free hit counter code Indonesia vs Australia: Saatnya Cetak Sejarah Lagi - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Indonesia vs Australia: Saatnya Cetak Sejarah Lagi
    (juaranews) Timnas Indonesia menjamu Australai pada matcday 2

    kualifikasi piala dunia 2026

    Indonesia vs Australia: Saatnya Cetak Sejarah Lagi

    • Selasa, 10 September 2024 | 10:00:00 WIB
    • 0 Komentar

    JuaraNews, Bandung – Timnas Indonesia kembali melakoni laga krusial di Grup C Putaran 3 Kualifikasi Piala Dunia 2024 zona Asia.

     

    Setelah dijamu Arab Saudi pada matchday 1, di laga kedua ini kualitas timnas Indonesia diuji oleh timnas Australia yang akan dijamu di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Selasa (10/9/2024) mulai pukul 19.00 WIB.

     

    Tim Garuda sendiri dalam kepercayaan diri tinggi untuk melawan Australia, setelah menuai hasil imbang 1-1 denga Arab Saudi pada matchday 1. Sementara itu, Australia yang ditangani Pelatih Graham James Arnold datang ke Jakarta, dengan membawa luka setelah pada matchday 1 secara dramatis kalah 0-1 oleh Bahrain saat berlaga di kandangnya, Cbus Super Stadium, Queensland, Kamis (5/9/2024) sore WIB.

     

    Hasil imbang ‘rasa menang’ yang diraih Indonesia tersebut menjadi modal berharga untuk menghadapi the Socceroos di SUGBK nanti. Hasil tersebut pun diharapkan menular saat menjamu Australia, bahkan dengan status sebagai tuan rumah yang akan mendapat dukungan penuh dari supporter Indonesia, tim asuhan Pelatih Shin Tae-yong berpeluang meraih kemenangan.

     

    Kendati pada laga terakhir, Indonesia memetik hasil lebih baik dari Australia, namun tetap berbagai pihak terutama pengamat sepak bola, lebih mengunggulkan the Socceroos untuk bisa memenangi laga, seperti halnya saat menghadapi Arab.

     

    Prediksi khalayak tersebut tidaklah berlebihan, karena memang tim tamu hampir mendominasi dari segala aspek. Saat ini, the Socceroos yang menempati ranking 24 FIFA tersebut menjadi langganan masuk putaran final Piala Dunia sejak 2006 hingga edisi terakhir pada 2022 lalu, atau 5 kali beruntun. Australia sendiri melakoni debutnya di Piala Dunia pada 1974, sebelum kembali melaju pada 2006. Kiprah di Piala Dunia terakhir pun cukup mentereng dengan lolos ke babak 16 Besar, sebelumnya akhirnya kalah oleh juara dunia Argentina.

     

    Laga Penuh Gengsi, Timnas Indonesia Pernah Ikut Piala Dunia di Prancis

    Tiimnas Hindia Belanda yang saat ini bernama Indonesia saat tampil di Piala Dunia 1983 di Prancis. Hindia Belanda atau Indonesia menjadi negara Asia pertama yang berpartisipasi di ajanga Piala Dunia. 

     

    Sementara Indonesia menempati ranking 133, dan belum sekalipun merasakan atmosfer putaran final Piala Dunia, sejak Republik Indonesia ini berdiri. Memang sejarah juga mencatat, pada 1938, Indonesia yang saat itu berbendera Hindia Belanda pernah berpastisipasi di Piala Dunia yang digelar di Prancis. Aksi  Indonesia saat itu pun mendapat pujian dunia, kendati kalah 0-6 oleh Hungaria dalam satu-satunya laga yang dilakoni pada 5 Juni 1938 di Stade Olympique de Colombes, Paris. Sama halnya dengan saat ini, skuat ‘Indonesia’ di tahun 1938 dihuni oleh campuran para pemain keturunan Belanda dan ‘kaum pribumi’ tersebut menjadi cikal bakal Timnas Indonesia, dan tercatat sebagai tim negara Asia pertama yang tampil di ajang Piala Dunia.

