free hit counter code Sempat Naik, Harga Bawang Putih di Bandung Kini Mulai Turun - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Opini


  • Hejo Tapi Teu Ngejo
    Hejo Tapi Teu Ngejo

    PROVINSI Jawa Barat memilik Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2015 Tentang Pengelolaan Jasa Lingkungan Hidup. Perda tersebut didasari Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009.

    Sempat Naik, Harga Bawang Putih di Bandung Kini Mulai Turun

    Sempat Naik, Harga Bawang Putih di Bandung Kini Mulai Turun

    • Jumat, 14 Februari 2020 | 08:33:00 WIB
    • 0 Komentar

    JuaraNews, Bandung-Harga bawang putih di Kota Bandung relatif turun, dari semula Rp56.000-60.000 per kilogram t menjadi Rp50.000 per kilogramnya.

     

    Penurunan tersebut per Kamis (13/2/2020). berdasarkan pemantauan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung di 8 pasar tradisional di Kota Bandung.

     

    "Sudah turun rata-rata Rp10.000 di Kota Bandung. Lumayan. Karena kemarin melonjak cukup signifikan, naik 100% dalam waktu seminggu," jelas Kepala Disdagin Kota Bandung Eli Wasliah dalam Bandung menjawab di Balai Kota Bandung, Kamis (13/2/2020).

     

    Salah satu importir yang melakukan penimbunan sampai 150 ton itu diduga memanfaatkan isu penyebaran virus Corona untuk memanipulasi distribusi bawang putih yang 90% memang diimpor dari Cina. Padahal, menurut Eli, stok untuk Kota Bandung harusnya aman sampai Maret mendatang.

     

    "Kemarin Disperindag Provinsi Jawa Barat dengan Satgas Pangan Jabar menemukan ada importir menimbun bawang putih, disidak 150 ton yang disimpan di gudang Karawang Timur. Itu yang seharusnya keluar November, karena kuota 2019," beber Eli.

     

    Ia menjelaskan, isu virus Corona seharusnya tidak menjadi alasan terhambatnya impor produk holtikultura, sebab komoditas itu tidak dilarang. Pelarangan impor dari Cina hanya berlaku pada hewan hidup yang berpotensi menularkan penyakit.

     

    "Keran impor bawang putih dan hortikultura masih diizinkan impor dari Cina, yang disetop itu hewan hidup yang dianggap bisa menularkan virus. Kalau yang lainnya tidak berpotensi menularkan," katanya.

     

    Bawang putih menjadi salah satu komoditas penting di Kota Bandung, yang 90% memang diimpor dari Cina. Sedangkan 10% sisanya menggunakan varietas lokal yang secara kualitas memang tidak sama.

     

    "Bawang putih itu termasuk tumbuhan yang hidup di iklim subtropis. Kalau di Indonesia kan tropis, jadi pertumbuhannya pasti tidak optimal," ujarnya.

     

    Dalam sehari, Kota Bandung membutuhkan 93 ton bawang putih. Tingginya kebutuhan itu membuat Kota Bandung menjadi barometer harga yang terus dipantau hingga oleh pemerintah pusat.

     

    "Apalagi di Kota Bandung penduduknya banyak, dan jadi tujuan wisata kuliner," imbuhnya.

     

    Sedangkan komoditas pangan lainnya, lanjut Eli, harganya relatif normal. Sedikit kenaikan terjadi pada komoditas cabai rawit merah, yakni mencapai Rp82.500 per kilogram, dan cabai keriting Rp68.000-70.000 per kilogram.

     

    "Kalau itu biasanya karena musim hujan. Jadi lebih tinggi kadar airnya sehingga lebih cepat busuk. Biasanya juga karena ada gangguan hama dan kegagalan panen," tutur mantan Kepala Dinas Pangan dan Pertanian itu.(*)

    bas

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Perda Soal Pesantren Jadi Contoh Bagi DPRD Sul-Sel
    Tinjau Longsor Arsan Latif dan Ewon  Makin Lengket
    Peneliti Pastikan Wolbachia Aman Untuk Lingkungan
    PMCI Mengutuk Oknum Pengrusakan Aset Eks Cipaganti
    Satu Bangunan Terbawa Longsor di Desa Kertawangi

    Editorial


      Info Kota


        Inspirasi