free hit counter code Satgas Citarum : Setiap Hari, 100 Ton Pempers Cemari Sungai Citarum - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Satgas Citarum : Setiap Hari, 100 Ton Pempers Cemari Sungai Citarum
    Abdul Basir Ketua harian satgas Citarum Dedi Kusnadi Thamim

    Satgas Citarum : Setiap Hari, 100 Ton Pempers Cemari Sungai Citarum

    • Jumat, 17 Januari 2020 | 08:00:00 WIB
    • 0 Komentar

    JuaraNews, Bandung- Ketua harian satgas Citarum Dedi Kusnadi Thamim mengatakan, Sekitar 100 ton pempers dibuang masyarakat ke Sungai Citarum setiap harinya. Hal ini menjadi salah satu pencemar Sungai terpanjang di Jawa Barat tersebut.


    Dedi menjelaskan, data 100 pempers setiap harinya itu, berdasarkan hitungan tenaga ahli sampah Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum Harum.


    "Itu hitungan dari tenaga ahli, terdapat Pampers dengan pembalut anak-anak dan ibu-ibu itu hitungannya tuh sampai 100 ton per hari," ujar Dedi, usai menjadi salah satu pembicara di acara Jabar Punya Informasi (Japri) di Gedung Sate, Jalan Diponegoro Kota Bandung, Kamis (16/01/2020).


    Dikatakanya, Penduduk yang tinggal di DAS Citarum lebih dari 20 juta, dengan perbandingan laki-laki dan perempuan, jika dihitung jumlah anak-anak, berapa anak-anak terutama bayi yang memerlukan Pampers.


    "itu hanya hitungan global dari 13 kabupaten, per Kabupaten dengan jumlah penduduk sebesar itu hitungan per hari seperti itu," katanya.


    Selain, Pempers, terdapat juga sampah rumah tangga, produk makanan, kostum, hingga limbah domestik, namun dari semua sampah semua satu diantaranya Pampers yang paling banyak dibuang masyarakat ke DAS Citarum.


    Menurut, Limbah rumah tangga itu, rata-rata masyarakat tidak memiliki septiteng dan pimpa pembungan otomatis, sehingga masyarakat langsung membuangnya ke sungai. sekedang limbah domestik diantaranya dihasilkan dari bekas cucian mandi cucian masak.


    "Jadi urutan yang paling banyak sampah terus limbah domestik," katanya.


    Dikatan lebih lanjut, pihak saat ini sudah memiliki solusi untuk penanganan sampah, hal itu agar masyarakat tidak lagi membuangnya langsung ke sungai.


    "Sekarang bagaimana penanganan sampah-sampah itu? sekarang sudah ada pemilahan mungkin tidak ke sungai sudah ada Penanganannya memang akhir-akhir nya buang langsung ke TPS," tutupnya. (*).

     

    Oleh: abdul basir / bas

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Bey Machmudin: Hati-hati, Marak Investasi Bodong
    UPI Siap Jadi Agen Penggerak Pengelolaan Sampah
    Rutilahu Diharapkan Bisa Dikelola oleh Masyarakat
    Buruh Sosialisasikan Putusan MK soal UU Cipataker
    LPI Gelar Diskusi soal Politik Identitas

    Editorial



      sponsored links