     

    Aksi timnas Indonesia di ajang kualifikasi Piala Dunia kali ini memang selalu diliputi aroma sejarah. Pasalnya, lawan yang dihadapi Indonesia merupakan tim-tim yang selama puluhan tahun sulit ditaklukkan, seperti Arab, Australia, ataupun Jepang. Jangankan untuk mengalahkan, sekadar meraih hasil imbang pun sangat sulit.

     

    Namun sejarah berputar, pada matchday pertama lalu, Indonesia ternyata bisa mengimbangi Arab Saudi, hasil yang tak pernah diraih selama 13 tahun ini setelah terakhir bermain imbang 0-0 pada 7 Oktober 2011 silam. Saat menghadapi Australia kali ini pun, bukan tidak mungkin Indonesia bisa menyamai sejarah 15 tahun lalu saat menahan imbang 0-0 di Kualifikasi Piala Asia 2011, pada 28 Januari 2009 lalu. Atau bahkan berhasil menang seperti saat menekuk Australia 1-0 di Kualifikasi Piala Dunia 1982 pada 30 Agustus 1981 atau 43 tahun silam.

     

    Main di Kandang, Timnas Ingin Berikan yang Terbaik

    Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong saat konferensi pers jelang laga di ruang konferensi pers Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (9/9/2024). 

     

    Shin Tae-yong sendiri mengakui laga kontra Australia tidak akan berjalan mudah. Pasalnya, Indonesia akan menghadapi negara dengan tim yang berkualitas. Hal tersebut bisa dilihat dari perbandingan ranking FIFA kedua negara yang cukup terpaut jauh.

     

    "Pertandingan besok memang tidak mudah bagi kami. Sebab, secara ranking FIFA, Australia peringkat ke-24 dan Timnas Indonesia ke-133," ujar Shin dalam sesi konferensi pers jelang laga di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Senin (9/9/2024) sore.

     

    Kendati demikian, STY menegaskan, anak-anak asuhnya tak akan menyerah sebelum bertanding. Rizky Ridho dan kawan-kawan akan berusaha semaksimal mungkin untuk meraih hasil terbaik. Apalagi kali ini tim Garuda bermain di rumah sendiri yang dipastikan mendapat dukungan penuh dari suporter Indonesia.

     

    "Jadi, pasti ini akan menjadi pertandingan yang sangat sulit bagi kami. Akan tetapi, para pemain tidak akan pernah menyerah. Bagaimana pun caranya. Kami akan menjadikan pertandingan kandang ini sebagai penampilan yang baik menghadapi Australia," ucap arsitek berusia 53 tahun itu

     

    Pada laga kandang nanti, Indonesia pun bertekad meraih hasil maksimal. Coach STY pun meminta masyarakat Indonesia untuk memadati SUGBK saat laga melawan Australia. Dengan begitu, Timnas Indonesia bisa mendapat motivasi lebih.

     

    “Saya mohon ramaikan pertandingan dan kami akan memberikan yang terbaik melawan Australia. Kami akan menghadapi Australia di GBK,” kata STY dalam akun Instagram Timnas Indonesia @timnasindonesia, Minggu (8/9/2024).

     

    “Jadi, kepada semua fans kalian bisa datang dan kalian bisa mempengaruhi lawan. Terus dukung para pemain, berikan dukungan yang terbaik sebisa yang kalian bisa,” lanjut pria asal Korea Selatan itu.

     

    Soal kekuatan the Socceroos, STY menilai, kini sudah jauh berkembang dibanding sebelumnya. Menurut STY, sebelumnya the Socceroos lebih cenderung mengandalkan fisik dan power, karena cukup banyak dipengarui oleh gaya permainan Inggris.

     

    "Tetapi sekarang mereka punya skill yang bagus, sepak bola mereka semakin berkembang baik secara fisik dan skill. Jadi saya lihat penilaian buat mereka sangat baik saat ini," jelas STY.

