainstream migran, yaitu leadership, financing, human resources, data, dan empowerment. Kelima pilar dengan muatannya ini akan digunakan untuk memperkuat bisnis proses JMSC.
.
Sebelum Kadis Meeting berakhir, setiap konten "pilar" yang memuat kondisi eksisting dan "gap" direspon Kadisnakertrans Jabar untuk diolah Disnakertrans Jabar sebagai bahan kebijakan untuk operasional JMSC. Banyak hal-hal baru yang tidak terfikirkan sebelumnya saat merumuskan JMSC, yang bisa dijadikan penguatan untuk dioperasionalkan oleh masing-masing stake holders sesuai fungsinya, maupun terintegrasi dan tersinergi antar multi stake holders JMSC.
.
Selain itu, perlu dipahami dalam JMSC itu ada 2(dua) fungsi yaitu sebagai forum multi stake holder untuk merumuskan kebijakan perlindungan pekerja migran sebagai mainstream dan terintegrasi dalam kebijakan pemda, serta fungsi admintratif layanan pra-during-purna pekerja migran dengan prinsip "no one left behind".
.
"Kita harus pahami bahwa mengelola migran itu adalah bisnis, tetapi bisnis memanusiakan manusia. Migran tidak akan pernah berhenti, karena itu migrasi membuat perubahan di negara tujuan.
.
Sebagai penutup, Kadisnakertrans mengajak semua stake holder membangun semangat berkolaborasi utk JMSC, hadirkan mainstream migran sebagai kebijakan terintegrasi dan bersinergi.
.
"Semangat kolaborasi terbentuk karena kita mampu berintegrasi dan bersinergi" tutupnya. (*)
ude
0 KomentarPJ Gubernur Jabar Bey Machmudin mengimbau masyarakat agar selalu hati-hati dan mewaspadai investasi Selengkapnya..
FMIPA UPI menyelenggarakan kegiatan Pengabdian Masyarakat atau P2M yang diselenggarakan dengan pendanaan hibah FPMIPA Selengkapnya..
BKM di Kota Bandung berharap wadah tersebut diaktifkan kembali dengan mengelola pengeloaan Rutilahu dilakulan langsung oleh Selengkapnya..
PP FSP KEP SPSI bersama PC FSP KEP SPSI Kabupaten-Kota Bekasi menggelar acara sosialisasi Putusan MK terkait uji materiil UU No. 6 Tahun 2023 tentang Selengkapnya..
LITERASI Pemuda Indonesia (LPI) menggelar diskusi mengenai politik identitas menjelang penyelenggaraan Pilkada Serentak Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
BKM di Kota Bandung berharap wadah tersebut diaktifkan kembali dengan mengelola pengeloaan Rutilahu dilakulan langsung oleh masyarakat.
ALIANSI Buruh Bekasi Melawan (BBM) Kota Bekasi menurut upah minimum Kota Bekasi dilaksanakan sesuai putusan Mahkamah Konstitusi (MK).