     

    Pada laga nanti, STY pun memprediksi anak-anak asuhan Coach Arnold bakal tampil lebih dominan dalam penguasaan bola. Kondisi itu akan membuat Indonesia lebih mengandalkan serangan balik cepat. Tapi, Shin akan memikirkan cara untuk bisa keluar dari tekanan. STY pun mengaku sudah menyiapkan racikan khusus untuk meredam the Socceroos. Namun soal strateginya tersebut, STY ogah membocorkannya.

     

    “Kita mau menyerang pun pasti (ujung-ujungnya) akan lebih banyak bertahan. Mungkin saja 6:4 (penguasaan bola),” tegas STY.

     

    “Saya tidak bisa bicarakan taktik di sini,” sambungnya.

     

    Selepas melakoni laga perdana kontra Arab, STY mengakui, pasukannya dilanda kelelahan. Selain menjalani laga yang cukup berat, Sandy Walsh dan kawan-kawan harus menempuh perjalanan panjang hingga mencapai 10 jam, saat kembali dari Jeddah seusai laga, sehingga tiba di Jakarta pada Sabtu (7/9/2024) sore. "Para pemain pasti merasa kelelahan karena sehabis pertandingan melawan Arab Saudi, kami langsung kembali ke Jakarta," ucapnya.

     

    Kendati demikian, STY tetap yakin para pemainya akan bersikap profesional pada pertandingan nanti, dengan menampilkan permainan terbaik mereka. "Secara performa pastinya akan lebih baik dibandingkan ketika melawan Arab Saudi," kata Shin.

     

    Apalagi, menurut STY, rata-rata usia para pemain lebih muda dibanding Australia, sehingga kondisi fisiknya lebih baik. Mayoritas pemain timnas Indonesia berusia 23 tahun, sedangkan Australia 27 tahun. STY menyebut masalah umur tersebut menjadi salah satu keunggulan Indonesia, kendati dari segi pengalaman anak-anak asuhnya diungguli skuat Australia.

     

    "Mungkin kami hanya punya perbedaan pengalaman. Tapi kami punya energi lebih dari pemain-pemain muda ini. Kami mau timnas Indonesia bisa terus berkembang dan menjadi tim yang lebih baik dari sebelumnya," pungkas Shin Tae-yong.

     

    Misi Kebangkitan Australia saat Dijamu Indonesia

    Pelatih Timnas Australia Graham James Arnold saat konferensi pers jelang laga di ruang konferensi pers Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (9/9/2024). 

     

    Misi Kebangkitan Australia

    Dari kubu tamu, Coach Arnold pun mengakui Indonesia yang akan dihadapi pasukannya, telah berkembang sangat pesat. Karena itu, Arnold meminta anak-anak asuhnya untuk fokus memberikan penampilan terbaiknya pada laga tersebut.

     

    Australia memang memiliki rekor pertemuan yang bagus melawan Indonesia. Pada pertemuan terakhir di ajang Piala Asia 2024 lalu, the Socceroos menang telak 4-0. Namun, menurut Arnold, kemenangan tersebut tidak bisa dijadikan tolak ukur. Pasalnya, menurut Arnold, Indonesia sudah jauh mengalami peningkatan pesat. Terbukti, skuat Garuda mampu membuat kejutan dengan menahan imbang Arab 1-1 pada laga pertama.

     

    “Ya kami sudah bertemu Timnas Indonesia beberapa kali. Kami bertemu di Piala Asia, kami juga telah melakukan riset saat bertemu di Piala Asia U-23,” ungkap Arnold mengawali sesi konferensi pers jelang laga di SUGBK, Senin (9/9/2024).

     

    “Permainan Timnas Indonesia telah berkembang dengan sangat pesat. Tapi kami harus fokus untuk menampilkan performa terbaik kami,” sambung pria asal Australia itu.

     

    Menurutnya, salah satu faktor meningkatnya kualitas timnas Indonesia karena banyak masuknya pemain naturalisasi yang berkarier di liga-liga Eropa. Arnold melihat, setidaknya ada 6 pemain naturalisasi baru yang kini menghuni skuat Garuda, seusai Piala Asia lalu. Keenam pemain tersebut, yakni Ragnar Oratmangoen, Thom Haye, Marteen Paes, Nathan Tjoe-A-On, Calvin Verdonk, dan Jay Idzes. Kehadiran keenam pemain tersebut, diakui Arnold, membuat permainan Indonesia semakin berkembang.

     

    "Saya sudah melihat Indonesia seperti apa kekuatannya. Indonesia bukan tentang individual, kami tahu kekuatan mereka," ucap Arnold sambil melepas senyuman.

     

    Di sisi lain, Arnold juga sadar akan ancaman dari penonton Timnas Indonesia yang bakal memadati SUGBK. Namun, pelatih berusia 61 tahun tersebut tidak terlalu ambil pusing soal itu.

     

    “Kami tahu besok (stadion) akan penuh dengan suporter dan itu bagus, tapi kami harus akui itu bisa jadi tekanan juga untuk kami tapi bisa juga bisa sebaliknya untuk lawan, kami harus menanggapi sebaik mungkin,” tutur Arnold.

     

    Dalam lawatannya ke Jakarta kali ini, Arnold mengusung misi untuk bangkit, setelah pada laga perdana secara menyakitkan kalah oleh Bahrain 0-1 di kandang sendiri. Terlepas dari segala kesulitan yang ada, Arnold menegaskan, anak-anak asuhnya siap bangkit di laga lawan Indonesia. Mereka sudah mempersiapkan diri sedemikian rupa, agar hasil lawan Bahrain tidak terulang.

     

    "Memang sebelumnya kami kalah lawan Bahrain. Namun, kami siap bangkit. Kami akan lebih memerhatikan mental dan bagaimana kami bereaksi setelah kalah, agar lebih siap menghadapi Timnas Indonesia," pungkas Arnold.

     

    Ditekuk Australia 4-0, Laju Indonesia Terhenti

    Para pemain Australia merayakan gol ke gawang Indonesia pada laga Perdelapan Final Piala Asia 2024 Qatar di Stadion Jassim Bin Hamad, Doha Qatar, Minggu (28/1/2024) malam WIB. Indonesia gagal ke Semifinal setelah kalah 4-0 oleh Australia.

     

    Tak Pernah Menang dalam 43 Tahun Terakhir

    Sementara itu, berdasarkan analisa statistik pertandingan dan pertemuan kedua timnas, Australia memang layak diunggulkan. Dari 19 pertemuan yang pernah dilakoni kedua timnas, Australia sangat superior. Tercatat, tim asuhan Graham Arnold berhasil memenangi 15 laga, 3 laga berakhir imbang, dan hanya sekali kalah. Dari 19 laga tersebut, Australia melesakkan 41 gol, sementara Indonesia hanya 8 gol. Juga tercatat dalam 7 laga terakhir yang dimenangkan Australia, timnas Indonesia tidak pernah bisa mencetak gol.

     

    Gol terakhir yang dicetak tim Merah Putih, tercipta di ajang Merlion Cup pada 14 Okotoer 1984, saat Indonesia kalah 1-2 oleh Australia. Sedangkan kemenangan Indonesia yang pertama dan satu-satunya sejak kedua tim bertemu pada 1967, terjadi 43 tahun silam, tepatnya pada 30 Agustus 1981. Pada laga Kualifikasi Piala Dunia 1982 di Stadion Utama Senayan (saat ini SUGBK), Indonesia menang tipis 1-0 yang dicetak Risdianto. Kemenangan tersebut merupakan balasan atas kekalahan Indonesia pada pertemuan pertama di Australia, 10 Mei 1981, dimana the Socceroos menang 2-0. Indonesia sendiri saat itu akhirnya tersingkir dari persaingan Kualifikasi Piala Dunia 1982.

     

    Pertemuan terakhir tersaji ketika keduanya berjumpa pada babak 16 besar Piala Asia 2024 lalu. Ketika itu, Australia unggul telak dengan skor 4-0 atas skuad Garuda pada 28 Januari 2024. Empat gol Australia saat itu diciptakan Jackson Irvine, Martin Boyle, Craig Goodwin, Harry Souttar. Keempat pencetak gol tersebut pun kini akan kembali berhadapan dengan Tom Haye dan kawan-kawan.

     

    Untuk rekor pertandingan, khusus di 2 ajang terakhir yakni Kualifikasi Piala Dunia 2024 dan Piala Asia 2024, Australia pun lebih unggul dibanding Indonesia. Dalam 12 laga terakhir, Australia meraih 9 kemenangan, sekali imbang, dan 2 kali kalah. Australia mencatatkan 9 kali cleanshet, dengan 6 di antaranya diraih secara beruntun, sebelum dihentikan Bahrain pada matchday 1 lalu. Sedangkan di ajang Piala Asia 2024, Australia melaju hingga babak semifinal sebelum dihentikan Korea Selatan dengan skor 2-1.

     

    Sedangkan Indonesia, dalam 11 laga terakhir hanya 4 kali menang, 2 imbang, dan 5 kali kalah, dengan melesakkan 12 gol dan kebobolan 18 gol. Indonesia hanya bisa menang atas lawan-lawnnya dari kawasan Asia Tenggara, yakni Vietnam dan Filipina. Kendati demikian, prestasi Indonesia cukup meningkat pesat, dengan lolos ke Putaran 3 ini, mendampingi Irak. Di ajang Piala Asia 2024 pun, prestasinya hanya setingkat di bawah Australia, yakni lolos ke babak 16 Besar, sebelum dihentikan the Socceroos 4-0.

     

    Jika mengacu pada klasemen sementara Grup C, Indonesia pun patut berbangga bisa menggungguli Australia, dengan bertengger di posisi 3 bersama Arab Saudi dengan raihan 1 poin hasil imbang 1-1 dengan the Green Falcons pada matchday 1. Sedangkan Australia harus puas di posisi 4 dengan tanpa poin, setelah kalah 0-1 oleh Bahrain.

     

    Ini Perkiraan Susunan Pemain Indonesia v Australia

     

    Perkiraan Pemain Indonesia vs Australia

    Untuk komposisi pemain, skuat Australia sendiri cukup mewah, dengan harga pasar mencapai Rp744,37 miliar. Tim Negeri Kangguru yang dibawa ke Indonesia tersebut didominasi pemain abroad. Dari total 24 pemain, 22 di antaranya merupakan penggawa yang berkiprah di luar negeri, atau mencapai 91,7 persen.

     

    Dua nama yang bermain di kompetisi domestik, yakni Aziz Behich dan Adam Taggar. Aziz memperkuat Melbourne City dan Adam membela Perth Glory. Sedangkan sisanya tersebar di sejumlah klub di Liga Jerman, Inggris, Italia, Skotlandia, hingga Jepang.

     

    Komposisi pemain Australia dan Indonesia sendiri tak jauh berbeda ketika keduanya bertemu di Piala Asia 2024. Selain keempat pencetak gol ke gawang Indonesia, yakni Jackson Irvine, Martin Boyle, Craig Goodwin, dan Harry Souttar, ada juga pemain lainnya yang dibawa ke Jakarta, seperti kiper Mathew Ryan, Aziz Behich, Kye Rowles, dan Keanu Baccus yang tampil sebagai starter saat itu. Lalu ada Cameron Robert Burgess, Conor Metcalfe, Mitchell Duke, Samuel Silvera, Aiden O'Neill, Kusini Yengi, dan John Iredale. Sedangkan 12 pemain lainnya merupakan wajah baru, seperti Alessandro Circati, Awer Mabil, Nestory Irankunda, Thomas Deng, Lewis Miller, Joshua Nisbet, Cameron Devlin, Nestory Irankunda, dan Adam Taggart, serta duo kiper Paul Izzo dan Joe Gauci.

     

    Dengan komposisi yang ada, tentunya Arnold tidak terlalu kesulitan menentukan starting line-up untuk menghadapi Indonesia. Namun sayang, kali ini Arnord tak bisa menurunkan penyerangnya Kusini Yengi karena terkena hukuman kartu merah yang diperoleh saat Austalia kalah mengenaskan oleh  Bahrain pada matchday 1 lalu. Kendati demikian, Arnord tak kehabisan amunisi karena masih banyak stok pemain berkualitas lainnya yang siap dimainkan.

     

    Menghadapi Indonesia, Arnord diprediksi masih menggunakan formasi favoritnya, 4-2-3-1 dengan menempatkan Craig Goodwin sebagai ujung tombang. Goodwin akan disokong 3 gelandang, yakni Jackson Irvine, Martin Boyle, serta Samuel Silvera yang diplot menggantikan Yengi. Sedangkan di tengah ada duo Connor, yakni Aiden Connor O'Neill dan Connor Metcalfe. Sementara posisi penjaga gawang masih akan dipercayakan kepada kapten tim Mathew Ryan. Kiper AS Roma tersebut akan dikawal 4 bek, Kyle Rowles, Alessandro Circati, Aziz Behich, dan Harry Souttar.

     

    Dari kubu tuan rumah, Coach Shin Tae-yong juga mengandalkan para pemain abroad-nya yang mencapai 14 orang dari total 26 penggawa Indonesia yang ada saat ini. STY pun lebih tenang, karena kali ini sudah bisa memainkan Justin Hubner yang sudah lepas dari hukuman akumulasi kartu kuning.

     

    Jika dibanding skuat the Scocceros, Indonesia memang cukup jauh tertinggal dari nilai pasar timnasnya, yakni hanya di angka Rp290,71 miliar. Namun dengan pengalaman 11 pemain keturunan Belanda yang 10 di antaranya merumput di liga-liga Eropa, STY cukup percaya diri untuk meladeni permainan anak-anak asuh Coach Arnold.

     

    Komposisi pemain Indonesia pun tak jauh berbeda dengan skuat Piala Asia 2024 lalu. Ada kiper Ernando Ari Sutaryadi, Sandy Walsh, Asnawi Mangkualam Bahar, Ivar Jenner, Shyane Pattynama, Justin Hubner, Marselino Ferdinan, dan Rafael Struick, juga Witan Sulaeman dan Rizky Ridho. Ada juga nama kiper Nadeo Argawinata, M Dimas Drajad, Ricky Kambuaya, Pratama Arhan, Wahyu Prasetyo, Egy Maulana Vikri, dan Hokky Caraka.

     

    Namun Indonesia mendapat tambahan pemain naturalisasi, yang berperan penting saat meraih hasil imbang di Arab Saudi, seperti kiper Maarten Paes, Calvin Verdonk, dan Ragnar Oratmangoen. Tambahan lainnya, yakni kiper M Adi Satrio, Wahyu Prasetyo, Muhammad Ferarri, dan Ramadhan Sananta.

     

    Berkaca pada laga sebelumnya kontra Arab, pelatih asal Korea Selatan ini pun diprediksi akan memarkir 5 beknya di jantung pertahanan Tim Garuda untuk mengantisipasi agresivitas pemain Australia. Dengan pola 5-3-2 saat bertahan, 2 wingback Merah Putih, Calvin Verdonk dan Witan Sulaeman bisa ikut naik saat menyerang dengan skema 3-5-2. Sementara 3 bek lainnya, yakni Jay Idzes, Sandy Walsh, dan Rizky Ridho tetap konsentrasi di lini pertahanan. Ketiga bek ini akan menjadi pengawal dari kiper Maarten Paes.

     

    Untuk lini serang, Ragnar Oratmangoen yang mencetak 1 gol ke gawang Arab bakal tetap menjadi andalan berduet dengan Rafael Struick. Kedua striker tersebut akan didukung oleh kinerja para gelandang serang, seperti Thom Haye, Ivan Jenner, dan Nathan Tjoe-A-On.

     

     

    Segini Ranking FIFA Indonesia jika Tekuk Australia

    Para pemain Timnas Indonesia merayaka gol ke gawang Arab Saudi pada matchday 1 Putaran 3 Kualifikasi Piala Dunia 2024 zona Asia di King Abdullah Sport City Stadium, Jeddah Arab Saudi, Jumat (6/9/2024) dini hari WIB. Ragnar Oratmagoen mencetak gol tim Garuda pada laga perdana di Grup C yang berakhir dengan skor 1-1 tersebut. 

     

    Head to Head

    28 Januari 2024              Piala Asian 2024                          Australia 4-0 Indonesia

    3 Maret 2010                  Kualifikasi Piala Asian 2011           Australia 1-0 Indonesia

    28 Januari 2009              Kualifikasi Piala Asian 2011           Indonesia 0-0 Australia

    29 Maret 2005                Persahabatan                               Australia 3-0 Indonesia

    14 Agustus 1992             Piala Kemerdekaan                       Indonesia 0-3 Australia

    25 Agustus 1990             Piala Kemerdekaan                       Indonesia 0-3 Australia

    13 Agustus 1988             Piala Jakarta                                Indonesia 0-1 Australia

    14 Okotoer 1984             Merlion Cup                                 Australia 2-1 Indonesia

    11 Oktober 1982             Merlion Cup                                 Indonesia 0-2 Australia

    30 Agustus 1981             Kualifikasi Piala Dunia 1982           Indonesia 1-0 Australia

    20 Mei 1981                    Kualifikasi Piala Dunia 1982           Australia 2-0 Indonesia

    7 Desember 1980            Persahabatan                                Indonesia 1-1 Australia

    20 Okotober 1976            Persahabatan                                Indonesia 1-1 Australia

    21 Mei 1974                    Persahabatan                                Indonesia 1-2 Australia

    24 Maret 1973                 Kualifikasi Piala Dunia 1974           Australia 6-0 Indonesia

    13 Maret 1973                 Kualifikasi Piala Dunia 1974           Australia 2-1 Indonesia

    7 Oktober 1972               Persahabatan                                Indonesia 1-4 Australia

    20 November 1967          Persahabatan                                 Indonesia 1-3 Australia

    17 November 1967          Persahabatan                                 Indonesia 0-2 Australia

     

    11 Pertandingan Terakhir Indonesia

    6 September 2024           Kualifikasi Piala Dunia 2026           Arab Saudi 1-1 Indonesia

    11 Juni 2024                   Kualifikasi Piala Dunia 2026           Indonesia 2-0 Filipina

    6 Juni 2024                     Kualifikasi Piala Dunia 2026           Indonesia 0-2 Irak

    26 Maret 2024                 Kualifikasi Piala Dunia 2026           Vietnam 0-3 Indonesia

    21 Maret 2024                 Kualifikasi Piala Dunia 2026           Indonesia 1-0 Vietnam

    28 Januari 2024               Piala Asian 2024                           Australia 4-0 Indonesia

    24 Januari 2024               Piala Asian 2024                           Jepang 3-1 Indonesia

    19 Januari 2024               Piala Asian 2024                           Vietnam 0-1 Indonesia

    15 Januari 2024               Piala Asian 2024                           Indonesia 1-2 Irak

    21 November 2023          Kualifikasi Piala Dunia 2026           Indonesia 1-1 Filipina

    16 November 2023          Kualifikasi Piala Dunia 2026           Irak 5-1 Indonesia

     

    12 Pertandingan Terakhir Australia

    5 September 2024           Kualifikasi Piala Dunia 2026           Australia 0-1 Bahrain

    11 Juni 2024                   Kualifikasi Piala Dunia 2026           Australia 5-0 Palestina

    6 Juni 2024                     Kualifikasi Piala Dunia 2026           Bangladesh 0-2 Australia

    26 Maret 2024                 Kualifikasi Piala Dunia 2026           Lebanon 0-5 Australia

    21 Maret 2024                 Kualifikasi Piala Dunia 2026           Australia 2-0 Lebanon

    2 Februari 2024               Piala Asia 2024                             Australia 1-2 Korea Selatan

    28 Januari 2024               Piala Asia 2024                             Australia 4-0 Indonesia

    23 Januari 2024              Piala Asia 2024                              Australia 1-1 Uzbekistan

    18 Januari 2024              Piala Asia 2024                              Suriah 0-1 Australia

    13 Januari 2024              Piala Asia 2024                              Australia 2-0 India

    16 November 2023          Kualifikasi Piala Dunia 2026           Australia 7-0 Bangladesh

    21 November 2023          Kualifikasi Piala Dunia 2026           Palestina 0-1 Australia

     

    Perkiraan Susunan Pemain

    Indonesia (5-3-2)

    Statistik Debutan Timnas Indonesia Maarten Paes Vs Arab Saudi: Langsung  Jadi Man Of The Match | Goal.com Indonesia

    1 Maarten Paes; 2 Calvin Verdonk, 3 Jay Idzes, 6 Sandy Walsh, 5 Rizky Ridho, 8 Witan Sulaeman; 19 Thom Haye, 18 Ivan Jenner, 22 Nathan Tjoe-A-On; 9 Rafael Struick, 11 Ragnar Oratmangoen

    Cadangan: 21 Ernando Ari Sutaryadi, 16 Nadeo Argawinata; 4 Wahyu Prasetyo, 13 Muhammad Ferarri, 12 Pratama Arhan, 7  Marselino Ferdinan, 20 Shayne Pattynama, 15 Ricky Kambuaya, 14 Asnawi Mangkualam, 10 Egy Maulana Vikri, 17 Ramadhan Sananta, 23 Hokky Caraka, 14 Justin Hubber, 24 Dimas Drajad

    Pelatih: Shin Tae-yong

     

    Australia (4-2-3-1)

    Indonesia vs Australia, Perang Pemain Naturalisasi

    1 Mathew Ryan; 4 Kyle Rowles, 13 Alessandro Circati, 16 Aziz Behich, 19 Harry Souttar; 5 Aiden Connor O'Neill, 8 Connor Metcalfe, 22 Jackson Irvine, 6 Martin Boyle, 7 Samuel Silvera, 23 Craig Goodwin

    Cadangan: 12 Paul Izzo, 18 Joe Gauci; 2 Thomas Deng, 21 Cameron Robert Burgess, Lewis Miller; 17 Joshua Nisbet, 14 Cameron Devlin, Keanu Baccus; 20 Nestory Irankunda, 15 Mitch Duke, 9 Adam Taggart, 10 Awer Mabil, John Iredale

    Pelatih: Graham James Arnold

     

     

    Setelah 43 Tahun,Saatnya Indonesia Tekuk Australia 

     

     (*)

    Oleh: deni mulyana sasmita / den

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Kondisi Tim Baik, Borneo Siap Curi Poin di Bandung
    Hadapi Persib, Borneo Boyong 23 Pemain ke Bandung
    Jadwal Pekan 11, Siapa Ambil Alih Puncak Klasemen?
    Tekuk Arab, Ranking FIFA Indonesia Naik 3 Tingkat
    Bahrain-Australia Imbang, Posisi 3 Indonesia Aman

    Editorial


      Jadwal Liga



      sponsored links


      Klasemen Liga Dunia

      Tim M Point
      1. Liverpool 7 18
      2. Manchester City 7 17
      3. Arsenal 7 17
      4. Chelsea 7 14
      Tampilkan Detail

      Klasemen Liga Indonesia

      Tim M Point
      1 Borneo FC 10 21
      2 Persebaya Surabaya 10 21
      3 Bali United 10 20